Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Siapakah yang Membuat dan Membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

Anggi Astuti   |   HaiBunda

Rabu, 17 Aug 2022 13:10 WIB

Indonesia Flag Fluttered in the Blue Sky. Indonesian Independence Day in August.
Ilustrasi Siapakah yang Membuat dan Membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?/Foto: Getty Images/iStockphoto/akbarudi akbarudi

Hari kemerdekaan Indonesia diperingati setiap tanggal 17 Agustus. Pada tanggal yang sama di tahun 1945 tepat pukul 10.00 WIB teks proklamasi kemerdekaan untuk pertama kalinya dibacakan. Peristiwa itu menandakan Indonesia telah merdeka.

Jika menilik sejarah, proklamasi kemerdekaan Indonesia diwarnai dengan berbagai rentetan peristiwa. Tentu ada keterlibatan para tokoh di dalamnya yang memiliki peran amat penting.

Sampai akhirnya berkesempatan merumuskan segala hal terkait kemerdekaan, termasuk teks proklamasi. Kira-kira siapa saja ya yang tokoh yang menyusun teks proklamasi? Simak lebih lanjut dan ceritakan pada Si Kecil yuk, Bunda.

Siapa yang Membuat Teks Proklamasi?

Ir. Soekarno dan juga Mohammad Hatta merupakan dua tokoh proklamator yang berjasa bagi bangsa Indonesia. Keduanya bertugas membacakan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945. Demikian seperti dikutip dari buku Pasti Bisa Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation.

Namun, tahukah Bunda ternyata selain Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ternyata ada Achmad Soebardjo yang juga menyumbangkan gagasannya dalam perumusan naskah proklamasi. Ketiganya menyusun teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

1. Soekarno

Ir. Soekarno dikenal sebagai tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia. Soekarno lah yang menuliskan konsep naskah proklamasi di atas secarik kertas.

Kiprahnya untuk Indonesia begitu banyak. Selain menyusun teks proklamasi, Soekarno juga turut mengemukakan konsep Pancasila sebagai dasar negara, merumuskan UUD 1945, dan dasar-dasar pemerintahan Indonesia.

Setelah kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengangkat Soekarno sebagai Presiden pertama negara Indonesia bersama Mohammad Hatta sebagai wakilnya.

2. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta ikut membuat naskah proklamasi melalui gagasannya yang disumbangkan secara lisan. Ia juga bertugas membacakan naskah tersebut bersama Soekarno.

Kemudian, setelah Indonesia merdeka Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia, mendampingi Soekarno.

3. Achmad Soebardjo

Achmad Soebardjo tiba di rumah Laksamana Maeda pada 16 Agustus 1945. Kemudian ia turut menyumbangkan gagasan secara lisan untuk teks proklamasi.

Achmad Soebardjo termasuk salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ia juga yang membebaskan Soekarno dan Hatta dari peristiwa Rengasdengklok.

4. Sayuti Melik

Naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik setelah dirumuskan oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo.

Ada beberapa kata yang diubah, seperti kata tempoh menjadi tempo, wakil-wakil Bangsa Indonesia diubah menjadi atas nama Bangsa Indonesia, dan juga penulisan hari dan bulannya.

Baca di halaman berikutnya tentang siapa yang membacakan teks proklamasi Indonesia.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video empat pilar kebebasan yang baik untuk anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI

Indonesia Flag Fluttered in the Blue Sky. Indonesian Independence Day in August.

Ilustrasi Siapakah yang Membuat dan Membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Bastian Saputra

Kronologi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Prof.Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H., dalam buku Sejarah Hukum Indonesia: Seri Sejarah Hukum menguraikan tentang kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Mulai dari perumusan teks proklamasi, pembacaan, sampai penyebaran berita mengenai kemerdekaan Indonesia.  

Perumusan naskah proklamasi

Naskah proklamasi dirumuskan oleh Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Maeda, Jalan Imam Bonjol No. 1 Menteng, Jakarta. Kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta. Setelah naskah berhasil disusun, lalu diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik.

Soekarno memberikan usul teks proklamasi dibacakan di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) dihadapan masyarakat. Namun, karena di tempat tersebut rawan terjadi bentrokan antar masyarakat dengan pihak Jepang akhirnya diurungkan.

Soekarno mengusulkan pembacaan teks proklamasi dilakukan di rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Hal itu pun disetujui oleh semua orang yang hadir.

Banner Telapak Kaki Bayi

Pembacaan teks proklamasi

Di pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, upacara dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Sebelumnya masyarakat berbondong-bondong datang ke Lapangan Ikada karena mengira upacara dilakukan di sana.

Ketika mendapati di Lapangan Ikada ada pihak Jepang yang menghalang-halangi. Akhirnya masyarakat mendapat informasi kalau upacara diselenggarakan di rumah Soekarno.

Tepat pukul 10.00 WIB teks proklamasi dibacakan Soekarno dihadapan massa yang hadir saat itu. Mohammad Hatta pun ikut mendampinginya. Setelah itu diikuti dengan pengibaran bendera merah putih diiringi lagu Indonesia Raya. Petugas pengibar benderanya yaitu Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan SK Trimurti.

Penyebaran berita proklamasi kemerdekaan

Langkah selanjutnya yang dilakukan yakni penyebaran berita proklamasi kemerdekaan secara luas. Salah satunya melalui radio kantor berita Domei. Berita kemerdekaan Indonesia disiarkan setiap setengah jam hingga pukul 16.00.

Hingga akhirnya kabar tersebut pun tersiar secara luas. Namun, akibat penyiaran kabar tersebut pihak Jepang menyegel pemancar radio itu pada 20 Agustus 1945.

Isi Teks Proklamasi

Berikut isi teks proklamasi kemerdekaan Indonesia:

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara sseksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda