Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dokter Tak Sarankan Pangku Anak di Mobil, Ini Manfaat Car Seat yang Perlu Diketahui

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 26 Nov 2021 14:05 WIB

Adorable sweet girl sleeping peacefully on safety seat in car
ilustrasi car seat/ Foto: iStock

Bunda, masuk tim pangku anak di mobil atau tim pakai car seat? Sebagian orang tua di Indonesia mungkin banyak menjawab tim pangku anak di mobil ya, Bunda. Mengenai hal ini dr.Bagus Pramantha Putra Wijaya, Sp.OT, menjelaskan bahwa faktanya menggunakan car seat sejak bayi hingga anak-anak itu penting.

Selain untuk keselamatan, penggunaan car seat bisa menurunkan risiko kecelakaan hingga 71 persen, lho. Bagus mengungkap, kecelakaan lalu lintas masih menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak pada anak usia 4-14 tahun. Ia kemudian menyarankan orang tua untuk menggunakan car seat sesuai dengan usia anak.

Ada tiga jenis car seat yang disesuaikan dengan usia. Tiga jenis itu adalah sebagai berikut:

1. Rear facing car seat

Rear facing car seat digunakan sejak lahir hingga usia 2-4 tahun, Bunda.

"Ini biasanya kita gunakan untuk bayi yang baru lahir, bahwa sebenarnya bayi yang baru keluar dari rumah sakit harus menggunakan car seat," ujarnya.

Bagus berpesan untuk menggunakan rear facing car seat, Bunda perlu pastikan pengaman terpasang dan posisi kepala anak tidak lebih tinggi daripada car seat.

2. Forward facing car seat

Selanjutnya, forward facing car seat, dapat digunakan jika rear facing car seat-nya sudah melebihi batasnya.

"Memang beberapa jurnal dan sumber menyebutkan bahwa rear facing car seat adalah yang terbaik untuk minor impact pada saat kecelakaan," tuturnya.

Forward facing car seat dapat digunakan hingga minimal anak berusia 5 tahun. Bagus mengingatkan, pastikan strap pada car seat jenis ini berada di atas bahu anak dan tidak memiliki celah dengan tubuh.

3. Booster seat

Booster seat sendiri digunakan ketika penggunaan forward facing car seat sudah tidak memungkinkan. Sehingga, anak dapat menggunakan seat belt pada umumnya, Bunda.

Cara memasang car seat yang tepat

Setelah membahas jenis, Bagus menjelaskan bahwa pemasangan car seat harus lah tepat posisi, Bunda. Jadi, car seat harus di baris kedua kendaraan dan dilarang keras untuk instalasi di jok depan.

"Sangat dilarang untuk instalasi di jok depan karena ketika ada impact atau kecelakaan, dan air bag sampai terpancar, maka dapat menyebabkan cedera serius hingga menyebabkan kematian."

"Di Amerika sendiri, itu sangat dilarang dan bahkan ada hukumannya jika kelalaian parents mendudukkan bayi di bagian depan."

Untuk instalasi car seat sendiri, car seat sebaiknya dipasang dalam posisi 30-45 derajat. Lalu, jangan lupa baca manual untuk mengetahui berapa banyak amount of overhang yang diperbolehkan untuk setiap car seat.

"Amount of overhang maksudnya berapa persen car seat yang boleh keluar jok, masing-masing produk ada keterangannya. Jangan lupa juga cek angle. Jangan lupa juga cek seat belt di dalam mobil, orang tua juga perlu memastikan apakah mobil compatible untuk instalasi car seat,"

Mengenai car seat, ada juga bagian penting yang perlu diketahui Bunda dan ini kebanyakan orang tua keliru ketika memakaikan anaknya car seat yaitu harness dan chest clip. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga penggunaan car seat yang benar melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



PERHATIKAN HARNESS & CHEST CLIP

Car seat

ilustrasi car seat/ Foto: iStock

"Fakta membuktikan bahwa orang tua tidak tepat penggunaan pada 50 persen pemakaian. Dan harness ini sangat esensial untuk mencegah cedera kepala dan leher," kata Bagus.

"Kemudian, kalau misalnya chest clip-nya dipasang terlalu rendah, walaupun harness-nya kencang, anak masih dapat bergerak maju dan meningkatkan risiko cedera kepala dan leher."

Bagus pun membahas secara spesifik harness pada masing-masing jenis car seat yang tadi disebutkan di atas, Bunda.

Untuk rear facing, harness harus berada pada atau di bawah bahu. Sementara, jenis forward facing, harness harus berada pada atau di atas bahu.

Cara mengecek harness sudah kencang atau belum itu gampang. Bila Bunda bisa mencubit harness dan terdapat lekukan, sudah dipastikan harness tersebut longgar. Satu hal yang perlu diperhatikan lagi, jangan menggunakan padding tambahan atau selimut di bawah harness karena akan menambah kelonggaran.

"Kemudian, yang penting juga, harness atau strap tidak boleh terpelintir. Strap yang melintir itu dapat mendistribusikan tekanan merata seperti yang diinginkan," ujarnya.

"Chest clip yang saya bilang tadi, harus berada di atas ketiak supaya bayi tidak terdorong maju," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Rifat Sungkar, pembalap, Duta Keselamatan Berkendara, dan seorang ayah membagikan pengalaman dan tipsnya menggunakan car seat pada anak sejak dini. Simak kelanjutannya di halaman berikut.

PENGALAMAN & TIPS RIFAT SUNGKAR PAKAIKAN CAR SEAT KE ANAK

rifat sungkar bersama dua anaknya

Rifat Sungkar dan anaknya/ Foto: Instagram @rifato

Di kesempatan yang sama, Rifat Sungkar membagikan pengalaman dan tipsnya menggunakan car seat pada anak sejak dini. Rifat menceritakan bahwa anak sulungnya yang baru berusia 7 tahun sudah memiliki hobi gokart, Bunda. Ketika anaknya mengendarai gokart, ia pun sudah terbiasa karena sejak kecil menggunakan car seat.

"Saya dari dulu adalah orang yang sangat amat interest sekali dengan penggunaan car seat di mobil. Saya juga Duta Keselamatan Berkendara jadi saya sudah cukup tahu apa yang terbaik untuk para penumpang. Terutama penumpang spesial dalam tanda kutip adalah anak-anak saya."

"Dari dulu, dari mereka infant (bayi), pakai car seat yang bisa ditenteng sampai car seat yang ukurannya mulai membesar itu saya punya koleksi lah di rumah karena itu suatu kebutuhan bagi saya, bukan cuma pajangan yang ada di mobil,"

Mengenai pendapat orang tua yang lebih merasa aman memangku anak di mobil ketimbang pakai car seat, Rifat pun menegaskan bahwa hal tersebut sangat tidak aman, Bunda.

"Kalau pun naik mobil orang, dan tidak ada car seat, anak-anak saya itu harus duduk dengan safety belt. Jadi bukan dipangku atau dibiarkan. Karena kita suka enggak sadar, ketika kecelakaan, seat belt depan itu penting, iya memang penting tapi safety belt dengan device yang lain, terintegrasi dengan airbag, masih ada dashboard, tatakan kaki."

"Sementara di bagian belakang, kita enggak punya apa-apa. Jadi car seat itu sebagai kebutuhan, jika kita punya anak-anak dan filosofi dasarnya karena enggak ada bedanya sama bangku yang saya pakai (di mobil balap)."

Rifat lebih lanjut membagikan tips persiapan dan perjalanan aman dengan menggunakan car seat.

Pertama, menurut Rifat, untuk membiasakan anak pakai car seat bisa dikatakan adalah aktivitas yang menantang bagi orang tua. Tapi, itu sangat bisa diantisipasi dengan membiasakannya sejak dini.

Kemudian, untuk persiapan. Ketika mau membeli mobil, sudah pastikan mobil punya ISOFix hook sebagai kelengkapan standar. ISOFix hook itu esensial karena untuk memasang car seat dengan aman.

"Perhatikan titik hook yang ada di mobil, lalu pastikan ada back hitch untuk mencantolkan car seat. Terkadang kan mobil bisa saja rem mendadak dan itu bisa membuat anak maju ke depan," tuturnya.

Tips yang terakhir ala Rifat Sungkar adalah memberikan peraturan tegas pada anak, jika anak Bunda sudah bisa diberi tahu. Rifat sering mengatakan pada anaknya, 'jika car seat belt belum terpasang maka mobil tidak akan bergerak.' Anak-anaknya pun akhirnya paham dan terbiasa menggunakan car seat setiap kali naik mobil, Bunda.


(aci)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda