Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Jadi KLB, Kenali Ciri-ciri Polio pada Anak dan Cara Mengobatinya Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 08 Dec 2022 20:05 WIB

Blood sample positive with polio virus
Ilustrasi Ciri dan Pengobatan Polio/Foto: istock

Polio merupakan salah satu penyakit yang ditakuti karena bisa menyebabkan kelumpuhan serta kematian, Bunda. Setelah dinyatakan bebas dari polio sejak tahun 2014, Indonesia kembali mendapatkan kasus polio yang menyerang anak usia 7 tahun.

Anak asal Pidie, Aceh, ini dikabarkan mengalami kelumpuhan pada kakinya. Meski baru mendapatkan satu kasus, pemerintah langsung menyatakan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Tak hanya itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyatakan status polio saat ini sebagai Public Health of International Concern (PHEIC) yang sama seperti monkeypox atau cacar monyet. Kementerian Kesehatan RI juga menyatakan polio merupakan ancaman yang besar bila cakupan vaksinasinya masih rendah.

Polio atau poliomielitis disebabkan oleh virus polio yang masuk ke dalam golongan Human Enterovirus, Bunda. Virus ini berkembang biak di usus dan dikeluarkan melalui tinja.

Virus polio sendiri terdiri dari tiga stain. Ketiganya adalah strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae.

Cara polio menular

Penyakit polio umumnya menyerang anak-anak di usia berapapun, terutama jika mereka belum mendapatkan vaksinasi. Penularannya dapat melalui tinja, termasuk pada situasi lingkungan dan sanitasi yang buruk dan makanan, minuman, atau air yang tercemar oleh tinja si penderita.

Hal ini turut diungkapkan oleh dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri. Ia menjelaskan, ada penelitian yang membuktikan jika lalat turut dapat memindahkan virus polio.

"Terdapat juga bukti ilmiah bahwa lalat dapat memindahkan virus polio dari tinja penderita ke makanan," katanya pada HaiBunda, belum lama ini.

Ciri-ciri polio pada anak

Lebih lanjut, Dian menjelaskan ada beberapa ciri yang dapat terlihat ketika anak menderita polio, Bunda. Berikut ini deretannya:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Kekakuan di leher
  • Nyeri pada anggota badan

Gejala lanjutannya adalah lumpuh layu. Istilah lumpuh layu merujuk kepada kelumpuhan yang terjadi secara akut (mendadak) pada anak usia di bawah 15 tahun.

Lantas pengobatan apa yang bisa dijalani oleh penderita polio? Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video serupa berjudul manfaat imunisasi untuk anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



OBAT UNTUK MERINGANKAN RASA NYERI

Poliomyelitis virus vaccine with stethoscope and syringe at the background

Ilustrasi Ciri dan Pengobatan Polio/Foto: Getty Images/iStockphoto/Manjurul

Cara mengobati polio

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk anak yang menderita polio. Meski begitu, ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat diberikan untuk meringankan gejalanya.

Dokter Dian mengungkapkan setidaknya ada tiga macam obat yang bisa diberikan. Kalau penasaran, berikut ini Bubun bantu rangkumkan ulasannya:

  • Obat yang bertujuan meringankan nyeri seperti golongan sodium diklofenak, ibuprofen, ataupun asetaminofen atas saran dari dokter.
  • Obat yang diberikan untuk mengatasi infeksi paru (pneumonia) akibat komplikasi polio, yakni antibiotik melalui infus, golongan cephalosporine.
  • Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan, diberikan alat bantu napas yakni ventilator.
Banner Persiapan Kehamilan

Perlu diingat ya, Bunda, obat-obatan ini diberikan atas dasar pengawasan dari dokter dan tidak bisa mengobati kelumpuhan permanen yang terjadi. Sementara itu, pengobatan non-obat yang bisa Bunda lakukan adalah dengan memberikan kompres hangat pada area otot yang kaku dan terapi fisik atau okupasi.

Vaksin untuk polio

Polio dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi dini. Ada dua jenis vaksin yang bisa diberikan, yakni sebagai berikut:

  • Vaksin polio tetes (OPV) diberikan 4 kali pada usia 1,2,3, dan 4 bulan.
  • Vaksin polio suntik (IPV) diberikan 1 kali pada usia 4 bulan.

(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda