HaiBunda

PARENTING

Gigi Susu Bisa Identifikasi Adanya Gangguan Mental pada Anak lho Bun

Ummu Kultsum Roihaanah   |   HaiBunda

Selasa, 30 Nov 2021 07:59 WIB
Ilustrasi gigi anak/Foto: iStock

Jakarta - Gigi susu merupakan gigi pertama yang muncul pada anak sebelum digantikan oleh gigi permanen, Bunda. Biasanya, gigi susu akan tumbuh pada anak ketika berusia 6 hingga 12 bulan.

Namun tahukah Bunda, melansir Neuro Science, baru-baru ini sebuah studi yang dipimpin oleh para peneliti dari Rumah Sakit Umum Massachusetts dan telah diterbitkan pada jurnal Jama Network Open, mengungkapkan bahwa ketebalan pertumbuhan gigi susu dapat membantu mengidentifikasi adanya gangguan kesehatan mental pada anak di kemudian hari.

Hasil penelitian tersebut mengarah pada pengembangan alat yang sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi anak-anak yang telah mengalami adanya kesulitan pada kehidupan awal, yang merupakan faktor risiko masalah psikologis. 


Asal usul penelitian ini ditelusuri kembali beberapa tahun, ketika penulis senior Erin C Dunn, ScD, MPH, mempelajari tentang pekerjaan di bidang antropologi yang dapat membantu memecahkan masalah lama dalam penelitiannya sendiri. 

Dunn mengungkapkan, paparan sumber stres fisik, seperti gizi buruk atau penyakit, dapat memengaruhi pembentukan email gigi dan menghasilkan garis pertumbuhan yang jelas di dalam gigi, yang disebut garis stres, yang mirip dengan cincin di pohon yang menandai usianya.

Garis pertumbuhan gigi juga dapat bervariasi berdasarkan lingkungan dan pengalaman yang dimiliki seorang anak di dalam rahim dan segera setelah itu, saat gigi terbentuk. Garis stres yang lebih tebal dianggap menunjukkan kondisi kehidupan yang lebih stres dan mengidentifikasi adanya gangguan mental pada anak.

Lebih lanjut, dalam hipotesisnya, Dunn berteori bahwa lebar satu varietas, yang disebut sebagai garis neonatal (NNL), dapat menunjukkan apakah ibu bayi mengalami stres psikologis tingkat tinggi selama masa kehamilan dan pada periode awal setelah kelahiran.

Banner pola makan rumahan/ Foto: HaiBunda/Mia

Dan untuk membuktikan hal tersebut, Dunn dan para ilmuwan lainnya kembali menganalisis 70 gigi susu yang dikumpulkan dari 70 anak yang terdaftar dalam Avon Longitudinal Study of Parents and Children (ALSPAC) di Inggris dan meminta beberapa ibu untuk menyelesaikan kuesioner selama dan setelah masa kehamilan. 

Kuesioner tersebut mencakup berbagai pertanyaan mengenai empat faktor yang diketahui dapat mempengaruhi perkembangan anak, dan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa pola yang jelas muncul. 

Anak-anak yang ibunya memiliki riwayat depresi berat atau masalah kejiwaan lainnya seumur hidup, dan ibu yang mengalami depresi atau kecemasan pada kehamilan 32 minggu, lebih mungkin memiliki NNL yang tebal daripada anak-anak lain. 

Sementara itu, anak dari ibu yang menerima dukungan sosial yang signifikan setelah masa kehamilan cenderung memiliki NNL yang lebih tipis.

Tren ini tetap sama setelah para ilmuwan mencoba mengendalikan faktor-faktor lain yang memengaruhi lebar NNL, termasuk suplementasi zat besi selama kehamilan, usia kehamilan, dan tingkat obesitas pada ibu. 

"Tidak ada yang pasti apa yang menyebabkan NNL terbentuk, tetapi ada kemungkinan ibu yang mengalami kecemasan atau depresi dapat menghasilkan lebih banyak kortisol atau hormon stres, yang dapat mengganggu sel-sel yang membuat email pada gigi," ungkap Dunn

"Jika temuan penelitian ini dapat direplikasi dalam studi yang lebih besar, NNL dan tanda pertumbuhan gigi lainnya dapat digunakan di masa depan untuk mengidentifikasi anak-anak yang telah terpapar adanya gangguan kesehatan mental dini," sambungnya.

Namun, bagaimana pun gigi susu Si Kecil akan tanggal dan digantikan gigi permanen atau dewasa. Supaya Si Kecil berani untuk mencabut gigi susunya, simak tipsnya di halaman berikutnya ya.

Simak juga yuk video tentang manfaat luar biasa mengonsumsi buah dan susu untuk anak di bawah ini ya.



(pri/pri)
3 TIPS AGAR ANAK BERANI UNTUK MENCABUT GIGI SUSU

3 TIPS AGAR ANAK BERANI UNTUK MENCABUT GIGI SUSU

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Manfaat Tidur Siang untuk Si Kecil, Salah Satunya Meningkatkan Konsentrasi

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Aline Adita Ungkap Miliki Uterus Didelphys atau Rahim Ganda hingga Akhirnya Hamil setelah 12 Th

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Raffi Ahmad Belajar dari Sang Putra Rafathar soal Bisnis

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

20 Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari: Pengertian, Ciri, Syarat, Faktor, hingga Tujuan

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

17 Contoh Kata Pengantar Makalah Beserta Struktur dan Cara Membuatnya

58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK