parenting

Tata Cara Puasa Ayymul Bidh yang Bisa Bunda Ajarkan pada Anak

Haikal Luthfi   |   HaiBunda

Jumat, 26 Mar 2021 13:27 WIB

Jakarta -

Anak-anak sudah seharusnya diajarkan untuk berpuasa, Bunda. Ini merupakan ibadah yang memiliki banyak keistimewaan.

Menurut Dr. Waleed Abd EL-Hamid Hassan, dokter anak spesialis gizi dari Abo Elrish Children's Hospital, anak-anak di bawah 6 tahun sudah bisa diajak untuk berpuasa. Dia mengungkapkan bahwa di usia tersebut, orang tua sebaiknya mengajak anak puasa sebagai pengenalan.

"Orang tua bisa membiarkan anak berpuasa selama beberapa jam untuk mengajarinya menahan rasa lapar," ujar Hassan seperti dilansir dari laman Cairo West Publications.


Banner Tanaman Hias untuk Bisnis Rumahan

Ibadah puasa merupakan ibadah wajib yang merupakan bagian dari rukun Islam yang ketiga, namun terdapat juga yang sifatnya sunnah. Salah satunya yaitu puasa ayyamul bidh.

Ayyamul bidh mengacu pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan hijriyah, Bunda. Dalam setiap bulan, terdapat tiga hari yang disunnahkan untuk berpuasa, meski mungkin tidak sama setiap bulan dari kalender masehi.

Sebagaimana penjelasan Abu Hurairah RA. menyatakannya agar puasa (tiga hari setiap bulan) itu jangan sampai ditinggalkan.

"Kekasihku (Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam) mewasiatkan kepadaku tiga nasihat yang aku tidak pernah meninggalkannya hingga aku mati: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan shalat Dhuha, dan (3) mengerjakan shalat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari)

Disamping itu, terdapat kemaslahatan dalam menjalankan ibadah ini, Bunda. Apabila mampu menjalankan puasa ayyamul bidh secara istiqamah, kelak akan menerima sepuluh kali lipat di setiap kebaikan atau seperti puasa satu tahun penuh.

Dari Abdullah ibn Amr ibn al-Aas RA, berkata, Rasulullah berkata kepadaku:

"Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kau lakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh," (HR Bukhari-Muslim).

Tata cara puasa ayyamul bidh

Ayyamul bidh merupakan puasa sunnah. Ketika menjalankannya, ini sama dengan ibadah puasa pada umumnya seperti niat dan menahan haus dan lapar, serta hawa nafsu dari terbit fajar saat hingga terbenam matahari.

1. Niat puasa

Young Muslim boy praying to Allah while waiting for iftar( breakfast ) in RamadanIlustrasi anak sedang berniat/ Foto: Getty Images/iStockphoto/arapix

Niat merupakan amalan hati, dan niat puasa dilakukan pada malam hari, dengan niat itu orang mulai mengarahkan hatinya untuk berpuasa esok hari. Dari Hafsah Ummul Mu'minin RA. Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa yang tidak menetapkan berpuasa sebelum fajar, maka tidak sah berpuasanya." (HR. Imam lima, Nasa'i dan Tirmidzi)

Hadits tersebut menyatakan bahwa ibadah puasa menjadi tidak sah kecuali dengan menetapkan niat pada waktu malam sebelum terbit fajar dan waktu penetapan niat itu semenjak terbenam matahari.

Adapun niat puasa ayyamul bidh sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu Sauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.

Artinya:

"Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta'ala."

2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa

Dengan niat berpuasa yang sungguh-sungguh maka ini tidak hanya menahan makan dan minum saja, tetapi juga perbuatan serta hawa nafsu, Bunda.

Orang yang berpuasa menahan lapar dan haus sepanjang hari tetapi setelah malam lalu makan dan minum sebanyak-banyak menghilangkan akan maksud puasa yang dikehendaki Allah SWT. sebagaimana firman Allah SWT:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya:

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. al-A'raf ayat 31)

Berdasarkan Tafsir as-Sa'di dijelaskan bahwa terdapat perintah yang melarang untuk berlebih-lebihan dalam segala sesuatu, termasuk makan dan minum.

Berlebih-lebihan adalah perkara yang dibenci Allah, membahayakan badan dan penghidupannya, bahkan terkadang membawanya kepada keadaan yang membuatnya tidak sanggup memenuhi kewajiban.

Orang yang berpuasa pada siang hari, kemudian pada malam harinya dia makan dan minum berlebihan, tidak akan timbul iman dan keinsyafan akan perbaikan dan faedah puasa yang dikehendaki tersebut.



(haf/haf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT