Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tak Perlu Dimarahi, Coba 3 Trik Ini agar Anak yang Cengeng Jadi Lebih Tenang

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Mar 2022 16:10 WIB

Ilustrasi anak menangis
Ilustrasi anak cengeng/Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke

Jakarta - Saat lahir, menangis adalah cara pertama bayi belajar berkomunikasi. Anak menangis untuk menandakan mereka membutuhkan sesuatu atau mereka tidak nyaman dan tidak bahagia.

Bayi menangis ketika lapar, kesakitan, mengantuk, frustrasi, atau bahkan bosan. Pada tahap ini, menangis adalah hal yang normal karena itu adalah satu-satunya cara anak menyampaikan pesan kepada Bunda.

Seiring berjalannya waktu, ketika Si Kecil tumbuh melampaui masa bayi, balita, dan anak-anak yang lebih besar, anak biasanya menggunakan tangisan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Nah, hal ini terkadang membuat Bunda frustrasi saat menghadapi anak yang cengeng atau sering menangis. 

Melansir dari laman Raising Children, balita dan anak-anak sering kali mengamuk dan menangis karena frustrasi atau emosi ekstrem yang sulit mereka atasi.

Sering kali, reaksi yang mereka dapatkan dari orang tua selama amukan atau tangisan ini mengajari anak-anak seberapa besar kekuatan air mata mereka Bunda. Untuk itu Bunda perlu tahu cara tepat menghadapi anak yang cengeng.

Sering kali orang tua yang terlalu cepat membantu atau terlalu memanjakan anak-anak ketika mereka menangis, tanpa sadar mengajari mereka bahwa mereka tidak perlu sabar atau mandiri dalam melakukan tugas, yang harus dilakukan hanyalah menangis ketika keadaan menjadi sulit dan bantuan akan datang. 

"Terlalu cepat memberikan bantuan saat menangis tanpa memberikan pengertian, juga dapat mengajari anak-anak bahwa mereka dapat lolos dari tanggung jawab," Timothy J. Legg psikolog anak yang berbasis di Amerika Serikat dikutip dari laman Healhtine, Selasa (15/3). 

Sikap orang tua dengan otoritas lemah dan tidak konsisten dengan batasan juga dapat membuat anak-anak merasa sulit untuk mengikuti aturan. Hal ini menyebabkan lebih banyak frustrasi dan lebih banyak tangisan karena mereka tidak bisa mengatasi dunia nyata yang penuh aturan Bunda. 

Banner Hidup Indra KenzBanner Hidup Indra Kenz/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

Agar Bunda bisa melakukan hal yang tepat ketika Si Kecil menangis, berikut beberapa tips untuk menghadapi anak yang cengeng. Bunda bisa coba pada Si Kecil ya. 

1. Mencoba membiarkan anak saat menangis

Bunda harus mengingat konsep dasarnya, bahwa cengeng itu kondisi yang dibuat dan bukanlah bawaan lahir. Bunda harus mengakui terlebih dahulu bahwa Bunda telah berkontribusi mengapa anak menjadi cengeng. Cobalah untuk membiarkan Si Kecil menangis dan berikan motivasi pada setiap tangisan, hingga akhirnya dapat membantu mengubah perilakunya sendiri. 

Misalnya, jika setiap kali dia mencoba menyusun balok, anak akhirnya menangis dan Bunda akhirnya mengambil alih dan menyelesaikan untuknya, coba lain kali untuk mengabaikan reaksi ini dan menggantinya dengan reaksi yang lebih proaktif.

Alih-alih memecahkan masalah baginya, tenanglah Bunda dan dorong dia untuk terus mencoba, tetapi biarkan dia menyelesaikannya sendiri. Ini mungkin sulit pada awalnya, tetapi perlahan pasti bisa Bunda. Anak cengeng Bunda akan belajar untuk tidak terlalu bergantung, dan akan lebih percaya diri dengan kemampuannya.

Lanjut ke halaman selanjutnya ya Bunda.

Simak juga video tentang Chua 'Kotak' pernah merasa menyesal setelah membentak anak:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS MENGHADAPI ANAK CENGENG

A mother holding a crying toddler daughter indoors in kitchen when cooking.

Ilustrasi anak nangis/Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

2. Puji anak ketika berhasil mengendalikan emosinya

Mengabaikan anak yang menjerit dan meratap bisa sangat sulit dan menyayat hati pada awalnya, tetapi ingatlah bahwa itu adalah yang terbaik. Namun pastikan mengabaikan tidak berarti sama sekali mengabaikannya atau menunjukkan kemarahan dan ketidaksenangan terhadapnya ya Bunda. 

Tetaplah tenang dengan tetap memastikan Si Kecil baik-baik saja, namun Bunda hanya perlu mengabaikan tangisannya saja. Ketahuilah bahwa tidak peduli berapa lama pada awalnya anak berhenti menangis, itu adalah yang terbaik.

Pada waktunya, amarahnya akan menjadi lebih pendek dan lebih pendek karena mereka tidak mendapatkan reaksi yang diinginkannya lagi. Sebaliknya, pujilah ketika dia mampu melakukan tugas tanpa menangis atau bereaksi negatif.

3. Beri batasan dan tegas pada anak

Anak-anak perlu memiliki rutinitas, aturan, dan batasan. Ini membantu memberi ketertiban dan konsistensi pada kehidupan Si Kecil. Tentu saja, anak cengeng Bunda belum mengerti pada awalnya, dan mereka mungkin menangis. 

Meskipun demikian, penting untuk mempertahankan pendirian Bunda dan menegakkan aturan dan batasan secara konsisten. Pada waktunya, anak akan menghargai kebebasan yang dia miliki dengan mematuhi aturan dan perlahan-lahan tidak langsung menangis.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda