PARENTING
Ketahui Apa saja Risiko Omicron pada Kesehatan Anak-anak
Humidatun Nisa' | HaiBunda
Senin, 31 Jan 2022 09:30 WIBJakarta - Baru saja rasanya kita sedikit merasa lega setelah menghadapi pandemi dan anak juga sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka, eh muncul lagi varian baru yang dianggap membahayakan yakni Omicron.
Hadirnya Omicron juga membuat jumlah kasus infeksi COVID-19 kembali meningkat setelah sebelumnya sempat mereda. Aduh, jadi khawatir ya Bunda.
Meningkatnya kasus tersebut juga terjadi pada anak-anak Bunda sehingga beberapa sekolah di Indonesia pun terpaksa kembali menghentikan PTM dan kembali pada PJJ.
Bukan tanpa sebab, varian Omicron ini memang berbeda dari varian sebelumnya karena gejalanya yang ringan tapi risikonya yang yak kalah membahayakan.
Omicron juga berpotensi lebih membahayakan anak-anak karena sistem kekebalan tubuh alami tidak bisa lagi melawannya. Melansir d ari Scientificamerican, angka COVID-19 pada anak-anak mengalami peningkatan tajam setelah Januari 2022 Bunda.
Sebelumnya, varian Alpha dan Delta disebut tidak cukup membahayakan Si Kecil sebab tubuhnya masih mempunyai imunitas alami. Nah, varian Omicron justru menghindari respons imun.
Bahaya Omicron pada anak-anak
Mengutip penjelasan pada laman Scientificamerican, Betsy Herold, seorang dokter penyakit menular pediatrik di Albert Einstein College of Medicine menjelaskan, pada gelombang pertama pandemi, anak-anak bernasib lebih baik daripada orang dewasa.
Hal itu karena sebagian besar anak memiliki sistem kekebalan tubuh bawaan yang lebih kuat, yang meningkatkan respons awal yang cepat terhadap mikroba yang menyerang. Orang dewasa, sebaliknya, memiliki sistem kekebalan adaptif yang lebih baik, yang merespons secara efektif setelah infeksi mulai terjadi di dalam tubuh.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2020, Herold menunjukkan bahwa anak-anak meningkatkan respons imun bawaan yang cepat terhadap COVID-19, menghasilkan protein antivirus kuat yang dikenal sebagai interferon dan interleukin yang meredam virus corona pada awal infeksi.
Tapi dua tahun kemudian, keadaan telah berubah. Para peneliti di Institut Biosains Kuantitatif di Universitas California, San Francisco, dan rekan-rekan mereka baru-baru ini melaporkan bahwa SARS-CoV-2 telah mengambil mutasi yang melemahkan respons imun bawaan.
Masih menurut Herold, Omicron juga mempunyai kemampuan menular yang lebih cepat dan mengganggu saluran paru-paru, yang pada anak-anak saluran udaranya lebih sempit dan sulit berkembang. Sehingga anak-anak lebih rentan batuk, sesak napas, dan asma.
Klik halaman selanjutnya ya Bunda.
Simak pula video tentang anak dengan diabetes boleh vaksinasi COVID-19.
GEJALA OMRICON PADA SI KECIL