Cerita Denada Berjuang Rawat Anak Sakit Leukimia hingga Bisa Kembali Sekolah

Cerita Denada Berjuang Rawat Anak Sakit Leukimia/ Foto: Instagram @denadaindonesia

Penyanyi Denada merasa jadi orang tua yang paling bahagia nih, Bunda. Wanita 43 tahun ini akhirnya bisa melihat sang putri, Aisha, pergi ke sekolah.

Seperti diketahui, Aisha kini menetap di Singapura untuk menjalani pengobatan sakit kanker darah atau leukimia. Sejak tinggal di sana, Aisa memang tidak pernah didaftarkan untuk sekolah.

"Alhamdulillah, Agustus lalu dia mulai sekolah. Kan umurnya sudah 9 tahun," kata Denada dalam acara Pagi-pagi Ambyar, dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Kamis (23/12/21)

Sebelum Aisa didiagnosis leukimia, Denada sebenarnya sudah merencanakan pendidikan sang putri. Namun, rencananya harus tertunda karena pengobatan leukimia Aisha yang dimulai sejak usianya 5,5 tahun.

"Sebelum dia didiagnosis, sebelum ke Singapura, itu aku sudah daftarin dia sekolah, sudah mau bayar sekolah, tiba-tiba...Ya, itulah manusia berencana, tapi pada akhirnya Allah punya rencana yang pasti lebih baik," ujarnya.

Selama tinggal di Singapura, Denada merasa anak semata wayangnya itu memang ingin sekolah. Apalagi, dia dan Aisha sering melihat anak-anak berseragam pergi ke sekolah dari apartemen yang ditinggali mereka.

Denada mengaku bersyukur karena keinginannya dan buah hati bisa terwujud nih. Ia sampai enggak bisa tidur karena menyiapkan semua perlengkapan sekolah Aisha.

"Kemarin pas hari pertama kita bangun pagi, aku pakein dia baju seragam, aku anterin dia sekolah, turun dari mobil dia masuk dengan baju seragam. Aku dalam hati, 'Ya Allah, ini pemandangan dan kegiatan yang aku sudah lama sekali inginkan dan aku bersyukur karena Allah izinkan itu agar terjadi'. Aisha bisa merasakan itu dan aku bisa merasakan pengalaman itu, aku syukuri itu," ungkapnya.

Selama bertahun-tahun tinggal di Singapura, Denada memang membatasi ruang gerak sang putri. Selain ke rumah sakit, anaknya itu hanya tinggal di rumah saja, Bunda.

Denada pun mengungkapkan keinginan terbesar Aisha selain bisa kembali ke sekolah. Putrinya itu ternyata ingin traveling ke luar negeri.

"Dia itu selalu ingin traveling, karena kan sebelum ke Singapura, dari kecil aku bawa dia ke mana-mana, aku show ke luar kota, jalan-jalan. Dari hal yang biasa itu, tiba-tiba dia harus merasakan selama hampir tiga tahun di rumah tidak boleh ke luar, tidak bisa bergaul, berteman, sekolah, yang dia lihat cuma rumah dan rumah sakit, kadang-kadang aku bawa ke supermarket, itu pun yang di rumah sakit," kata Denada.

"Jadi, keinginan dia pasti, 'Aku ingin melihat Jepang, Amerika, kepingin traveling, ibu aku kepingin naik pesawat'."

Perihal sakit leukimia yang diidapnya, Aisha ternyata sudah mengerti lho, Bunda. Seperti apa ceritanya?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga cerita Denada yang ikut potong rambut saat rambut anaknya rontok karena kemoterapi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CURHATAN AISHA TENTANG KONDISINYA

Denada dan Aisha/ Foto: Instagram @denadaindonesia

Aisha kini sudah berusia 9 tahun. Di usianya yang sudah cukup besar ini, Aisha sudah mengerti tentang kondisinya dan penyakit yang diidapnya, Bunda.

"Sekarang dia sudah bisa mengerti, dia sudah tahu bahwa cancer," ujar Denada.

Menurut Denada, putrinya itu ternyata menuliskan curhatan tentang kondisinya dalam sebuah buku. Denada mengaku kaget saat membaca tulisan sang buah hati.

"Aku kaget banget. Dia lagi suka bikin cerpen, puisi, komik. Suatu hari dia nulis dan dijadikan buku kecil, aku tanya nulis apa? aku baca, dia rupanya menceritakan tentang apa yang terjadi padanya, yang aku enggak nyangka bahwa dia mengerti," ujar Denada.

"Dia bilang 'Namaku aisyah, aku orang Indonesia, beberapa tahun lalu ada yang sesuatu yang terjadi di badan aku dan aku memiliki sel kanker dalam tubuhku dan untuk itu kita harus melakukan treatment di Singapura dan semenjak itu kita tinggal di Singapura dan treatment itu sulit sekali'," sambungnya.

Denada membaca semua tulisan sang putri yang menceritakan perasaannya. Ia yakin bahwa Aisha tidak bercerita padanya karena tak ingin membuat sang Bunda sedih.

"Itu aku kaget karena selama ini aku enggak pernah cerita kondisinya. Jadi dia memahami itu, tapi memilih untuk tidak mendiskusikannya karena mungkin dia takut aku sedih," ungkapnya.

Perjuangan Denada untuk mendampingi anaknya yang sakit memang enggak mudah. Dalam kesempatan tersebut, putri Emilia Contessa ini juga bercerita tentang alasannya menutupi wajah Aisha setiap kali posting di media sosial.

Simak kisah lengkap di halaman berikutnya ya.

ALASAN DENADA TUTUPI WAJAH SANG PUTRI DI MEDSOS

Denada dan Aisha/ Foto: Instagram @denadaindonesia

Aisha tinggal di Singapura sejak usia 5,5 tahun untuk menjalani pengobatan sakit leukimia yang diidapnya. Selama menjalani pengobatan, Denada tidak pernah memperlihatkan wajah sang putri di media sosial. Ia selalu menutupi wajah Aisha dengan sticker, Bunda.

Denada ternyata punya alasan khusus nih. Alasannya karena perubahan fisik yang dialami Aisha akibat menjalani kemoterapi.

"Jadi dahulu itu saat pertama kali melakukan kemoterapi, itu fisiknya berubah sekali. Ya biasanya, kita juga sudah dikasih tahu, yang menjalani kemoterapi pasti akan mengalami rontok rambut, kulit yang menghitam," kata Denada.

Mantan istri Jerry Aurum ini pun berusaha menutupi perubahan itu pada putrinya. Namun, lama-kelamaan, Aisha merasakan perubahan itu dengan sendirinya.

Selain tidak mengumbar potret sang anak, Denada juga menutup semua kaca atau cermin di rumahnya. Ia tidak ingin sang putri melihat kondisi fisik yang berubah akibat pengobatan, Bunda.

"Saat mulai rontok, dia kaget sekali, kita berusaha untuk menutupinya," ujar Denada.

"Tapi lama-lama kan dia lihat wajah dia di kaca dan di situ dia bisa merasakan kok aku botak. Di situlah pertama kali aku putuskan untuk menutup semua kaca dan cermin dan akhirnya aku memutuskan untuk tutupi dulu (wajahnya). Karena kalau dia tidak menyenangi refleksi dia di kaca, berarti dia enggak akan senang orang lain lihat kondisi dia seperti itu," sambungnya.