Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dongeng Putri Salju & 7 Kurcaci Baik Hati, Menarik Diceritakan ke Anak

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 03 Jan 2021 14:36 WIB

Mother and daughter reading book on the floor.
Ilustrasi membaca dongeng Putri Salju/ Foto: iStock

Jakarta - Anak-anak zaman sekarang tentu lebih mengenal dongeng Frozen. Dahulu, semasa Bunda masih kecil, tentu enggak asing dengan dongeng Cinderella dan Putri Salju kan? Memang, ada beberapa pendapat yang menyayangkan dongeng-dongeng putri zaman dahulu tak lagi populer. Masih ingat kah Bunda dongeng Putri Salju?

James Riordan, dalam Dongeng Abadi Sebelum Tidur, menceritakan bahwa awal kisah Putri Salju, putri yang sangat cantik. Kulitnya seputih salju, bibirnya semerah darah, dan rambutnya sehitam arang.


Ibu dari Putri Salju yang baik hati meninggal ketika Putri Salju masih sangat kecil. Sang ayah, Raja Magnus, lalu menikah lagi, tapi ibu tiri Putri Salju tidak suka kalau ada orang yang lebih cantik darinya.

Ratu sering bertanya pada cermin ajaib, "Cermin-cermin di dinding, siapakah yang tercantik di seluruh negeri?". Lalu cermin akan menjawab, "Engkau ya Ratu, adalah yang tercantik di seluruh negeri."

Kalau jawabnya seperti itu, Ratu puas karena ia tahu cermin itu selalu mengatakan kebenaran. Tapi, pada suatu hari, ketika ratu bertanya ke cermin seperti biasanya, si cermin menjawab, "Engkau ya Ratu memang cantik. Tapi, Putri Salju sekarang lebih cantik dari engkau."

Tentu saja Ratu menjadi sangat marah. Ia tak rela ada yang mengalahi kecantikannya. Ratu kemudian memanggil pemburu dan memerintahkan untuk menghilangkan Putri Salju. Pemburu dengan patuh membawa Putri Salju ke hutan dan mengeluarkan pisaunya.

Tapi pemburu itu tidak tega melakukan kejahatan itu. Ia lebih memilih meninggalkan Putri Salju mencari makan sendiri di hutan.

Putri Salju berjalan jauh hingga sampai ke rumah mungil. Di dalam rumah itu sudah tersedia makanan dan tujuh piring di atas meja. Karena saking laparnya, Putri Salju menghabisi sebagian makanan itu dan berbaring di tempat tidur hingga tertidur nyenyak.

Malam harinya, pemilik rumah tujuh kurcaci kerdil atau bajang yang bekerja menggali emas dan berlian di pengunungan sepanjang hari. Ketika melihat Putri Salju, mereka sependapat begitu cantiknya sang putri dan tak mau mengganggunya.

Pagi harinya, ketika Putri Salju bangun, ia menceritakan semuanya ke tujuh kurcaci yang baik hati. Mereka meminta Putri Salju tinggal bersama mereka selama ia mau. 

Simak kelanjutan ceritanya di halaman selanjutnya ya.

Manfaat mendongeng untuk anak sangat besar lho, simak penjelasannya di sini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Tips Cantik Sehat Saat PandemiFoto: Mia Kurnia Sari

Dongeng Putri Salju, dari pita hingga apel beracun

A pre-teen girl wearing a hijab sits on a couch with her little sister on her lap and reads her a bedtime story. Her sister is engaged in the story.

Ilustrasi membaca dongeng Putri Salju/ Foto: Getty Images/Petar Chernaev

Dongeng Putri Salju, dari pita hingga apel beracun

Suatu hari, Ratu yang jahat kembali bertanya ke cermin. Lagi-lagi si cermin menjawab, "Engkau ya Ratu, memang cantik. Tapi, Putri Salju yang tinggal bersama tujuh bajang lebih cantik dari engkau," katanya.

Ratu kembali marah mendengarnya. Ia berangkat ke rumah tujuh kurcaci menyamar jadi wanita pedagang, dengan keranjang berisi aneka barang. Ketika sampai di rumah kurcaci, Ratu mengetuk pintu dan bernyanyi, "Aku menjual barang-barang cantik. Aku menjual barang-barang cantik."

Putri Salju membukakan pintu dan Ratu memperlihatkan pita sutera indah untuk mengikat bajunya. Putri Salju menyukainya dan Ratu menawarkan membantu mengikatkannya. Tapi, ia menariknya sangat kencang sampai Putri Salju tak bisa bernapas hingga pingsan.

Ketika para kurcaci pulang, mereka terkejut melihat Putri Salju yang tergeletak di lantai. Ketika melihat tubuhnya terikat kencang, kurcaci memotong pita hingga Putri Salju bisa bernapas lagi.

Sesampainya Ratu di istana, lagi-lagi menanyakan ke cermin. Tapi, jawabnya masih sama yakni Putri Salju yang lebih cantik.

Ratu marah besar, ia mendatangi Putri Salju lagi dengan menyamar sebagai wanita tua yang menawarkan sisir beracun. Awalnya, Putri Salju tak ingin membukakan pintu, tapi Ratu memintanya menjulurkan kepala ke jendela. Dalam sekejap, Ratu menancapkan sisir beracun ke rambut Putri Salju hingga jatuh pingsan. 

Ketujuh Kurcaci kembali menolong Putri Salju dengan mencabut sisir tersebut. Putri Salju membuka mata dan menceritakan apa yang terjadi.

Ketika Ratu jahat sampai di istana, ia kembali bertanya ke cermin. Dan jawabnya masih saja, Putri Salju yang lebih cantik. Ratu semakin marah, ia kembali menghampiri Putri Salju dengan berpura-pura jadi gadis desa yang membawa sekeranjang apel merah dan menawarkan ke Putri Salju.

Putri Salju menolaknya dan mengusir Ratu jahat. Tapi Ratu bertanya, "Apakah kau takut aku akan meracunimu? Lihatlah aku mengigitnya kalau kau tidak percaya."

Lalu, wanita itu mengambil apel dari keranjang, setengah merah dan setengah hijau. Ia menggigit yang bagian hijau sebelum memberikan ke Putri Salju. Melihat tak terjadi apa-apa pada wanita tersebut, Putri Salju berpikir aman dan menggigitnya.

Putri Salju tak tahu kalau Ratu sudah meracuni yang merah, tapi tidak bagian yang hijau. Baru saja makan satu gigitan, Putri Salju jatuh seperti mati.

Dengan tawa kemenangan, Ratu bergegas ke istana dan bertanya ke cermin. Kali ini cermin menjawab, "Engkau ya Ratu yang tercantik di seluruh negeri."

Ketika kurcaci menemukan Putri Salju, mereka tak bisa membangunkannya. Putri Salju seakan sudah mati. Selama tiga hari tiga malam, para kurcaci menangisinya. Kemudian meletakkan Putri Salju di dalam peti kaca supaya orang bisa melihatnya.

Suatu hari, seorang pangeran berkuda datang. Begitu melihat Putri Salju dia langsung jatuh cinta dan memohon pada ketujuh kurcaci supaya diizinkan membawa Putri Salju ke istana. Ketujuh bajang kasihan ke pangeran dan setuju membiarkan membawa gadis itu pergi.

Para pelayan pangeran datang untuk membawa peti mati itu, tapi ketika mereka mengangkatnya di bahu mereka, guncangan di peti itu mengeluarkan apel beracun dari tenggorokan Putri Salju.

Putri Salju membuka matanya, duduk, dan memandang sekeliling. "Di manakah aku?" tanyanya. "Engkau bersamaku," kata Pangeran. "Aku cinta padamu. Ikutlah ke istana, dan jadilah istriku".

Putri Salju setuju karena juga mencintai Pangeran. Putri Salju mengucapkan selamat tinggal kepada ketujuh bajang dam berkuda dengan Pangeran ke kerajaannya.  

Pada hari pernikahan Putri Salju, Ratu yang jahat bertanya ke cermin. "Cermin, cermin di dinding. Siapakah yang tercantik di seluruh negeri?" Dan ia menerima jawaban tak terduga.

"Engkau ya Ratu memang cantik. Tapi, Putri Salju, mempelai Sang Pangeran lebih cantik dari Engkau."

Ratu menjadi sangat marah sampai jatuh dan mati karena terlalu marah. Sementara Putri Salju dan Pangeran hidup bahagia selamanya.

Mengenai film atau kartun favorit anak-anak, Sarah Greenberg, seorang psikoterapis dan pelatih kepemimpinan, mengingatkan bahwa karakter favorit anak-anak dari film dan acara TV memengaruhi mereka menjadi siapa, dan apa yang mereka pegang di kehidupan nyata. Berdasarkan tahap perkembangan otaknya, anak-anak tidak memisahkan karakter fiksi dari manusia nyata seperti yang dilakukan orang dewasa.

Sementara, menurut Dr. Jessamy Comer dari Departemen Psikologi RIT, anak-anak baru di sekolah dasar saat benar-benar memahami karakter dalam film adalah fiksi.

"Saat mereka melihat (kartun), bagi mereka, itu nyata. Ini sangat nyata," kata Comer.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda