Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mengatasi Anak Muntah, Jangan Paksa Makan dan Minum

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 10 Dec 2020 16:58 WIB

Ilustrasi anak sakit
Ilustrasi anak sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke

Kita sebagai orang dewasa saja kalau mengalami muntah-muntah itu menyebalkan. Mau makan apa saja jadi takut, dan biasanya perut sakit. Begitu juga apabila anak muntah. Biasanya, orang jadi khawatir dehidrasi. Namun, untuk mengatasi anak muntah jangan langsung diberi minum atau makan.

"Muntah dapat disebabkan oleh apa pun yang mengganggu perut. Ini bisa menjadi tanda awal alergi makanan yang serius, jadi jika anak Anda muntah segera setelah makan dan menunjukkan tanda-tanda bengkak atau kesulitan bernapas, tangani sebagai keadaan darurat," ujar Kate Tietje, seorang Ibu lima anak yang tertarik dengan kesehatan alami, penulis yang juga founder blog Modern Alternative Mama, dalam Natural Remedies for Kids.

Menurut Tietje, muntah sebenarnya menjadi cara tubuh menunjukkan kalau sedang tidak enak badan atau salah alami. 

Dikutip Far View, muntah paling sering disebabkan infeksi virus atau keracunan makanan. Biasanya hanya berlangsung satu atau dua hari. Yang paling mengkhawatirkan saat anak muntah itu adalah dehidrasi.

Untuk mengatasi muntah agar tak dehidrasi, Bunda bisa melakukan beberapa langkah ini:

1. Istirahatkan perut

Jangan berikan anak dari makan atau minum selama 30 sampai 60 menit setelah muntah ya, Bunda.  Hal ini memberi kesempatan pada perut anak untuk pulih.

2. Ganti cairan

Kemudian yang bisa Bunda lakukan adalah mengganti cairan anak. Dehidrasi bisa menjadi masalah saat anak muntah. Mulailah mengganti cairan setelah anak tidak muntah selama 30 hingga 60 menit.  Pastikan anak merasa cukup sehat untuk meminta minum. 

Patut dicatat Bunda, jangan memaksa anak untuk minum apabila masih merasa tidak enak badan. Kemudian jangan membangunkan anak untuk minum jika dia sedang tidur.

3. Sedikit demi sedikit

Mulailah dengan memberi anak sedikit cairan (15 ml atau kurang) setiap 5 sampai 10 menit.  

4. Gunakan sendok

Gunakan satu sendok teh sebagai pengganti gelas untuk memberi cairan. 

5. Beri jeda

Apabila anak memuntahkan cairan tersebut, tunggu setidaknya 30 menit lagi. Setelah itu, mulai lagi dengan jumlah cairan yang sangat sedikit setiap 5 sampai 10 menit. 

6. Jus beku

Jika anak kesulitan menelan cairan, tawarkan batangan jus beku (tanpa potongan buah) atau potongan es. 

7. Hindari makanan berminyak dan pedas

Apabila anak lapar dan meminta makanan, coba berikan sedikit makanan seperti biskuit, sereal kering, dan nasi. Hindari memberi anak makanan berminyak, berlemak, atau pedas selama beberapa hari saat anak mulai pulih.

8. Obati

Apabila anak demam, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apakah Bunda dapat memberikan obat yang dijual bebas, seperti asetaminofen.  

Bicaralah dengan apoteker untuk mempelajari lebih lanjut. Jangan berikan anak aspirin untuk meredakan demam. Menggunakan aspirin untuk mengobati demam pada anak-anak dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut sindrom Reye.  

Selain itu, ibuprofen tidak disetujui untuk bayi di bawah usia 6 bulan. 

Semoga membantu ya, Bunda. Simak juga cara membuat bayi sendawa setelah menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner istri mensos
(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda