PARENTING
Bun, Simak 10 Pahlawan Nasional Indonesia yang Bisa Dikenalkan ke Anak
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Selasa, 10 Aug 2021 20:00 WIBHari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) atau perayaan Hari Ulang Tahun RI (HUT RI) kembali diperingati pada 17 Agustus. Tahun ini, kita merayakan HUT RI ke-76, Bunda.
Tak lengkap rasanya merayakan Kemerdekaan Bangsa tanpa mengenang jasa para pahlawan. Lika-liku perjuangan mereka untuk melawan penjajah hingga bisa memerdekakan seluruh rakyat, patut menjadi teladan dan contoh untuk anak-anak.
Dari para pahlawan Bangsa ini, Si Kecil akan banyak mendapatkan pelajaran tentang semangat perjuangan. Selain itu, mereka juga akan belajar untuk berani dan tak pantang menyerah dalam melakukan sesuatu yang dianggap benar.
"Seorang pahlawan tidak kenal kata menyerah, apalagi takut. Semangatnya selalu membara dan berkobar. Seorang pahlawan selalu berjuang untuk kepentingan orang banyak, tidak untuk dirinya sendiri," kata Sutarto Saputro dalam buku Pahlawan Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Menurut Sutarto, setiap orang memiliki sikap kepahlawanan. Sikap ini mengacu pada semua perbuatan dan perkataan dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan sesuai kebenaran dan keadilan.
Semua pahlawan Kemerdekaan Indonesia memiliki satu kesamaan, yakni pantang menyerah dalam berjuang membela Tanah Air dan rakyat Indonesia. Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber 10 pahlawan nasional:
1. Soekarno
Ir. Soekarno merupakan Presiden pertama Indonesia yang juga menjadi proklamator kemerdekaan. Pria yang lahir pada 6 Juni 1901 ini sudah aktif menjadi pejuang sejak masa penjajahan Jepang dan Belanda.
Soekarno menjadi salah satu anggota Panitia Sembilan, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Selama menjabat presiden Indonesia, kiprah Soekarno begitu dikenal di dunia Internasional. Ia aktif menjalankan politik luar negeri dan disegani banyak pemimpin negara lain.
Menjadi presiden bukan hal mudah, Soekarno pernah berkali-kali menjadi target percobaan pembunuhan. Pada 21 Juni 1970, Ir. Soekarno meninggal dunia setelah kondisi kesehatannya menurun.
2. Sutan Syahrir
Sutan Syahir merupakan pahlawan kemerdekaan Indonesia yang dikenal cerdas. Ia merupakan Perdana Menteri pertama Indonesia setelah merdeka.
Sejak masa penjajahan Jepang, Sutan Syahir sudah menyiapkan diri untuk kemerdekaan Indonesia. Ia membangun jaringan dan didukung para pemuda untuk mempersiapkan kemerdekaan.
Sutan Syahir merupakan orang yang mendesak Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan usai Jepang menyerah. Kegigihannya memperjuangkan kemerdekaan ini membuat Sutan Syahir diangkat sebagai Perdana Menteri di usia 36 tahun.
Sutan Syahir meninggal dunia pada 9 April 1966 di Zürich, Swiss. Saat itu, dia tengah menjalani pengobatan karena sakit yang diidapnya.
3. Bung Tomo
Nama Bung Tomo sudah tak asing di telinga rakyat Indonesia. Pria bernama asli Sutomo ini terkenal karena perjuangannya dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Semasa hidupnya, Bung Tomo berhasil mengajak rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Ia dikenal memiliki semboyan khas untuk membakar semangat rakyat yang berbunyi 'Merdeka atau Mati'.
Bung Tomo pernah menjadi seorang jurnalis di Harian Soeara Oemoem di Surabaya tahun 1937. Selain itu, Bung Tomo juga pernah menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru di tahun 1944, Bunda.
Bung Tomo meninggal pada 7 Oktober 1981 saat sedang menunaikan ibadah haji. Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel Rejo, Surabaya.
4. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta atau Bung Hatta lahir pada 12 Guastus 1902. Bung Hatta merupakan Wakil Presiden Indonesia pertama setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan di tanggal 17 Agustus 1945.
Karier Bung Hatta sebagai pejuang kemerdekaan dimulai sewaktu menimba ilmu di Handels Hogeschool. Ia aktif dalam organisasi politik dan pergerakan nasional.
Bung Hatta merupakan anggota panitia Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bertugas mengolah dasar negara Indonesia menjelang proklamasi. Pada Agustus 1945, dia lalu terpilih menjadi Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Bersama Presiden Soekarno, Bung Hatta resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah Indonesia merdeka, dia tetap berjuang melawan Belanda dan mewakili Tanah Air dalam berbagai konferensi serta perjanjian.
Proklamator Kemerdekaan ini wafat pada 14 Maret 1989 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo pada usia 77 tahun. Hingga kini, jasa Bung Hatta menjadi sejarah yang akan selalu dikenang bangsa Indonesia.
5. Jenderal Sudirman
Jenderal Sudirman lahir di Bodas Karangjati, 24 Januari 1916. Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai panglima dan jenderal pertama Indonesia.
Jenderal Sudirman pernah mengenyam pendidikan di Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor saat Jepang menduduki Indonesia. Lulus dari PETA, dia langsung menjadi komandan Batalion di Kroya.
Pada Desember 1945, Sudirman pernah memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Ia pernah mendirikan koperasi untuk mencegah rakyat kelaparan dan jatuh miskin.
Saat Agresi Militer II Belanda, Jenderal Sudirman pernah melakukan gerilya. Namun, perjuangannya terhenti karena sakit dan meninggal dunia pada 29 Januari 1950.
6. Sam Ratulangi
SAm Ratulangi adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Sulawesi Utara. Pria bernama lengkap Gerungan Saul Samuel Yacob Ratulangi ini lahir di Tondano, 5 November 1890.
Perjuangan Sam Ratulangi melawan penjajah dimulai saat dirinya diperlakukan tidak adil dan diberi gaji kecil dibandingkan pegawai Belanda. Ia bertekad untuk mendidik rakyat Indonesia agar diperlakukan sama seperti Belanda.
Saat diangkat menjadi sekretaris Dewan Minahasa di Manado tahun 1924, Sam Ratulangi mendirikan yayasan pendidikan dan membuka lahan pertanian. Salah satu jasanya yang begitu dikenang adalah berhasil menghapuskan kerja paksa Belanda.
Pada Agustus 1945, Sam Ratulangi diangkat menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Setelah Indonesia merdeka, dia pun diangkat menjadi Gubernur Sulawesi.
Karena perjuangannya itu, Sam Ratulangi ditangkap dan dibuang ke Serui, Irian Jaya. Pada 30 Juni 1949, dia menghembuskan napas terakhir di Jakarta.
7. Mohammad Yamin
Mohammad Yamin lahir di Sumatra Barat, 24 Agustus 1903. Semasa hidupnya, Mohammad Yamin dikenal sebagai penyusun Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II.
Aktivitas dan pejuang kemerdekaan ini juga pernah mendesak agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa negara yang mempersatukan bangsa. Pada tahun 1945, Mohammad Yamin terpilih menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan terlibat dalam perumusan dasar negara.
Setelah kemerdekaan, dia pernah menjabat di pemerintahan sebagai Menteri Kehamilan dan Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan. Pahlawan Nasional ini wafat di Jakarta pada 17 Oktober 1962.
8. Pattimura
Sosok Pattimura dikenal tangguh, gigih, dan tidak mengenal kompromi saat melawan penjajah Belanda. Pria yang dikenal dengan nama Thomas Matulessy ini lahir di Ambon pada tahun 1783.
Dikutip dari buku Tokoh dan Pahlawan oleh Valentino Barus, dkk, salah satu bukti perlawanannya adalah ketika dia bersama rakyat Maluku berhasil merebut Benteng Duurserde pada 16 Mei 1817. Benteng tersebut berhasil diduduki selama tiga bulan sebelum Belanda merebutnya kembali.
Di luar Ambon, Pattimura pernah berhasil merebut Benteng Goorn di Palu. Dalam perjuangannya ini, dia bersama pasukannya berhasil mengalahkan seluruh prajurit Belanda yang ada di Benteng tersebut.
Perjuangan Pattimura berakhir ketika dia ditangkap Belanda di Siri Sori. Tanggal 16 Desember 1817, Pattimura dihukum gantung oleh Kolonial Belanda di Benteng Victoria di pesisir Hunitetu, Kota Amboina.
9. Tuanku Imam Bonjol
Tahukah Bunda? Pemerintah Indonesia telah menetapkan Tuanku Imam Bonjol sebagai Pahlawan Perjuangan Indonesia melalui surat Keputusan Presiden RI No.087/TK/1973 di tanggal 6 November 1971.
Imam Bonjol memiliki nama asli Peto Syarif, lahir di Kampung Tanjung Bunga, Pasaman, Sumatera Barat. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pahlawan yang gigih melawan penjajahan Belanda.
Imam Bonjol dianggap sosok yang berbahaya bagi para penjajah. Belanda bahkan mengirimkan pasukan tangguhnya untuk mengalahkan Imam Bonjol. Gubernur Jenderal Van den Bosch juga ikut memimpin serangan ke Imam Bonjol, Bunda.
Setelah panglima perang berganti tiga kali dan menunggu hampir tiga tahun, Belanda akhirnya berhasil menaklukkan Imam Bonjol pada 16 Agustus 1837. Mereka melakukan berbagai upaya, termasuk menjebak lewat perundingan terselubung.
Pada akhirnya, Imam Bonjol tertangkap dan menjalani pengasingan di berbagai tempat. Tuanku Imam Bonjol wafat di tempat pengasingan terakhirnya, Manado, pada 6 November 1864.
10. Agus Salim
Agus Salim merupakan pejuang dan Pahlawan Pergerakan Nasional yang lahir pada 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Sumatera Barat. Kiprah Agus Salim dalam Pergerakan Nasional dapat dilihat dari aktivitasnya di Sarekat Islam (SI) sebagai pengurus pusat.
Semasa hidupnya, Agus Salim dikenal sebagai tokoh yang cerdas karena bisa menguasai 9 bahasa. Ia pernah menjadi penasihat teknis delegasi Serikat Buruh Negeri Belanda ke Konferensi Kaum Buruh Internasional di Jenewa, Swiss, pada tahun 1929.
Beberapa karier cemerlangnya adalah menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Menteri Muda Luar Negeri pada Kabinet Syahir I dan II, serta menjadi Menteri Luar Negeri pada Kabinet Hatta.
Agus Salim perah ditangkap dan diasingkan oleh Belanda saat Agresi Militer II. Ia meninggal Dunia pada 4 November 1954 di Jakarta.
Dari 10 pahlawan nasional di atas, Bunda bisa mengenalkan semangat juang kemerdekaan ke anak ya. Semangat ini juga bisa digunakan untuk membangun jiwa nasionalisme Si Kecil.