Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dongeng Anak: Bangga Berbahasa Indonesia

Fitri Hasanah Amhar/Rumah Dongeng Mentari   |   HaiBunda

Rabu, 27 Oct 2021 08:15 WIB

Ilustrasi dongeng anak
Ilustrasi Dongeng Anak: Bangga Berbahasa Indonesia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/eliflamra
Jakarta -

Dongeng anak sebelum tidur kali ini mengangkat judul Bangga Berbahasa Indonesia, Bunda. Berikut kisah selengkapnya.

"Aku pulang!" Sahut Andi ketika masuk ke dalam rumah. Ia baru saja tiba dari pulang sekolah.

"Wah Andi sudah pulang, ayo ganti baju lalu kita makan siang bersama, ya," ajak Bunda dari dapur.

"Oke Bun!" Andi bergegas ke arah kamarnya. Perutnya sudah mulai berbunyi.

Bunda mulai menata meja makan untuk makan berdua bersama Andi. Ayah yang masih di kantor tentu saja tidak bisa ikut makan siang bersama. Tidak lama kemudian Andi datang. Seragamnya telah diganti dengan kaus dan celana pendek. Keduanya pun mulai menyantap makan siang mereka.

"By the way Bun, nanti Andi mau main ke rumah Tono, boleh?" Andi bertanya saat makanannya sudah hampir habis.

Kening Bunda mengerut, gaya bahasa Andi tidak biasanya.

"Boleh, tapi Andi pulangnya jangan terlalu sore, ya."

"Woles saja Bun, Andi akan pulang sebelum petang," jawab Andi. Bunda bertambah heran mendengar jawaban Andi barusan.

"Eh Andi kok bahasanya jadi lain sih?" tanya Bunda.

"Iya nih Bun lagi musimnya di sekolah. Teman-teman Andi pakai bahasa gaul semua. Ucul kan Bun?"

"Ucul?" Bunda kembali bertanya.

"Iya Bun. Ucul artinya lucu. Kan lucu didengar terus Andi ikut-ikutan deh."

Bunda berpikir sebentar sebelum kembali berbicara pada putranya. "Andi tahu sumpah pemuda nggak?"

"Hmm..kayaknya pernah dengar Bun disebut Pak Haris waktu pelajaran IPS. Tapi hanya sekilas disebutnya. Kenapa memang Bun?"

"Jadi dahulu pemuda-pemuda di Indonesia memperjuangkan tiga hal sebagai semangat bersama yang menjadi pemersatu bangsa yang harus dimiliki para pemuda di Indonesia. Tiga hal itu adalah mereka bersumpah bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Bersumpah berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Dan yang terakhir menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Jadi, untuk menyatukan dan bertekad memiliki bahasa persatuan itu sudah jadi semangat para pemuda dari sebelum kemerdekaan."

"Wah keren sekali dong Bun kalau begitu. Berarti Bahasa Indonesia adalah bahasa yang diperjuangkan, ya?"

"Kalau menurut Andi sendiri bagaimana?" Bunda balik bertanya.

"Hm, kalau dari penjelasan Bunda sih iya Bun. Andi jadi merasa ... apa ya, seperti tidak menghargai bahasa persatuan ini. Mana cuma ikut-ikutan teman-teman di sekolah juga, pula."

"Ya, para pendahulu kita sekuat itu ingin bersatu bahkan bahasa pun mereka sepakati. Sebagai bentuk penghargaan terhadap para pemuda yang dulu bersatu mendeklarasikan sumpah pemuda, berbahasa Indonesia dengan baik merupakan salah satu hal yang bisa kita lakukan. Jadi, harus bangga berbahasa Indonesia!"

"Iya juga ya Bun. Bunda benar juga. Nanti aku cerita ke teman-temanku ya Bun agar kita belajar pakai bahasa Indonesia yang baik dan benar lagi," usul Andi.

"Siiip. Jagoan Bunda harus membawa semangat para pemuda Indonesia yang memperjuangkan semangat persatuan ya! Bahasa kita adalah ciri bangsa. Kalau Andi bangga berbahasa Indonesia, berarti Andi juga bangga menjadi anak Indonesia. Nanti disampaikan waktu main di rumah Tono ya."

"Beres Bun!"

Andi pun pamit untuk main ke rumah Tono. Semoga teman-teman juga semakin bangga berbahasa Indonesia, batinnya dalam hati.

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda