Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cerita Bunda Belikan Anak Umur 3 Tahun Cuma 4 Mainan, Ini Alasan di Baliknya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 06 Nov 2022 04:00 WIB

Seorang Bunda di New York, Amerika, mengaku hanya membelikan anaknya empat buah mainan. Lantas apa alasannya, ya? Simak kisah lengkapnya di sini ya, Bunda!
Ilustrasi Mainan untuk Anak/Foto: iStock

Sejak Si Kecil lahir, Bunda mungkin ingin membelikan mereka banyak mainan. Namun, hal ini justru tidak dilakukan oleh seorang Bunda yang tinggal di sebuah apartemen kecil di New York.

Bunda dengan anak perempuan berusia 3 tahun ini mengaku bisa menghitung mainan anaknya dengan jari. Bukan tanpa alasan, sang Bunda ingin hidup dengan jejak karbon atau plastik yang lebih sedikit, serta mengajarkan sang putri akan prinsip ini.

"Sejak sebelum dia lahir, saya fokus membeli mainan sesedikit mungkin. Ini adalah pilihan yang awalnya didasarkan pada keinginan saya untuk hidup dengan jejak karbon rendah (dan juga mengajari putri saya caranya)," tuturnya dikutip laman Parents.

Selain bisa meminimalkan keuangan rumah tangga, cara ini juga dapat memacu kreativitas, Bunda. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa sedikit mainan bisa membuat anak menangkap imajinasi.

"Saya tidak meminta orang lain atau siapapun memberikan mainan yang terbuat dari plastik untuk putri saya. Sebagian besar mainan di pasaran adalah plastik. Mereka mengkilap dan murah, serta hampir tidak bisa didaur ulang," tutur Bunda tersebut.

Bunda ini turut mengingatkan teman-temannya untuk membelikan sang anak hadiah yang tak terbuat dari plastik. Selain cemas akan iklim yang sedang terjadi, ia juga sangat memikirkan masa depan sang anak.

"Mainan plastik dibuang lebih cepat daripada barang-barang yang terbuat dari kayu dan tahan lama, serta bisa diwariskan," sambungnya.

Prinsip diterapkan secara turun menurun

Saat hari Natal tiba, sang Bunda tetap tidak membelikan mainan untuk sang anak. Sebagai gantinya, ia memberikan sang anak boneka beruang yang menjadi miliknya saat kecil.

Prinsip ini ternyata sudah diterapkan oleh keluarga sang Bunda secara turun temurun. Ia mengatakan, loteng rumah orang tuanya kebanyakan berisi buku, boneka binatang, hingga mainan yang terbuat dari kayu.

"Orang tua saya memiliki loteng yang penuh dengan barang-barang. Terlebih lagi, mereka tidak membeli banyak mainan plastik untuk saya dan saudara-saudara saya saat kecil," cerita sang Bunda.

"Sebaliknya, loteng mereka penuh dengan buku, boneka binatang, dan mainan kayu seperti set kereta api. Melihat putri saya bermain dengan barang-barang milik saya (dulu) adalah sesuatu yang ajaib," lanjutnya.

Bunda juga ingin membatasi membeli mainan untuk Si Kecil? Ada berbagai cara yang bisa dilakukan, lho. Simak selengkapnya di laman berikutnya, ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa saksikan video mainan yang bikin anak happy saat mandi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PERTIMBANGKAN PILIHAN BELI BEKAS

retro wooden toy train set on hardwood floor

Ilustrasi Mainan untuk Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Asako Ishikawa

Tips membeli lebih sedikit mainan untuk anak

Masih mengutip dari laman Parents, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan agar tidak boros membeli lebih sedikit mainan untuk anak. Berikut ini ulasannya:

1. Sortir yang berbahan plastik

Ketika Bunda memutuskan untuk tidak membelikan Si Kecil mainan yang berbahan plastik, otomatis pilihan mainan untuk Si Kecil menjadi terbatas. Karena itu, mainan yang akan dibeli pun tidak akan banyak.

2. Jangan langsung belikan

Si Kecil mungkin menangis saat menginginkan mainan baru. Meski begitu, jangan langsung dibelikan begitu saja ya, Bunda.

Paling tidak biarkan Si Kecil selama satu minggu. Biasanya, anak mulai lupa mainan yang mereka inginkan sebelumnya sehingga Bunda tidak perlu membelikannya.

Banner Makanan Pantangan Pasca Operasi Caesar

3. Pertimbangkan pilihan

Kalau sudah seminggu dan anak masih menginginkan mainan yang sebelumnya, tanyakan pada diri sendiri, bagaimana cara Bunda bisa mendapatnya? Bisakah pinjam ke kerabat atau tetangga?

Dalam setahun terakhir, banyak orang yang memutuskan untuk meminjam atau menyewa mainan. Proses menyewa mainan pun bisa dilakukan dari berbagai situs hingga media sosial.

4. Beli bekas

Kalau ingin mainan yang sama namun dengan harga murah, Bunda bisa membeli mainan bekas. Pastikan juga kalau tempat sewa terpercaya dan memiliki barang yang berkualitas.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda