Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mengenal Angka Romawi I, X hingga M, dan Artinya

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Senin, 22 Aug 2022 23:15 WIB

Angka romawi
Mengenal Angka Romawi I, X hingga M, dan Artinya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ilbusca
Jakarta -

Angka Romawi atau bilangan Romawi merupakan sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno, Bunda. Bahkan dalam satu hipotesis disebutkan ini berasal dari goresan-goresan hitungan yang digunakan oleh para penggembala Italia dan Dalmasia.

Namun sejak munculnya angka latin, maka angka Romawi sudah tidak banyak digunakan. Akan tetapi, penggunaan angka Romawi masih terus ditemukan seiring dengan perkembangan zaman dengan berbagai kepentingan.

Salah satu penyebab angka Romawi jarang digunakan yakni tidak adanya angka 0. Hal ini dianggap dapat menyulitkan bagi perkembangan sistem matematika.

Banner Aliya Rajasa

Walau begitu, tetap penting bagi anak untuk mengenal angka Romawi ini, Bunda. Bahkan, materi mengenal angka Romawi ini menjadi sub materi yang terus masuk dalam pelajaran Matematika, lho.

HaiBunda sudah merangkum materi angka Romawi yang dapat dipahami dengan mudah, nih. Mengutip dari buku Seri Matematika 4 yang disusun oleh Dian Amalian dan Imam Wahyudi, simak penjelasannya sebagai berikut, ya:

Simbol bilangan Romawi

Berikut ini simbol bilangan Romawi dari bilangan asli yang kita kenal:

Angka romawiAngka romawi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Sana Farzouli

Seluruh bilangan Romawi adalah bilangan asli. Pada sistem bilangan Romawi, tidak dikenal angka nol (0) dan hanya ada angka positif.

Tidak adanya angka 0 ini akan menyulitkan operasi hitung bilangan. Oleh karenanya, bilangan Romawi tidak lagi digunakan dalam operasi hitung bilangan.

Meski begitu, angka Romawi masih tetap digunakan. Dalam kehidupan sehari-hari, angka Romawi ini dapat ditemukan di berbagai hal, seperti pada jam, penulisan bab buku, dan penomoran tertentu lainnya.

Aturan mengubah angka latin ke Romawi

Seperti yang dipaparkan sebelumnya, sistem bilangan Romawi hanya dikenal dengan 7 simbol huruf kapital. Huruf yang menyimbolkan bilangan tertentu tersebut ialah I, V, X, L, C, D, dan M.

Bilangan-bilangan selain itu, ditunjukkan dengan memadukan huruf-huruf tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa aturan untuk menyatakan suatu bilangan dalam angka Romawi. Berikut di antaranya:

1. Dijumlahkan

Di aturan pertama, jika angka di sebelah kiri (di depan) lebih dari satu atau sama dengan angka yang ada di sebelahnya, maka artinya bilangan tersebut dijumlahkan.

Contoh:

  • II artinya 1 + 1 = 2
  • III artinya 1 + 1 + 1 = 3
  • VI artinya 5 + 1 + 6 = 12
  • XII artinya 10 + 2 = 12
  • LX artinya 50 + 10 = 60
  • CIII artinya 100 + 3 = 103
  • DLXIII artinya 500 + 50 + 10 + 3 = 563
  • MMXVII artinya 1000 + 1000 + 10 + 5 + 1 + 1 = 2017

2. Dikurangi

Di aturan kedua, jika angka di sebelah kiri (di depan) kurang dari angka yang ada di sebelah kanan (di belakang), maka artinya bilangan tersebut dikurangkan.

Contoh:

  • IV artinya 5 - 1 = 4
  • IX artnya 10 - 1 = 9
  • XL artinya 50 - 10 = 40
  • XC artinya 100 - 10 = 90
  • CD aritnya 500 - 100 = 400
  • CM aritnya 1000 - 100 = 900

3. Pengulangan

Selanjutnya di aturan ketiga, angka Romawi yang sama hanya boleh diulang sebanyak tiga kali. Namun khusus untuk huruf V, L, dan D, hanya boleh digunakan sekali.

Berikut contohnya:

  • 3 dalam angka Romawi III.
  • 4 dalam angka IV. Empat tidak boleh ditulis IIII karena I sudah melebihi batas maksimal (diulang 4 kali).
  • 30 dalam angka Romawi ditulis XXX.
  • 100 dalam angka Romawi ditulis C bulan LL. Karena L hanya boleh ditulis 1 kali.
  • 300 dalam Romawi ditulis CCC.

4. Urutan lambang terbesar

Dalam penulisan lambang bilangan Romawi, mengikuti aturan nilam tempat. Dimulai dari ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan dengan menuliskan lambang terbesar lebih dahulu (di sebelah kiri).

Contoh:

  • 350 -> 300 + 50 -> CCCL
  • 190 -> 100 + 90 -> CXC
  • 537 -> 500 + 30 + 7 -> DXXXVII
  • 485 -> 400 + 80 + 5 -> CDLXXXV
  • 1496 -> 1000 + 400 + 90 -> MCDXCVI

5. Pengurangan 1 kali

Pengurangan pada bilangan Romawi hanya boleh satu kali dan dikurangi dengan lambang bilangan yang nilai tempatnya setingkat atau satu tingkat di bawahnya.

Contoh:

  • 8 dalam angka Romawi ditulis VIII tidak boleh IIX karena pengurangan hanya boleh sekali.
  • 98 dalam angka Romawi ditulis XCVIII tidak boleh IIC karena I adalah lambang dari 1 (satuan) dan C adalah lambang dari 100 (ratusan). Dari ratusan ke satuan turun dua tingkat. Tidak boleh juga ditulis XCIIX karena X tidak boleh dikurangi I sebanyak dua kali.
  • 1999 dalam angka Romawi ditulis MCMXCIX dengan uraian 1000 + 900 + 90 + 9 = ( 1000 - 100 ) + ( 100 - 90 ) + ( 10 - 1 ). Tidak boleh ditulis IM karena I tidak setingkat atau tepat di bawah M.

Mengubah bilangan asli ke Romawi & sebaliknya

Mengubah bilangan asli ke angka Romawi dan sebaliknya enggak sulit. Seperti apa caranya? Simak penjelasannya sebagai berikut:

1. Bilangan asli ke Romawi

Cara mudah untuk mengubah bilangan asli ke bentuk Romawi dalam dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:

  • Ubahlah bilangan asli ke dalam bentuk panjang.
  • Setelah itu, ubahlah bilangan asli tersebut ke dalam bilangan-bilangan yang sesuai dengan bilangan romawi yang ada (1, 5, 10, 50, 100, 500, dan 1000).
  • Kemudian, ganti lambang bilangan asli dengan bilangan Romawi.
  • Gabungkan seluruh bilangan Romawi menjadi satu kesatuan.

Contoh:

A. 49 = .....

49 = 40 + 9
= (50 - 10) + (10 - 1)
= XL + IX
= XLIX
Jadi, bentuk Romawi bilangan 49 adalah XLIX.

B. 198 = .....

198 = 100 + 90 + 8
= 100 + (100 - 10) + 8
= C + XC + VIII
= CXCVIII
Jadi, bentuk Romawi bilangan 198 adalah CXCVIII.

C. 1439 = .....

1439 = 1000 + 400 + 30 + 9
= 1000 + (500-100) + 30 +(10-1)
= M + CD + XXX + IX
= MCDXXXIX

2. Bilangan Romawi ke asli

Cara mudah untuk mengubah bilangan Romawi ke asli bisa dilakukan dengan cara penjumlahan dalam bentuk panjang. Berikut langkahnya:

  • Uraikan bilangan Romawi berdasarkan nilai tempatnya seperti langkah pada bilangan cacah.
  • Tentukan nilai bilangan tersebut dalam bentuk bilangan asli.
  • Jumlahkan bilangan asli tersebut.

Contoh:

A. LXXXIX = .....

LXXXIX = LXXX + IX
= 80 + 9
= 89

Jadi, bentuk bilangan asli dari LXXXIX adalah 89.

B. DCCLXXXVII = .....

DCCLXXXVII = DCC + LXXX + VII
= 700 + 80 + 7
= 787

Jadi, bentuk bilangan asli dari DCCLXXXVII adalah 787.

C. MMCMXCIX = .....

MMCMXCIX = MM + CM + XC + IX
= 2000 + 900 + 90 + 9
= 2999

Jadi, bentuk bilangan asli dari MMCMXCIX adalah 2999.

Bagaimana, materinya mudah untuk dipahami dan diajarkan pada anak kan, Bunda?

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda