Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hernia juga Bisa Terjadi pada Anak, Ketahui Penyebab dan Pengobatannya Bunda

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 10 Aug 2021 09:08 WIB

Close up of unrecognizable young mother with her crying newborn baby son in sling at home
Hernia pada anak/Foto: iStock

Jakarta - Pada umumnya, Hernia merupakan masalah kesehatan yang terjadi pada orang dewasa. Namun ternyata hernia juga dapat terjadi pada anak. Cari tahu info lengkapnya yuk, Bunda.

Menurut Dr Mustafa Kabeer, hernia terjadi ketika bagian dari organ atau jaringan mendorong lubang atau titik lemah di dinding perut dan menciptakan tonjolan yang terlihat secara visual. Ketika hernia pertama kali diketahui tergantung pada kapan tekanan yang cukup dihasilkan untuk memungkinkan jaringan lain menonjol melalui area yang melemah.

"Pada banyak kasus, biasanya benjolan akan terlihat pada tubuh di dekat pusar atau lipatan paha," kata Dr Kabeer seperti dikutip dari laman Choc. Terkadang, pada bayi prematur, hernia dapat terlihat saat mereka lahir dan tidak terlihat sampai anak besar, sambung Dr Kabeer.

Melansir Stanfordchildren, hernia merupakan suatu kondisi ketika bagian dari usus mendorong melalui titik lemah di otot perut. Hernia menciptakan benjolan lunak atau tonjolan di bawah kulit. Pada anak-anak, hernia paling sering terjadi di daerah selangkangan dan di sekitar pusar. Bayi dapat mengalami hernia pada bulan pertama kehidupannya. Hal itu terjadi karena kelemahan pada otot perut. 

Selama kehamilan, semua bayi memiliki area yang disebut kanalis inguinalis yang terdapat pada sepanjang perut ke alat kelamin. Pada anak laki-laki, saluran ini memungkinkan testis bergerak dari perut ke skrotum, kantung yang menahan testis.

Biasanya, kanalis inguinalis bayi menutup sesaat sebelum atau setelah lahir. Tetapi, dalam beberapa kasus tidak sepenuhnya tertutup. Kemudian, lengkung usus dapat bergerak ke kanalis inguinalis melalui titik lemah di dinding perut. Hal ini menyebabkan hernia inguinalis. 

Saat bayi yang belum lahir berkembang selama kehamilan, ada lubang kecil di otot perut. Setelah lahir, pembukaan ini menutup. Namun terkadang, otot-otot ini tidak sepenuhnya menutup. Sebuah lubang kecil mungkin tersisa. Lingkaran usus kemudian dapat bergerak ke lubang di antara otot-otot perut. Hal ini menyebabkan hernia umbilikalis.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga rekomendasi laptop untuk sekolah online anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




MENGENALI HERNIA PADA ANAK

Mother with her newborn baby. Mother is holding her little baby girl.  Photo with the effect of sunlight, soft natural light, with selective focus.

Hernia pada anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/tacstef

Hernia pada anak lebih sering terjadi pada anak yang memiliki satu atau lebih faktor risiko berikut yakni terlahir lebih awal, memiliki orang tua atau saudara kandung yang juga menderita hernia saat bayi, atau memiliki displasia perkembangan pinggul.

Tak jarang, hernia juga terjadi pada bayi baru lahir. Tetapi, Bunda mungkin tidak melihat hernia selama beberapa minggu atau bulan setelah lahir. Hernia inguinalis muncul sebagai tonjolan atau pembengkakan di selangkangan atau skrotum dan hernia umbilikalis muncul sebagai tonjolan di daerah pusar.

Dalam kedua kasus, pembengkakan mungkin lebih mudah dilihat ketika bayi menangis, batuk, atau mengejan untuk buang air besar. Ini mungkin menjadi lebih kecil atau hilang ketika bayi rileks. 

Saat mendiagnosis hernia pada anak, biasanya tim medis akan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat apakah hernia dapat didorong kembali dengan lembut ke perut. Tim medis juga dapat melakukan rontgen perut untuk memeriksa usus lebih dekat. Ini mungkin akan dilakukan jika hernia tidak dapat didorong kembali ke perut.

Perawatan yang dilakukan akan bergantung pada gejala, usia, dan kesehatan anak secara umum serta bergantung pada seberapa parah kondisinya. Ada baiknya, konsultasikan secara intensif dengan dokter ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda