Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Separation Anxiety, Penyebab Anak Nempel dan Tak Mau Lepas dari Bunda

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 23 Nov 2020 15:40 WIB

The little boy is crying in the crib and pulling his hands to his mom
Penyebab anak takut lepas dari Bunda/Foto: Getty Images/iStockphoto/Osobystist

Anak dan orang tua sudah pasti memiliki kedekatan emosional yang kuat. Karena itu, anak sering menangis ketika lepas alias berpisah dari ibu. Tak heran, apabila Bunda bekerja, jadi sering terlambat karena si Kecil tak mau berpisah. Apa itu penyebab anak enggak mau lepas dari ibunya? 

Tanis Shanks, seorang pekerja sosial dan pelatih untuk program parenting di Saskatoon yang disebut Nobody’s Perfect mengatakan tingkah balita yang khas itu maunya digendong saja, tak mau dilepas Bunda.  “Kami menyebutnya 'lingkaran keamanan', mereka ingin keluar dan menjadi mandiri, lalu kembali untuk merasa aman dan tenang bersama orang tua, lalu menjadi mandiri lagi,” jelas Shanks dikutip Todays Parent.


Shanks mengatakan, ada banyak alasan balita tak mau lepas dari ibunya, maunya digendong. Apabila anak sedang mengalami semacam transisi,  anak menginginkan kehangatan dan kepastian.  Terkadang, mereka lelah dan hanya perlu waktu untuk meringkuk.  

Sementara D'Arcy Lyness, Ph.D., seorang psikolog anak dan remaja yang juga merupakan pengurus situs Kidshealth.com mengatakan, "Bayi sudah dapat menunjukkan tanda takut berpisah (separation anxiety) biasnaya pada usia 6 atau 7 bulan," kata Lyness dalam Parents Guide: Growing Up Usia 0-12 Bulan.

Rasa takut berpisah itu, kata Lyness akan semakin terlihat pada usia 12-18 bulan. Rasa takut lepas atau berpisah itu biasanya terjadi ketika anak akan ditinggal ke kantor atau saat diserahkan ke pengasuh. Bahkan, rasa takut berpisah juga dirasakan saat orang tua ada di kamar sebelah.

"Pokoknya, jika si Kecil tidak melihat kehadiran Anda, baginya Anda menghilang. Bayi akan melakukan apa saja untuk mencegah Anda 'menghilang' termasuk menangis atau meronta-ronta " sambung Lyness.

Apabila anak tak mau lepas darinya, kata Jodie M Ambrosino, Ph.D., dari Yale Child Study Center, orang tua tidak perlu khawatir karena ini hanya bersifat sementara. 

"Ini adalah suatu tahap yang dilewati anak-anak. Hanya kapan mulainya dan berapa lama si anak akan mengalaminya tentunya berbeda-beda antara satu anak dengan anak lainnya," ujar Ambrosino.


Tentunya, kata Ambrosino, orang tua harus proaktif mencari penyebab anak takut pisah dari Bunda apabila ketakutan berlangsung sampai anak cukup besar.

Satu hal yang orang tua tak boleh lupakan ketika anak takut berpisah, cobalah menanggapinya tanpa marah ataupun kesal. Ikut terbawa emosi saat anak mengamuk dan menjerit-jerit tidak akan membuat anak tenang.

Orang tua sebaiknya bersikap tetap tenang dan sikapi dengan bijak, karena ini semua merupakan bagian dari suatu tahap yang akan dilewati anak.
 

Bunda, simak yuk tips Shireen Sungkar agar anak nurut dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Andy Lau
(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda