HaiBunda

PARENTING

Dongeng Putri Kemarau, Cerita Rakyat untuk Pengantar Tidur

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 07 Feb 2022 21:22 WIB
Ilustrasi Membacakan Dongeng Cerita Pendek ke Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Jakarta -

Si Kecil lagi suka berimajinasi atau bermain peran? Yuk, stimulasi dia dengan rutin membacakan dongeng cerita pendek, Bunda.

Membacakan dongeng dapat memberikan manfaat bagi Bunda dan Si Kecil lho. Selain bisa membangun bonding, berdongeng juga dapat meningkatkan keterampilan linguistik anak.

"Cerita seperti menyediakan simulasi tentang dunia dalam bentuk sederhana ke anak. Cerita bisa membantu mereka belajar memahami dunia nyata yang kompleks," kata Peter Gray, Ph.D., seorang profesor riset psikologi di Boston College, dilansir Psychology Today.


Tak hanya itu, membacakan dongeng juga bisa mengembangkan rasa empati anak. Menurut Gray, kapasitas empati anak-anak dapat tumbuh atau berkurang tergantung pada kondisi. Satu kondisi yang bisa memegang peranan penting ini adalah cerita yang dia dengar atau baca.

Banyak dongeng cerita pendek yang bisa Bunda bacakan ke anak ya. Salah satunya adalah dongeng nusantara berjudul Putri Kemarau.

Dalam dongeng ini, anak bisa mengambil pesan moral tentang kebaikan dan makna berkorban demi orang banyak. Selain itu, cerita pendek anak ini juga bisa mengajarkan Si Kecil untuk rajin berdoa.

Seperti apa kisahnya? Simak yuk dongeng Putri Kemarau berikut ini seperti dikutip dari buku 100 Cerita Rakyat Nusantara karya Dian K.

Ilustrasi Bunda Membacakan Dongeng/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat

Dongeng Putri Kemarau

Alkisah hidup seorang raja bijaksana dan dicintai rakyatnya. Sang istri atau permaisuri telah meninggal dunia.

Raja memiliki seorang putri bernama Putri Jelitani. Tapi karena Putri Jelitani lahir di musim kemarau, dia sering dipanggil dengan sebutan Putri Kemarau.

Raja sangat menyayangi Putri Jelitani karena dia adalah putri satu-satunya. Meski tak memiliki ibu, Putri Jelitani tak pernah kesepian dan hidup bahagia.

Suatu hari, kebahagiaan kerajaan terusik karena musim kemarau yang melanda negeri. Sungai mengering, pepohonan meranggas, dan panen rakyat pun gagal karena kemarau.

Raja pun mencari cara untuk mengatasi ini. Ia bersama sang putri berbicara dengan penasihat kerajaan. Tapi, mereka tak juga menemukan jalan keluarnya. Putri Jelitani pun meminta sang ayah untuk berdoa kepada Tuhan.

"Sebaiknya kita berdoa memohon kepada tuhan agar hujan segera turun," kata Putri Jelitani.

Raja pun setuju. Ia meminta rakyat untuk berdoa agar musim kemarau segera berlalu.

Setelah beberapa hari ikut berdoa, Putri Jelitani bermimpi bertemu ibunya. Mimpi tersebut membuat Putri Jelitani kaget.

"Negeri ini bisa selamat bila ada seorang gadis yang mau berkorban dengan menceburkan diri ke laut," demikian kata ibu Putri Jelitani dalam mimpi.

Putri Jelitani pun segera mencari ayahnya untuk menceritakan mimpi ini. Raja ternyata juga mengalami mimpi yang sama.

Raja pun akhirnya memanggil kembali penasihat istana. Penasihat itu meminta raja untuk melaksanakan mimpi tersebut.

"Tapi, siapakah gadis yang mau berkorban seperti itu? Aku yakin tak ada yang mau," kata Raja.

Tiba-tiba Putri Jelitani menyela. Ia mengaku mau berkorban demi kemakmuran rakyat.

"Aku mau ayah. Aku rela berkorban asalkan rakyat kita kembali makmur. Aku tak tega melihat mereka sekarang," kata Putri Jelitani.

Raja dan penasihat istana sontak terkejut. Raja menolak dengan keras keinginan putrinya karena dia tak ingin kehilangan anak satu-satunya.

Namun, Putri Jelitani bersikeras untuk berkorban. Akhirnya, raja pun tak bisa menolak.

Hari itu tiba. Putri Jelitani berjalan menuju tebing laut sambil disaksikan rakyatnya. Ia bersiap untuk terjun di laut yang tengah bergolak dahsyat.

Raja yang ada disana tak sanggup melihat anaknya lompat dan hilang ditelan ombak. Ia pun menutup mata.

"Selamat tinggal ayah. Selamat tinggal semuanya," ujar Putri Jelitani.

Tiba-tiba terdengar petir menyambar, langit menjadi gelap, dan hujan turun deras sekali. Dalam waktu singkat, seluruh wilayah kerajaan digenangi air. Sungai-sungai pun meluap.

Raja kaget sekaligus bahagia. Ia lalu memeluk sang putri yang diselamatkan Tuhan karena keberaniannya berkorban.

"Tuhan sayang pada kita semua. Lihat, air ada di mana-mana. Negeri kita tak lagi kekeringan," kata Raja pada Putri Jelitani yang dikenal sebagai Putri Kemarau.

Simak juga 3 manfaat dongeng untuk anak, dalam video berikut:

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Suasana Pengajian Nadin Amizah Jelang Pernikahan

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Maternity Shoot Nadia Soekarno di Swiss, Bagikan Momen Spesial Jelang Melahirkan

Kehamilan Annisa Karnesyia

7 Rekomendasi Krim Wajah Bayi, Bantu Atasi Bruntusan & Ruam Si Kecil

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Hukum Menyusui Bayi dengan Bank ASI dan Pendonor ASI dalam Islam

Menyusui Azhar Hanifah

7 Contoh Biodata Diri untuk Keperluan Sekolah

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Acha Septriasa Ternyata Sudah Resmi Cerai dari Vicky Kharisma Sejak Mei 2025

Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah Resmi Dimulai: Apa Saja yang Diperiksa?

5 Potret Suasana Pengajian Nadin Amizah Jelang Pernikahan

5 Potret Maternity Shoot Nadia Soekarno di Swiss, Bagikan Momen Spesial Jelang Melahirkan

7 Rekomendasi Krim Wajah Bayi, Bantu Atasi Bruntusan & Ruam Si Kecil

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK