PARENTING
Lebih Baik Mencegah, Biaya Rata-rata Berobat COVID-19 Rp184 Juta
| HaiBunda
Selasa, 17 Nov 2020 16:06 WIBMencegah lebih baik daripada mengobati, pepatah tersebut tampaknya juga berlaku untuk penanganan wabah COVID-19. Asal Bunda tahu, harga biaya pengobatan COVID-19 per orang rata-rata mencapai Rp 184 juta.
Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Hasbullah Thabrany berdasarkan survei yang dilakukan di 9 provinsi di Indonesia.
"Survey di 9 provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan COVID-19, menemukan biaya tertinggi mencapai Rp 446 juta. Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien COVID-19 adalah Rp 184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap," katanya seperti dikutip dari laman covid19.go.id, Selasa (17/11/2020).
Ia menekankan penyakit adalah musibah yang sebenarnya bisa dicegah.Pencegahan dilakukan dengan mengubah perilaku dan menjaga gaya gaya hidup sehat. Menurutnya COVID-19 ini bisa dicegah melalui penerapan disiplin 3M. Apalagi jika sakit ia menyebut seseorang tidak bisa bekerja dan pendapatannya pun hilang.
Ia juga menyebut COVID-19 menimbulkan beban pada negara. Hingga kini perawatan pasien COVID-19 masih menjadi tanggungan negara yang menggunakan dana APBN. Pengeluarannya APBN dan dana desa untuk COVID-19 telah mencapai Rp 800 triliun.
"Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp 5.000. Tapi begitu tertular COVID-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp 100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah," paparnya.
Menurutnya, lebih baik mengeluarkan Rp5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus dipikir panjang, tidak boleh hanya berpikir buat hari ini atau besok saja.
Maka dari itu, yuk Bunda selalu ajak keluarga terapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak seperti kampanye #IngatPesanIbu oleh Satgas COVID-19.
Bunda, simak yuk gerakan bermasker masal dalam video berikut ini: