
parenting
Kematian Pasien Anak Akibat COVID-19 di Jepang Meningkat, Alami Gejala Ini
HaiBunda
Senin, 26 Dec 2022 18:15 WIB

Pandemi COVID-19 belum usai. Setelah China, kini Negara Jepang kembali mengalami kenaikan kasus COVID-19 yang cukup tinggi.
Selama tahun 2022, Negeri Matahari Terbit ini telah menghadapi tiga gelombang COVID-19 baru, yakni pada bulan Januari-Februari, Juli-September, dan November-Desember. Kasus kenaikan pasien positif COVID-19 dukup signifikan, Bunda.
Menurut data per Sabtu (24/12/22), Jepang mencatat 177.622 kasus COVID-19 dalam sehari. Rata-rata ada 162.358 kasus selama sepekan terakhir ini.
Sejak 11 Oktober lalu, jumlah kasus harian COVId-19 terus naik di Jepang. Saat itu bahkan tercatat ada 11 ribu kasus positif COVID-19 dalam sehari.
Data kenaikan kasus ini juga mencakup pasien yang meninggal dunia, Bunda. Belakangan, angka kematian akibat COVId-19 di Jepang mencapai 300 orang per hari.
Dikutip dari Kyodo News, pada 23 Desember lalu, Jepang bahkan mencatat ada 4371 kematian terkait virus COVID-19 ini. Data ini termasuk yang tertinggi sejak awal pandemi. Sebelumnya, angka kematian tertinggi terjadi pada 2 September 2022, yakni mencapai 347 kasus.
Kasus anak meninggal karena COVID-19
Salah satu yang menjadi sorotan dari kenaikan kasus COVID-19 di Jepang adalah kasus anak meninggal dunia. Dilansir Japan Times, pemerintah jepang melihat adanya serangkaian kasus di mana anak-anak yang sehat lalu meninggal dunia usai terkena COVID-19.
Menurut survei Institusi Penyakit Menular Nasional Jepang, sekitar setengah dari bayi dan anak yang meninggal akibat COVID-19 di Jepang belakangan ini tidak memiliki penyakit bawaan atau kondisi lain yang mendasarinya. Artinya, anak dalam kondisi sehat sebelum terpapar virus dan meninggal dunia, Bunda.
Ditemukannya kasus anak meninggal dunia karena COVID-19 ini di tengah penyebaran virus varian Omicron. Menurut data, hanya ada tiga pasien COVID-19 di bawah usia 20 tahun yang meninggal pada akhir 2021 sebelum varian Omicron menyebar.
Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas St. Marianna di Kawasaki, Prefektur Kanagawa, Tomohiro Katsuta menjelaskan tentang pencegahan paling efektif untuk melindungi anak-anak dari paparan COVID-19. Apa saja caranya?
TERUSKAN MEMBACAÂ DI SINI.
Simak juga penjelasan pakar tentang boleh atau tidaknya anak di bawah 12 mendapatkan vaksin COVID-19, dalam video berikut:
(ank/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Warna Mata Bayi di Thailand Berubah Biru Usia Perawatan COVID-19, Kok Bisa?

Parenting
Waspada! Varian Omicron Siluman BA.2 Tingkatkan Risiko Kematian Anak

Parenting
Tega! Bayi 3 Bulan Terpapar COVID-19 di AS Ditelantarkan hingga Meninggal oleh Ibunya

Parenting
11 Sekolah di Jakarta Ditutup Sementara Gara-gara Temuan Omicron

Parenting
Catat Bun, Ini Cara Mendapat Vaksin COVID-19 Anak 6-11 Tahun di DKI Jakarta


5 Foto
Parenting
Sarwendah & Betrand Peto Vaksin COVID Bareng, Intip Potret Keduanya Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda