Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hal Penting Saat Ajak Anak Nonton Bola di Stadion, Ini Pesan Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 03 Oct 2022 19:00 WIB

small soccer stadium in the sun
Ilustrasi Ajak Anak Nonton Pertandingan Bola/Foto: Getty Images/iStockphoto/FotografieLink

Belum lama ini terdengar kabar adanya kerusuhan usai pertandingan sepakbola Arema FC melawan Persebaya, Bunda. Pertandingan ini digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, pada Sabtu (1/10/2022) kemarin.

Setidaknya ada 130 korban meninggal yang dikabarkan pasca kerusuhan. Korban ini terdiri dari suporter Arema FC dan anggota kepolisian. Selain itu, ada pula ratusan korban luka yang dilarikan ke rumah sakit setempat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo, tak hanya laki-laki dewasa yang menjadi korban kerusuhan ini. Ada pula perempuan hingga anak-anak.

"Anak-anak ada. Satu keluarga ada. Mereka asal Blitar," kata Wiyanto mengutip laman detikJatim.

Mengetahui banyaknya anak-anak yang turut menjadi korban, dr. K.S. Denta, M.Sc, Sp.A, pun mengungkapkan pendapatnya, Bunda. Pada laman Twitter-nya, dokter spesialis anak mengatakan orang tua tidak boleh membawa anak-anak di bawah usia lima tahun untuk menonton pertandingan bola secara langsung.

"Jangan bawa anak nonton bola langsung di stadion, jika usia anak masih di bawah lima tahun, apalagi bayi," papar dr. Denta dikutip dari akun @sdenta, Senin (3/10/2022).

Bukan tanpa alasan, dr. Denta mengatakan bahwa suara riuh di stadion tempat menonton pertandingan bisa memberikan dampak negatif. "Suara riuhnya pertandingan langsung bisa merusak pendengaran bayi," sambungnya.

Sebelum membawa Si Kecil pergi ke pertandingan bola, ada beberapa hal yang perlu orang tua ketahui. Misalnya saja memahami layout stadion hingga mengetahui titik kumpul.

"Sebelum membawa anak, pastikan orang tua sudah familiar terlebih dahulu dengan lay-out stadion, akses masuk-keluar, flow penonton, flow evakuasi, titik kumpul, dan lain-lain," jelas dr. Denta.

Lebih lanjut, dr. Denta menyarankan agar Bunda membekali anak dengan sebuah gelang nama yang berisi kontak Bunda atau siapapun yang bisa dihubungi. Hal ini adalah salah satu cara untuk mengantisipasi jika Si Kecil terlepas dari pandangan Bunda.

Tak hanya itu, dr. Denta tidak merekomendasikan anak menyaksikan pertandingan di malam hari. Apa alasannya? Simak penjelasannya di laman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Intip juga video manfaat memiliki asuransi kesehatan untuk anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



HINDARI PERTANDINGAN MALAM HARI

Black and white soccer ball on green soccer pitch.

Ilustrasi Ajak Anak Nonton Pertandingan Bola/Foto: Getty Images/iStockphoto/Bigandt_Photography

Menyaksikan pertandingan sepakbola bersama keluarga bisa menjadi salah satu hal yang menyenangkan. Namun, pastikan Si Kecil sudah cukup umur ya, Bunda.

Meskipun usia Si Kecil sudah lebih dari lima tahun, dr. Denta menyarankan agar tidak membawa mereka melihat pertandingan yang dimulai di malam hari, Bunda. Hal ini karena waktu malam bisa sangat melelahkan bagi Si Kecil.

"Gak usah nonton pertandingan malam bareng anak, terlalu melelahkan buah Si Anak juga," tutur dr Denta.

"Gak usah juga bawa anak untuk nonton pertandingan dengan risiko rusuh tinggi. Selalu hindari kerumunan," sambung dr. Denta.

Banner Ucapan Agar Anak Cerdas

Hal lain yang bisa Bunda lakukan jika ingin membawa anak ke sebuah pertandingan sepakbola adalah selalu datang dan pulang lebih awal. Menurut dr. Denta, keselamatan Si Kecil tentu lebih utama daripada kesenangan Bunda dan ayah.

"Datang dan pulang lebih awal. Kalau di luar negeri biasanya disarankan pulang paling akhir menunggu sebagian besar pada keluar dulu, cuman rasanya kalau konteks Indonesia sebaiknya sebelum pertandingan berakhir sudah cabut saja," paparnya.

"Keselamatan anak di atas kesenangan orang tua," tutur dr. Denta seraya menyisipkan emoticon menangis.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda