
parenting
Kapan Si Kecil Harus Dibawa ke Dokter Mata? Ini Kata Ahli
HaiBunda
Selasa, 21 Sep 2021 18:10 WIB

Penyakit mata berpotensi serius yang dimulai sejak masa bayi. Sayangnya, permasalahan ini sering kali sulit diprediksi sehingga orang tua pun mengabaikan kesehatan mata Si Kecil.
Enggak heran jika banyak dari Bunda yang membawa Si Kecil ke dokter mata ketika menemukan gejala serius pada anak. Misalnya terjadi penyumbatan saluran air mata atau mata malas alias amblyopia.
Padahal membawa anak ke dokter mata tak perlu menunggu gejala-gejala berat. dr. Dian Estu, SpM., menganjurkan berkonsultasi dengan dokter mata bisa dimulai selagi usia Si Kecil beranjak dua tahun atau ketika sudah dapat memahami apa yang mereka lihat. Selain itu, kata dia, membawa anak ke dokter mata tidak perlu menunggu mata Si Kecil mengalami minus.
"Tanpa ada keluhan, kalau kita punya faktor risiko orang tua yang minus, itu lebih baik kalau usia dia sudah tiga tahun boleh diperiksa ke dokter mata untuk dilakukan pengecekan penglihatan," terang dr. Dian beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Bunda tidak perlu ragu untuk mengecek kesehatan mata Si Kecil ke dokter. Ini sebagai upaya dalam menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada matanya. dr. Dian juga menegaskan, meski Si Kecil belum dapat membaca, pemeriksaan tetap bisa dilakukan, yakni melalui gambar.
Dilansir dari nationwidechildrens.org, dokter mata pediatrik dilatih untuk mendiagnosis, mengobati, dan menangani permasalahan mata pada anak. Mereka juga terampil mengenali tanda penyakit mata, baik yang gejala ringan maupun gejala berat.
"Kalau kita tunjukkan gambar ini dari jauh apakah anak itu bisa melihat juga dari jauh? Jadi kurang lebih tiga meter. Itu kalau dia bisa melihat, berarti penglihatannya baik," lanjutnya.
Belum lagi, di era digital ini anak-anak semakin terbiasa dengan penggunaan teknologi, seperti smartphone atau laptop. Tentunya hal ini meningkatkan kecemasan Bunda akan kesehatan mata Si Kecil.
dr. Dian juga tak memungkiri dengan permasalahan di atas. Untuk itu, ia menganjurkan adanya pemberian jeda dalam penggunaan perangkan teknologi agar mata dapat beristirahat.
Menurutnya, tidak ada batasan waktu untuk screen time alias berhadapan dengan layar elektronik. Adapun jeda istirahat dilakukan selama 20 menit dengan membebaskan pandangan mata ke objek yang lebih jauh dengan minimal 20 meter. Hal ini dilakukan agar otot mata dapat berelaksasi sehingga mengurangi kelelahan serta memberi kelembapan pada mata. Namun, siapa yang berani menjamin kalau aturan ini dapat diterapkan oleh Si Kecil?
Dalam mengantisipasi kebutuhan gadget sekaligus kesehatan mata Si Kecil, Bunda bisa memberikan laptop yang dibekali teknologi display ramah radiasi untuk menunjang belajar online mereka.
Kebutuhan itu bisa didapatkan dari laptop yang menggunakan layar ASUS OLED. Inovasi ini hadir dengan fitur eye care display untuk mengurangi keletihan mata saat melihat layar laptop dan warna-warna yang tajam setara kualitas cinema grade.
Hal ini karena ASUS OLED mempunyai fitur low blue light yang dapat mereduksi hingga 70 persen paparan sinar biru sehingga mata akan lebih nyaman dan aman. Ada pula fitur anti flicker yang membuat mata tidak mudah letih.
Dengan dua fitur itu, laptop teranyar dari ASUS bisa menjadi pilihan para Bunda dalam menjaga kesehatan mata.
(prf/ziz)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Ciri Mata Minus & Silinder pada Anak Serta Tips Pilih Kacamata

Parenting
Mengenal Mata Malas pada Anak, Ini Penyebab dan Faktor Risikonya Bun

Parenting
Anak Kebanyakan Main Gadget? Coba Rumus 20:20:20 untuk Cegah Rabun Jauh

Parenting
Perhatikan 5 Tanda Anak Alami Penglihatan yang Lemah, Ini Penyebabnya Bun

Parenting
3 Efek Terlalu Lama Melihat Layar Gadget pada Mata Anak dan Cara Mengatasinya


5 Foto
Parenting
5 Anak Seleb Gunakan Kacamata Sejak Kecil
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda