Putri Titian Dikritik Disiplinkan Anak dengan Ancaman, Beri Jawaban Santai

Sebagai bunda, Putri Titian ingin menjaga anak-anaknya tetap sehat dan terhindar dari paparan virus di tengah pandemi COVID-19. Ia pun tak ragu untuk bersikap tegas dan disiplin pada kedua anaknya jika melanggar protokol kesehatan.

Kedua anaknya sudah berusia lebih dari dua tahun. Iori berusia 4 tahun, sementara Iago berusia 2 tahun lebih sebulan. Kedua anak laki-lakinya pun sudah diajari pakai masker, Bunda.

Sampai suatu saat, Putri Titian mendapat pertanyaan dari warganet bagaimana cara membuat anak-anak tidak lepas pasang masker selama di luar rumah. Ia pun memberikan tips ala dirinya agar anak patuh pakai masker.

Ternyata soal kedisiplinan anaknya pakai masker, Putri Titian masih berusaha keras, terutama pada anak keduanya, Iago. "Belajar dari Iago, dia sampai sekarang copot pasang melulu kalau pakai masker," kata artis 30 tahun itu.

"Tapi kita semua selalu maksa dia supaya pakai, lama kelamaan dia terbiasa. Dari cuma pakai copot pakai copot sekarang sudah bisa bertahan agak lamaan itu masker," ujarnya.

Putri Titian kemudian ungkap cara jitunya agar Iago disiplin pakai masker yaitu dengan memberikan putra keduanya itu dengan ancaman.

"Terus kalo dia enggak mau pakai biasanya pakai ancaman 'Tuh ada pak satpam, kalo enggak pakai masker enggak boleh masuk sama pak satpam'," tulis Putri Titian lewat Instagram Story.

Rupanya tips Putri Titian tadi mendapat kritik dari netizen melalui direct message (DM). "Mom bukannya enggak baik berbohong pakai 'ancaman' ke anak?" tulis seorang netizen.

Putri Titian langsung menjawabnya dengan santai. Istri Junior Liem itu memberikan argumen yang realistis pada netizen. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga cara mendidik anak agar kreatif dalam video berikut, Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]

JAWABAN SANTAI PUTRI TITIAN SOAL DISIPLINKAN ANAK

Putri Titian/ Foto: Instagram

Mendapat kritikan netizen, Putri Titian langsung menjawabnya dengan santai. Ibu dua anak itu memberikan argumen yang realistis. Menurutnya, cara setiap orang tua mendisiplinkan anak-anaknya itu tidak sama.

Ada yang mempan tanpa ancaman, ada pula yang mempan dengan ancaman seperti Putri Titian. Akan tetapi yang perlu digarisbawahi menurut Putri Titian adalah ancaman tersebut harus realistis.

"Ya tiap orang sih beda beda ya. Kalau di anak-anak Momom (panggilan bunda dari anak-anak Putri Titian) so far sih mempan pakai ancaman realistis ya. Bukan ngadi-ngadi (mengada-ada) kayak kalau enggak makan digigit setan gitu enggak," kata Putri Titian.

"Tapi memang benar realitanya, kayak pakai masker itu kalau enggak pakai kan memang bakal ditegur sama satpam atau disesuaikan sama tempatnya. Karena kalau bohong nanti malah dijawab sama anak Momom. Anak sekarang kan pintar-pintar," tuturnya.

Ketika anak susah untuk diatur, orang tua mungkin gregetan sendiri. Apalagi jika anak punya emosi yang tinggi. Psikolog Lynne Kenney mengatakan bahwa ada langkah yang bisa kita lakukan.

Baca kelanjutannya di halaman berikutnya.

KETIKA ANAK SUSAH DIATUR, INI CARA MENGATASINYA DARI PSIKOLOG

Sad little child, boy, hugging his mother at home, isolated image, copy space. Family concept

Ilustrasi bunda dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

Psikolog Lynne Kenney mengatakan bahwa ada langkah yang bisa kita lakukan ketika anak susah diatur dan memiliki emosi yang tinggi.

"Langkah pertama kita adalah mengelola perasaan kita sendiri, dan mengelola emosi mereka dengan melihat dan mendengarkan kita. Jadi, semakin baik kita menangani situasi sulit dengan wawasan dan pemecahan masalah, semakin baik juga anak-anak kita," ujar Kenney, dalam bukunya 50 Panduan Mengasuh Anak yang Sulit Diatur.

Kalau Bunda bingung mau mengatakan apa, beberapa ucapan dan perkataan orang tua di bawah ini bisa Bunda lakukan agar membuat anak nurut:

1. Jika hubungan kita membaik, bagaimana pendapatmu?
2. Apa yang bisa kita lakukan bersama-sama agar tidak bertengkar?
3. Apakah kemarahanmu sebesar ruangan ini, rumah kita, atau bisa sampai meledakkan atap?
4. Kita bisa menarik napas dalam-dalam selama lima detik, dan mengeluarkannya perlahan-lahan selama lima detik. Itu akan membuat kita tenang.
5. Jika kita tahu nama perasaanmu, kita bisa meredakannya.