
parenting
3 Metode Pembelajaran PAUD dan Manfaatnya untuk Perkembangan Anak
HaiBunda
Kamis, 24 Jun 2021 18:02 WIB

Bunda berencana mendaftarkan si Kecil ke PAUD? Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat menjadi tempat belajar anak untuk mempersiapkan dirinya masuk ke dunia pendidikan.
Selain bertindak sebagai sarana pendidikan dasar, PAUD juga bisa menjadi alternatif pemenuhan hak pendidikan anak selain Taman Kanak-kanan (TK), Bunda. Mengutip laman Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PPAUD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), PAUD masuk ke dalam pendidikan Non Formal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2005, PAUD termasuk dalam jenis pendidikan Non Formal. Pendidikan Non Formal selain PAUD, yakni Tempat Penitipan Anak (TPA), Play Group dan PAUD Sejenis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PAUD sejenis artinya PAUD ini diselenggarakan bersama dengan program Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu untuk kesehatan ibu dan anak). Sedangkan pada Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), PAUD dimasukkan ke dalam program Pendidikan Luar Sekolah (PLS).
Berbeda dengan sekolah, PAUD tidak menggunakan kurikulum baku dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdikas) untuk materi pembelajarannya. PAUD menggunakan rencana pengajaran yang dikenal dengan sebutan Menu Besar.
Nah, Menu Besar ini mencakup pendidikan moral dan nilai keagamaan, aktivitas fisik atau motorik, bahasa, sosial dan emosional, serta seni. Panduan Menu Besar ini dikembangkan oleh setiap PAUD sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Manfaat mendaftarkan anak ke PAUD
Bunda dapat mendaftarkan anak ke PAUD sejak kecil atau sebelum usianya cukup masuk TK. PAUD dapat menjadi langkah awal untuk menyiapkan si Kecil masuk sekolah formal nih, Bunda.
Direktur PAUD Muhammad Hasbi, mengatakan bahwa PAUD dapat memberikan manfaat luar biasa untuk anak lho. PAUD turut serta dalam menentukan prestasi si Kecil di kemudian hari dan dapat meningkatkan kecerdasan serta karakter anak.
"Anak yang ikut PAUD minimal satu tahun sebelum SD, bisa dibilang prestasinya akan lebih baik dibandingkan anak yang tidak ikut PAUD," kata Hasbi, dikutip dari situs Kemendikbud.
Sementara itu, pendidik, psikolog, dan inisiator Kampus Guru Cikal, Najelaa Shihab, mengatakan bahwa PAUD memang penting untuk anak. Stimulasi yang didapatkan anak dari lingkungan pendidikan dapat menentukan kesuksesan anak di tahap-tahap usia selanjutnya.
"Pendidikan usia dini diperlukan untuk memastikan saat anak memasuki usia 6 tahun ke atas, dia sudah memiliki fondasi untuk sukses," ujar wanita yang kerap disapa Ela ini, beberapa waktu lalu.
Pertimbangan mendaftarkan anak ke PAUD
Sebelum mendaftarkan si Kecil ke PAUD, Bunda perlu mempertimbangkan banyak hal ini. Jangan hanya memaksakan keinginan kita tanpa melihat kondisi buah hati ya.
Berikut 2 pertimbangan sebelum mendaftarkan anak ke PAUD, menurut Ela:
1. Kondisi anak dan keluarga
Orang tua harus melihat dulu stimulasi yang diberikan di rumah dan lingkungan anak, apakah sudah cukup atau belum. Bunda juga perlu menilai kompetensi orang tua dalam mendidik dan memberikan stimulasi ke anaknya.
"Kalau tidak kompeten, saat itulah anak butuh stimulasi dari luar, yaitu melalui baby class atau PAUD. Tapi kalau dari rumah sudah dapat stimulasi yang baik dan anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya, ya enggak perlu sekolah PAUD-lah," kata Ela.
2. Kondisi sekolah
Mendaftarkan si Kecil ke PAUD tentu harus mempertimbangkan kualitas lembaganya ya. Selain itu, kita juga perlu melihat program pendidikan yang ditawarkan oleh lembaga tersebut.
"Apabila lembaga menyediakan pendidikan yang baik, maka hasilnya akan baik. Tapi kalau program pendidikan yang ditawarkan itu membosankan dan membebani, pada akhirnya akan mendapatkan kualitas yang jelek," ungkap Ela.
![]() |
Metode pembelajaran PAUD
Menurut Novan Ardy Wiyani dan Barnawi dalam buku Format PAUD, metode pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Pada anak PAUD, metode pembelajaran akan dibuat melalui pertimbangan, seperti:
- karakteristik tujuan pembelajaran
- karakteristik anak sebagai peserta didik
- karakteristik tempat yang akan digunakan untuk kegiatan belajar
- karakteristik tema atau bahan ajar yang akan diberikan ke anak
- karakteristik pola kegiatan yang akan digunakan
Metode pembelajaran PAUD dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
Dalam level pembelajaran PAUD, ada tiga metode yang akan diberikan ke anak nih, Bunda. Simak penjelasanya ya!
1. Bermain
Kegiatan bermain dapat dijadikan menjadi metode pembelajaran anak PAUD nih, Bunda. Kegiatan ini sudah pasti menjadi hal yang paling disukai si Kecil.
Ahli psikolog dan pendidik berpendapat bahwa bermain merupakan pekerjaan anak-anak dan cermin pertumbuhannya. Melalui aktivitas ini, seluruh potensi kecerdasan yang dimiliki anak bisa dikembangkan. Misalnya, kecerdasan linguistik, logik-matematik, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal, musikal, kinestik, natural, dan spiritual.
Berikut manfaat metode bermain untuk perkembangan anak:
- Perkembangan fisik.
- Dorongan untuk berkomunikasi.
- Penyaluran energi emosional yang terpendam.
- Penyaluran keinginan dan kebutuhan anak.
- Sumber belajar.
- Merangsang kreativitas.
- Baik untuk perkembangan wawasan diri.
- Belajar untuk bermasyarakat.
- Sebagai standar moral.
- Belajar bermain sesuai dengan peran jenis kelamin.
- Perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan.
2. Bercerita
Metode bercerita paling sering digunakan untuk materi PAUD nih, Bunda. Metode pembelajaran ini dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak PAUD dengan menyampaikan cerita secara lisan.
Beberapa teknik bisa dicoba, seperti membaca langsung dari buku, menggunakan ilustrasi dari buku bergambar, menggunakan papan flanel, boneka, bermain peran dalam suatu cerita, atau bercerita dengan menggunakan jari-jari tangan.
"Bercerita sebaiknya dilakukan dalam kelompok kecil untuk memudahkan guru mengontrol kegiatan yang berlangsung, sehingga menjadi efektif," ujar Novan dan Barnawi.
Berikut manfaat bercerita bagi anak PAUD:
- Mengembangkan imajinasi anak.
- Menambah pengalaman.
- Melatih daya konsentrasi anak.
- Menambah perbendaharaan kata.
- Menciptakan suasana yang akrab bersama anak.
- Melatih daya tangkap.
- Mengembangkan perasaan sosial dan emosi anak.
- Anak dapat berlatih untuk mendengarkan.
- Anak dapat mengenal nilai-nilai yang positif dan negatif.
- Menambah pengetahuan.
3. Bernyanyi
Kegiatan ini biasanya paling digemari anak-anak usia PAUD. Melalui bernyanyi, Bunda dapat menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai agama nih.
Selain itu, potensi otak kanan si Kecil juga dapat dioptimalkan dengan bernyanyi. Pada saat melakukan kegiatan ini, pesan-pesan yang Bunda berikan akan lebih lama tersimpan di memori anak atau ingatan jangka panjangnya.
Kegiatan bernyanyi akan lebih menyenangkan bila diiringi alat-alat musik. Selain lagu anak, Bunda juga dapat menciptakan lagu baru yang sarat pesan moral dengan kalimat mudah dipahami oleh anak.
Selain ketiga metode tersebut, anak PAUDÂ bisa mendapatkan materi pembelajaran dengan melakukan karya wisata, kegiatan demonstrasi, berdialog, memberikan tugas, atau quantum teaching.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
5 Alasan Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini, Bunda Perlu Tahu

Parenting
4 Elemen PAUD Berkualitas sebagai Tempat Belajar & Bermain Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Simak Cara Pendaftaran Program PAUD Gratis untuk Anak Usia Mulai 2,5 Tahun

Parenting
Ragam Materi PAUD yang Bisa Dipelajari Anak di Rumah

Parenting
8 Kemampuan yang Perlu Dimiliki Anak Sebelum Masuk PAUD


7 Foto