Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Sekolah di Surabaya Bebas PR Mulai Hari Ini, Ternyata Ini Gantinya...

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 10 Nov 2022 13:00 WIB

Ilustrasi sekolah
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/smolaw11
Jakarta -

Pekerjaan Rumah (PR) dinilai sebagai salah satu cara ampuh untuk mengasah kemampuan serta membentuk karakter anak, Bunda. Lantas, bagaimana jadinya jika PR ini dihapuskan, ya?

Pemerintah Kota Surabaya baru-baru ini telah menerapkan sistem pembelajaran dengan membebaskan pekerjaan rumah pada seluruh siswa SD dan SMP. Hal ini pun diberlakukan mulai hari ini, Kamis (10/11/2022).

Meski begitu, keputusan ini tidak diambil secara tiba-tiba dan tanpa persiapan. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, sebelumnya telah mengajak orang tua ikut membentuk karakter pelajar di rumah.

"Orang tua juga bertanggung jawab dalam proses pembentukan karakter anak," katanya beberapa waktu lalu.

Eri mengatakan, Pemkot Surabaya menerapkan dua jam pembelajaran mulai dari pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB. Waktu ini akan digunakan untuk pendalaman karakter siswa.

Tak hanya itu, jam pelajaran di sekolah juga akan dipangkas. Kini, para siswa hanya akan belajar hingga pukul 12.00 WIB.

Meski begitu, pria yang akrab disapa Cak Eri ini tidak menampik jika ada orang tua siswa yang khawatir dengan kebijakan pembebasan PR tersebut. Ia pun menilai bahwa pro dan kontra ini merupakan hal yang wajar.

"Sebetulnya orang tua belum memahami kalau PR itu (tetap) ada tetapi diganti dengan PR untuk pembentukan karakter di sekolah. Berarti orang tua harus sadar betul, ketika anaknya di sekolah mendapatkan pendidikan, ada PR setelah itu diselesaikan di sekolah," kata dia.

Lebih lanjut, Eri mengimbau agar para orang tua tidak perlu panik dengan adanya kebijakan ini. Kebanyakan orang tua memprotes anaknya akan jauh lebih suka bermain daripada belajar.

Untuk mengatasi hal ini, Eri meminta orang tua turut mendidik anak-anaknya agar memiliki karakter sebagai calon pemimpin bangsa. Karakter ini tak hanya dibentuk oleh sekolah dan pemerintah, orang tua juga perlu berperan di dalamnya.

"Karakter anak tanggung jawab sekolah dan pemerintah, tapi yang lebih penting adalah tanggung jawab orang tua. Jangan dibebankan anak dengan PR karena orang tua tidak mampu untuk mendidik, tetapi mereka harus hadir agar anak tidak individualistik," ujar Eri.

Lantas apa tujuan dari penghapusan PR ini?TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video tips mendidik anak generasi alpha berikut ini:

(mua)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda