Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Kebanyakan Main Gadget? Coba Rumus 20:20:20 untuk Cegah Rabun Jauh

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 16 Nov 2022 21:01 WIB

Unsuccessful educational system concept with Asian child girl student getting bored reading book in school classroom library
Ilustrasi Cara Mencegah Rabun Jauh pada Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa menderita rabun jauh atau myopia, Bunda. Rabun jauh ini merupakan masalah penglihatan di mana seseorang kesulitan untuk melihat objek yang jauh dengan jelas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi bahwa di tahun 2050, sekitar setengah populasi dunia akan menderita rabun jauh ini. Tak hanya itu, kasus rabun jauh pada anak pun turut meningkat.

Dokter Spesialis Mata, Zoraya Ariefia Feranthy SpM, menjelaskan, rabun jauh atau kerap juga disebut mata minus pada anak ini bisa dipengaruhi oleh berbagai hal. Misalnya saja aktivitas keseharian hingga proses belajar anak.

Lebih lanjut, ia mengatakan beberapa penelitian internasional membuktikan angka penderita rabun jauh meningkat usia pandemi COVID-19. Penyebabnya diduga karena adanya pembatasan aktivitas luar ruangan serta meningkatnya aktivitas jarak dekat pada gadget.

"Beberapa penelitian di luar negeri membuktikan bahwa pasca pandemi Covid 19 angka penderita myopia semakin meningkat," katanya pada rilis tertulis yang diterima HaiBunda, Rabu (16/11/2022).

"Diduga, salah satu penyebabnya adalah pembatasan aktivitas luar ruangan selama masa pandemi, serta semakin meningkatnya aktivitas jarak dekat seperti penggunaan gawai yang berlebihan," sambungnya.

Rabun jauh pada anak

Rabun jauh terjadi ketika bayangan jatuh di depan retina mata. Hal ini terjadi akibat kekuatan optik yang tidak sesuai dengan panjang axial bola mata.

Tak hanya itu, Zoraya mengatakan, rabun jauh pada anak usia dini memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan anak usia lanjut. Ada banyak ciri yang bisa menjadi tanda anak mengalami rabun jauh, misalnya seperti sulit melihat papan tulis hingga postur kepala tidak normal.

"Kesulitan untuk melihat objek dengan jarak yang jauh menjadi gejala utama dari myopia. Bagi anak-anak usia sekolah, kesulitan melihat papan tulis menjadi salah satu cirinya," imbuhnya.

"Selain itu, gejala myopia pada anak juga bisa diperhatikan jika seorang anak kerap mengalami sakit kepala, kelelahan mata, menyipitkan mata, atau bahkan memiliki postur kepala yang tidak normal," lanjut Zoraya.

Cara mencegah rabun jauh pada anak

Jangan khawatir ya, Bunda. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rabun jauh pada anak. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Periksakan mata anak secara rutin.
  • Perbanyak aktivitas luar ruangan.
  • Batasi penglihatan jarak dekat seperti baca buku dan main gadget.
  • Konsumsi makanan bergizi.
  • Gunakan rumus 20:20:20, 20 detik istirahatkan mata, 20 menit melihat jarak dekat, melihat objek jarak 20 kaki (6 meter).

Lantas apa faktor utama penyebab rabun jauh pada anak ya, Bunda? Klik baca halaman berikutnya, yuk!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Lihat juga video cara kurangi mata minus pada Si Kecil berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



FAKTOR GENETIK DAN FAKTOR KEBIASAAN

Myopia, children, asia, pain.

Ilustrasi Cara Mencegah Rabun Jauh pada Anak/Foto: iStock

Faktor utama penyebab rabun jauh pada anak

Menurut Zoraya, ada beberapa faktor utama anak terkena rabun jauh, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Faktor genetik

Faktor genetik merupakan faktor yang berkaitan dengan gen Si Kecil. Saat ini ada banyak penelitian terkait gen yang diduga menjadi penyebab rabun jauh, termasuk penelitian di Singapura.

Zoraya mengatakan, penelitian terkait gen dan rabun jauh ini masih terus dikembangkan. Harapannya, suatu saat akan ada terapi pencegahan serta pengobatan yang tepat bagi anak yang menderita rabun jauh akibat turunan dari orang tuanya.

"Penelitian mengenai gen terkait myopia masih terus dikembangkan, dengan harapan suatu hari dapat menjadi salah satu pilihan terapi pencegahan dan pengobatan mata dengan myopia," ungkapnya.

Banner Tips Melahirkan Lancar

Zoraya turut mengatakan, faktor ini memiliki risiko lebih tinggi pada penderita rabun jauh, Bunda. Meski begitu, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti gizi, kebiasaan, dan sebagainya.

2. Faktor lingkungan dan kebiasaan

Faktor selanjutnya adalah faktor yang berhubungan dengan lingkungan dan kebiasaan anak. Penelitian terbaru membuktikan kurangnya aktivitas di luar ruangan, membaca buku, serta menggunakan perangkat elektronik secara terus menerus bisa menyebabkan anak menderita rabun jauh.

Tak hanya itu, ternyata vitamin juga berpengaruh pada mata Si Kecil, lho. Zoraya mengungkap, anak yang kekurangan vitamin D berisiko lebih tinggi mengalami rabun jauh.

"Berbagai penelitian terbaru telah membuktikan bahwa kurangnya aktivitas di luar ruangan, membaca buku atau menggunakan perangkat elektronik secara menerus dan kurangnya kadar vitamin D dalam tubuh dapat membuat seseorang beresiko lebih tinggi mengalami myopia," paparnya.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda