Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Legenda Lutung Kasarung, Pangeran Tampan yang Dikutuk Sejak Bayi

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 24 Dec 2020 20:24 WIB

Happy family young mother babysitter hold read book relax embrace cute little children daughters, smiling parent mum tell small kids funny fairy tale story sit on sofa having fun together at home
Cerita Lutung Kasarung, Menemani Purbasari di Hutan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Jakarta - Cerita rakyat selalu sarat pesan moral yang bagus ditanamkan pada anak-anak. Salah satunya mengenai dongeng Lutung Kasarung, yang dikenal sebagai salah satu cerita rakyat dari Jawa Barat.

Cerita rakyat ini mengisahkan  seorang putri yang diasingkan dan bertemu Lutung Kasarung, yang ternyata pangeran tampan.

Dalam Seri Cerita Rakyat 34 Provinsi: Lutung Kasarung, Dian K menceritakan bahwa di sebuah kerajaan di Jawa Barat, hiduplah kakak beradik Purbararang dan Purbasari, dua putri dari Prabu Tapa. Namun, keduanya memiliki sifat yang berbeda meski bersaudara.

“Purbararang sombong dan pemalas. Sebaliknya Purbasari amat ramah dan rajin,” kata Dian.

Purbasari tak pernah menganggap dirinya seorang putri raja. Dia bergaul dengan siapapun, termasuk rakyat jelata. Ini yang membuatnya dicintai rakyatnya.

Ayahnya, Prabu Tapa mengetahuinya. Dan ketika Prabu Tapa semakin tua, ia menyerahkan takhta ke Purbasari. Tentu saja ini membuat Purbararang marah dan protes ke ayahnya.

Prabu Tapa berusaha menjelaskan dengan penuh kasih sayang. Ia tak mempermasalahkan sulung atau bungsu. Ia memilih Purbasari karena rakyat mencintainya.

Purbasari mewarisi segala kelembutan dan kebaikan hati ayahnya. Ia memerintah dengan bijaksana. Tapi kakaknya Purbararang sangat jengkel dan masih tidak terima.

Suatu hari, terdengar teriakan dari kamar Purbasari. Ia kaget karena kulit tubuhnya berbintik-bintik hitam. Sebagian mengeluarkan nanah yang bau.

Purbasari menangis. Tapi Purbarang tak kasihan melihat adiknya menangis. Ia malah membujuk ayahnya Prabu Tapa mengasingkan Purbasari.

“Ayah, jangan-jangan ini penyakit menular. Dia harus diasingkan! Ayah tak mau kan seluruh negeri terserang penyakit mengerikan?!”

Purbasari semakin menangis mendengar perkataan kakaknya. Ia tak ingin diasingkan. Tapi, Praba Tapa bimbang. Apalagi tabib istana belum tahu penyakit yang diderita Prabusari.

Prabu Tapa akhirnya dengan meminta maaf lebih memilih mengasingkan Purbasari, supaya rakyat tak tertular jika penyakit tersebut  menular.

Purbasari diasingkan di hutan. Di sana, patih istana membuatkannya rumah sederhana. Mengetahui hal ini, Purbasari sangat sedih, tapi demi rakyatnya dia ikhlas.

Selama menjalani hari-harinya di hutan, Purbasari bermain dengan dengan hewan-hewan di sana. Ia tetap berusaha ikhlas.

Suatu pagi, ketika Purbasari sedang memetik bunga, tiba-tiba ada hewan yang berayun-ayun di atas pohon. Ternyata itu lutung yang menyodorkan sebiji mangga ke Purbasari.

Purbasari begitu senang karena ia memiliki teman. Si Lutung memang tidak bisa berbicara tapi ia amat mengerti Purbasari. Lutung ikut membantu Purbasari mencari makanan. Ia juga mendengarkan segala keluh kesah Purbasari.

Baca kelanjutan kisahnya di halaman berikut.

Bunda, yuk kreatif mendongeng dengan cara seperti dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Susy Susanti

Cerita Lutung Kasarung yang Tersesat

Father and his little girl are on the floor surrounded by toys, he is reading a story to his girl

Cerita Lutung Kasarung, Menemani Purbasari di Hutan/ Foto: iStock

Purbasari kemudian memanggil Lutung dengan sebutan Lutung Kasarung, yang artinya Lutung yang tersesat.

Waktu terus berjalan. Meski sudah berbulan-bulan tinggal di hutan, penyakitnya belum juga sembuh. Purbasari bercermin, memandang wajahnya dan bertanya kapan akan sembuh.

Mendengar ratapan Purbasari, Lutung Kasarung memetik banyak bunga dan memberikannya. “Kamu ingin aku membasik diri dengan bunga-bunga ini?” tanya Purbasari.

Lutung mengangguk, namun Purbasari menolak. Tapi Lutung tak habis akal, ia terus memaksa dan melompat-lompat, menunjuk ke dalam hutan.

Purbasari penasaran dan melihat ke dalam hutan. Di sana ada danau luas yang airnya bening dan harum. Purbasari membasuh dirinya dengan air danau yang dicampur bunga-bunga pemberian Lutung.

Sungguh ajaib, penyakit kulit di tubuh Purbasari hilang. Tak ada lagi bintik-bintik dan bau yang tak sedap.

Purbasari buru-buru pulang ke rumah dan menceritakan semuanya ke Lutung Kasarung. Mendengar itu, Lutung Kasarung bertepuk tangan gembira.

Purbasari tak henti-hentinya bersyukur dan berterima kasih ke Tuhan karena sudah sembuh. Ia ingin kembali ke istana.

Kembali ke Istana

Ketika bersiap-siap, ada kereta kencana berhenti di depan rumahnya. Purbararang turun bersama pria tampan.

Purbasari langsung memeluk kakaknya, berpikir ia sengaja dijemput. Tapi Purbararang hanya bilang ingin melihat kondisi adiknya.

Purbasari menceritakan semuanya ke Purbararang. Tapi Purbararang terus memikirkan cara agar Purbasari tidak kembali ke istana. Ia ingin tetap jadi ratu, apalagi Purbararang sudah menikah dengan Indrajaya.

Purbararang menawarkan syarat kepada Purbasari jika ingin kembali ke istana. Pertama, Purbasari harus mengalahkan Purbararang soal rambut.

“Jika rambutmu lebih panjang dari aku, kamu boleh kembali ke istana,” kata Purbararang.

Purbasari mengurai rambutnya, dan ternyata jauh lebih panjang. Selama hidup di hutan, Purbasari tidak pernah memotong rambut

Purbararang kalah dalam tantangan pertama. Ia pun mengajukan syarat kedua. Purbararang menantang Purbasari untuk menunjukkan calon suami yang lebih tampan. 


Purbasari terdiam, dia tak punya calon suami. Apalagi di hutan, ia hidup sendiri tak pernah bertemu manusia lain.

Purbasari hendak mengakui kekalahannya. Namun Lutung Kasarung menarik-narik jari Purbasari dan menunjuk dirinya.

Purbasari akhirnya mengatakan kalau Lutung Kasarung adalah calon suaminya. Seketika, Purbararang dan Indrajaya tertawa. Pikirnya, mana mungkin seekor lutung bisa mengalahi ketampanan Indrajaya.

Ketika siap-siap balik ke kereta kencana, Purbararang mendengar suara aneh. Tubuh Lutung Kasarung tertutup cahaya putih dan muncul pria jauh lebih tampan dari Indrajaya.

Purbararang bertanya siapa pria itu. Dan Lutung menjawab, “Aku Lutung Kasarung, calon suami Purbasari.”

Purbasari terkejut dan Lutung Kasarung menceritakan asal usulnya.

Lutung Kasarung sebenarnya seorang pangeran yang sejak bayi dikutuk musuh ayahnya. Kutukan itu akan hilang jika seorang perempuan mau mengakuinya sebagai calon suami.

Purbasari tersenyum bahagia, Lutung Kasarung jauh lebih tampan ketimbang Indrajaya.

Purbarang mengaku kalah dan mengajak Purbasari ke istana dan kembali menjadi ratu.

Lutung Kasarung tak beberapa lama, melamar Purbasari. Mereka menikah dan hidup bahagia.

Dian mengatakan, dari cerita Lutung Kasarung ini, pesan moral yang disampaikan bahwa rasa iri tak akan membuat orang maju.

“Jangan iri pada teman yang maju dan sukses. Perbaiki dirimu dan siaplah untuk maju,” katanya.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda