Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cacar Monyet Rentan Menular pada Anak-anak dan Ibu Hamil, Ini Kata WHO

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 14 Jul 2022 20:20 WIB

Cacar Monyet
Cacar Monyet Rentan Menular pada Anak-anak dan Ibu Hamil, Ini Kata WHO/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Md Saiful Islam Khan
Jakarta -

Cacar monyet juga rentan menular pada kelompok anak-anak dan ibu hamil, Bunda. Hal tersebut disampaikan Badan Kesehatan Dunia (WHO), belum lama ini.

WHO tengah menyelidiki laporan anak-anak yang terinfeksi cacar monyet. Kini, virus cacar monyet telah diidentifikasi di lebih dari 50 negara baru di luar negara-negara Afrika.

WHO melaporkan, sejak wabah dimulai pada Mei lalu, ada lebih dari 3400 kasus cacar monyet. Dari temuan kasus tersebut, satu orang dilaporkan meninggal.

Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Penyakit ini termasuk infeksi zoonosis, yakni dapat menular dari hewan ke manusia.

Melansir laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), cacar monyet merupakan penyakit endemik di Afrika Barat dan Tengah. Beberapa waktu lalu, WHO mengatakan bahwa wabah cacar monyet telah melanda negara-negara di Benua Amerika dan Eropa.

Penularan cacar monyet dapat melalui kontak erat dengan hewan atau orang yang terifeksi, Bunda. Selain dari cairan tubuh, virus ini juga dapat menular dari droplet pernapasan.

"Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH.

Gejala cacar monyet

Masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 sampai 21 hari. Ada beberapa fase gejala yang timbul selama masa inkubasi, yakni:

  • Fase awal: terjadi 1 sampai 3 hari dengan gejala demam tinggi, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.
  • Fase erupsi: gejalanya adalah muncul ruam atau lesi pada kulit, dimulai dari wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Secara bertahap, luka seperti blister dan nanah akan mengeras atau keropeng. Kemudian, bekas luka tersebut akan rontok.

Menurut WHO, gejala biasanya bilang dengan sendirinya atau dengan perawatan suportif, seperti minum obat nyeri atau demam. Seseorang yang terinfeksi virus ini tetap bisa menularkannya sampai bekas luka hilang atau terbentuk lapisan kulit baru.

Vaksin cacar monyet

WHO menyerukan agar pengujian virus penyebab cacar monyet dapat ditingkatkan. Sebab, saat ini data tentang efektivitas vaksin dalam pencegahan cacar monyet di lapangan masih terbatas.

Seperti apa mekanisme vaksin cacar air yang direncanakan WHO?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]



(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda