Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Sedih Bule Prancis yang Nikahi Wanita Dayak saat Kehilangan Anaknya

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Selasa, 07 Jun 2022 23:00 WIB

Kisah cinta pasangan beda negara, Prada dan Chanee Kalaweit.
Chanee Kalaweit dan istri/Foto: Dok. Instagram @pradakalaweit.

Bunda ingat dengan bule asal Prancis bernama Chanee Kalaweit yang tinggal di tengah hutan belantara Kalimantan? Sebelumnya, ia pernah membagikan cerita pertemuannya dengan sang istri, wanita asli Dayak bernama Nur Pradawati atau sering disapa Prada.

Beberapa waktu yang lalu, Chanee kembali bagikan kisah berdasarkan pertanyaan netizen. Pertanyaan itu meminta dirinya untuk membagikan pengalaman horor selama tinggal di Kalimantan.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan bahwa ada pengalaman misterius. Namun bukannya ngeri, cerita yang ia sampaikan justru membuat siapa pun yang mendengarkan turut merasa sedih dan kehilangan. HaiBunda sudah menghubungi Chanee dan diizinkan untuk mengutip kisah pilunya tersebut.

Cerita berawal saat Chanee menjelaskan bahwa dahulu, anak keduanya lahir kembar. Namun, tak lama setelah lahir, salah satu anak kembarnya meninggal dunia.

Banner Cara Percepat Pembukaan Saat PersalinanBanner Cara Percepat Pembukaan Saat Persalinan/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

"Anak saya (yang) kedua, Enzo, pada saat lahir punya kembaran. Kembaran Enzo meninggal, jadi saya kehilangan anak dan saya harus menguburkan anak saya di tanah Kalimantan," bukanya, dikutip dari Chanee Kalaweit pada Jumat (3/6/2022).

Kehilangan anak tentunya membuat semua orang tua merasa duka mendalam. Pengalaman tersebut membuat Chanee dan keluarganya dirundung kesedihan yang luar biasa.

"Pasti, ya. Bagi keluarga saya, sesuatu yang menyakitkan. Semua orang pun tahu rasanya karena kehilangan anak walau baru lahir, pasti sangat menyakitkan, sangat sedih," katanya.

Kemudian, Chanee melanjutkan kisahnya. Di momen sedih itu, pada suatu hari ia pernah memilih untuk menyendiri di rumah dan melawan gejolak dalam hati maupun pikiran yang menyelimuti dirinya kala itu.

Chanee mengungkapkan bahwa beragam perasaan berkecamuk. Beberapa di antaranya seperti penyesalan hingga rasa tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang terasa hilang dari dirinya.

"Saya ingat, suatu hari saya sendiri di rumah Palangkaraya. Benar-benar sendiri, tidak lama dari kejadian itu (anak meninggal), saya pusing, sedih banget, bete mikirin hal itu, mikirin tanggung jawab saya sebagai seorang ayah."

"Semuanya terasa berat, karena ada rasa tanggung jawab. Merasa tanggung jawab atas kematian anakku sendiri. Jadi sangat berat untuk mengatasi perasaan," sambungnya.

Namun, di tengah-tengah kekalutan itu, ada kejadian di luar nalar terjadi. Chanee mengingat dengan betul, salah satu mainan anaknya tiba-tiba berbunyi.

"Di saat saya paling sedih, paling kacau rasanya itu, tiba-tiba ada mainan anak (kembar) saya yang pertama, tiba-tiba berbunyi sendiri. Tung-tung-tung," katanya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Bunda, simak juga empat fakta pasangan Indonesia-Inggris yang beda usia 23 tahun dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

MAINAN ANAK BERBUNYI SENDIRI

Kisah cinta pasangan beda negara, Prada dan Chanee Kalaweit.

Chanee dan istri/Foto: Dok. Instagram @chaneekalaweit.

Saat itu, Chanee tak dapat berpikir hal lain, Bunda. Ia menduga-duga bahwa mainan tersebut berbunyi karena dimainkan oleh Brian, kembaran Enzo yang belum lama meninggal dunia.

"Pada saat itu, saya yakin mainan itu dinyalakan oleh si Brian," katanya.

Awalnya Chanee sendiri ragu dengan dugaannya tersebut. Karena mau bagaimana pun, ia adalah seseorang dengan pikiran rasional. Hal-hal seperti itu tak mungkin terjadi, katanya.

"Saya orang yang cukup rasional dan mencoba untuk menyadarkan diri bahwa itu cuman kebetulan," ujarnya.

Namun, jiwa Chanee yang saat itu sedang berduka tak dapat memungkiri kemungkinan itu, Bunda. Sampai akhirnya, ia dapat menerima bahwa mainan tersebut berbunyi untuk memberi pesan padanya.

"Tapi yang di satu sisi, saya suka berpikir bahwa mainan itu memang dinyalain untuk menyampaikan 'Ayah, sudah relakan saja'."
"Mungkin. Mungkin begitu, ya," sambungnya, dengan mata sedikit berkaca-kaca menahan sedih.

Netizen yang mendengar cerita Chanee lantas meninggalkan komentar beragam, Bunda. Bagi mereka, ini bukan cerita horor yang dijanjikan Chanee, melainkan kisah pilu yang berhasil membuat orang lain meneteskan air mata.

"Ini mah bukan mistis, tapi cerita sedih....Sabar ya Pak Chanee..," tutur @Seol****.

"Nampak ketegaran saat menceritakan kesedihan. Semangat Bang Chanee, tidak mudah menjadi relawan selama bertahun-tahun seperti anda
Terima kasih telah meng-explore Indonesia," tulis @Eri****.

"Sehat selalu pak chanee dan keluarga, saya turut bersedih mendengarkan bapak bercerita kehilangan kembarannya enzo yaitu brian, semoga bapak dan keluarga selalu di lindungi oleh tuhan. aamiin," kata @Wisn****.

"Subhanallah, semoga anaknya (Bryan) tenang di sisi Nya, & keluarga yg ditinggalkan (Pak Chanee) diberi ketabahan & keikhlasan," ujar @
Ruli****

"Saya berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas kepergian anak Anda pak Chanee.... Dan terima kasih sudah menjadi bagian penting di pulau Kalimantan," sambung yang lainnya.


(AFN/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda