HaiBunda

PARENTING

Waspada Musim DBD Saat Pandemi, Ini Beda Gejala Dengue & COVID-19 pada Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Jul 2022 18:55 WIB
Ilustrasi Waspada Musim DBD Saat Pandemi, Ini Beda Gejala Dengue & COVID-19 pada Anak. Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke
Jakarta -

Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengintai saat musim hujan. Penyakit yang kini disebut WHO sebagai dengue menambah jumlah angka kematian anak Indonesia tiap tahunnya, Bunda.

Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) mengatakan bahwa dengue itu penyakit yang bisa mengenai seluruh organ tubuh.

"Satu dari 20 pasien dengue, bisa menjadi berat sehingga fatal. Kita mesti hati-hati dengan pasien dengue dengan komorbid dan bayi. Jadi, sebenarnya mirip-mirip ini virusnya dengan COVID-19. Karena pada kelompok tersebut terkena dengue bisa menjadi berat," tutur dr.Anggi, di acara Media Briefing "Hari Anak Nasional: Perlindungan Keluarga dari Bahaya Dengue", Rabu (20/7/2022).


Dokter Anggi kemudian memaparkan bahwa perjalanan dengue yaitu dimulai dari virus masuk ke dalam tubuh. Sampai pada akhirnya seluruh kemampuan manusia terhadap daya tahan imunnya itu justru bisa berbalik bisa mengancam.

Lebih lanjut, dr.Anggi menjelaskan bahwa anak-anak paling rentan terinfeksi, Bunda. Kenapa? Karena anak-anak paling dekat dengan tempat berkembang biak nyamuk-nyamuk Aedes. Nyamuk tersebut kerap disebut 'nyamuk kota' atau 'nyamuk rumahan'.

Yang perlu dilakukan agar terhindar dari nyamuk 

Nyamuk ini justru menyukai tempat bersih dan tidak muncul di malam hari dengan puncaknya berada di pagi hari dan sore hari. Yang bikin masalah lagi, nyamuk Aedes ini menyukai aroma tubuh manusia, Bunda.

"Jadi misal, anak habis main kemudian bajunya kita ambil, kita gantung. Itu tetap kesenangannya nyamuk. Jadi, nyamuk ini agar kita hindari juga," ungkap dokter anak yang berpraktik di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung ini.

"Pakaian-pakaian yang dipakai (anak) agar segera dicuci saja," tuturnya.

Perkembangbiakan nyamuk Aedes, bisa di dalam rumah, sekolah, dan tempat bermain anak. Termasuk tumpukan sampah plastik, mangkuk-mangkuk bekas menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Nah, bicara soal gejala, di era pandemi ini tentu menjadi pertanyaan kita bersama adalah apa beda gejala-gejala DBD dengan gejala COVID-19?

Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga tips usir nyamuk dari teras melalui video berikut:



(aci/fir)
BEDA GEJALA DBD DENGAN COVID-19

BEDA GEJALA DBD DENGAN COVID-19

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK