Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Dampak Psikologis Anak Perempuan Jauh dari Ayah, Begini Cara Mengatasinya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 27 Dec 2022 18:01 WIB

Cute Chinese girl crying on her father’s shoulder.
Ilustrasi Dampak Psikologis Anak Perempuan Jauh dari Ayah/Foto: iStock

Mendidik anak bukanlah tugas Bunda seorang. Dalam artian, Ayah juga memiliki peran penting dalam menumbuhkan karakter anak di masa depan. Bila kehilangan sosok Ayah, tidak menutup kemungkinan terdapat dampak psikologis bagi anak, baik itu anak perempuan ataupun anak laki-laki.

Menurut psikolog klinis Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog, sekitar 50 persen anak-anak remaja yang dipenjara di Amerika dan Eropa diketahui mengalami fatherless atau kekurangan sosok dan peran Ayah dalam hidupnya. Selain negara-negara ini, Indonesia bahkan menempati peringkat ketiga sebagai fatherless country.

"Indonesia memiliki beragam kultur dan budaya. Ada kultur patriarki dan matriarki yang menghiasi negara kepulauan ini," kata Danang pada HaiBunda, belum lama ini.

"Beberapa budaya menyerahkan seluruh pengasuhan anak kepada sang Bunda dan menanamkan nilai bahwa seorang ayah adalah seorang pencari nafkah. Hal ini membuat anak mengalami fatherless," lanjutnya.

Dampak psikologis anak perempuan jauh dari Ayah

Sayangnya, anak perempuan yang jauh dari sang Ayah akan mengalami beberapa dampak psikologis di masa depannya. Seperti apa penjelasannya menurut psikolog? Berikut ini deretannya:

1. Terjadi kenakalan remaja

Dalam keluarga, Ayah berfungsi untuk menegaskan aturan, Bunda. Jika fungsi ini tidak berjalan dengan baik, anak bisa saja terlibat dalam kenakalan remaja, bahkan kriminalitas.

"Anak-anak yang kehilangan sosok Ayah berisiko tumbuh menjadi anak dengan kepribadian tidak matang. Biasanya, hal ini disebut juga sebagai kepribadian ambang atau labil. Mereka tidak memiliki kejelasan sikap dan kemampuan mengelola emosi serta pikiran yang seharusnya dilatih oleh Ayah," tutur psikolog Danang.

2. Tidak bisa lepas dari laki-laki

Anak perempuan yang jauh dengan sang Ayah biasanya tumbuh menjadi anak yang butuh perhatian dari laki-laki. Ia akan menuruti seluruh perkataan laki-laki yang dianggap sebagai pasangannya.

Hal ini bisa membuat anak rela melakukan apapun agar ia tak kehilangan sosok tersebut, Bunda. Menurut Danang, hal ini adalah bentuk proyeksi kerinduan sosok Ayah dan ingin diterima oleh sosok laki-laki.

3. Tidak membutuhkan laki-laki

Selain tak bisa lepas dari sosok laki-laki, anak perempuan yang jauh dari sang Ayah akan tumbuh independen dan berpikiran bahwa mereka bisa hidup dengan baik tanpa campur tangan laki-laki.

"Anak perempuan yang mengalami father hunger juga mungkin menganggap bahwa dirinya bisa hidup tanpa laki-laki. Ia akan menjauhi laki-laki dan lebih sensitif dengan keberadaan laki-laki," jelas Danang.

Lantas apa yang harus dilakukan anak yang jauh dari sang Ayah? Klik baca halaman berikutnya untuk melihat penjelasan lengkapnya, ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Lihat lagi video dampak psikologis anak laki-laki dan perempuan dekat dengan Ayahnya berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



MINTA BANTUAN ORANG KETIGA

Cute Chinese girl crying on her father’s shoulder.

Ilustrasi Dampak Psikologis Anak Perempuan Jauh dari Ayah/Foto: iStock

Cara mengatasi anak perempuan yang jauh dari Ayah

Psikolog Danang menjelaskan ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan agar anak perempuan bisa dekat dengan Ayahnya. Kalau penasaran, berikut ini deretannya:

1. Bicarakan dengan suami

Sebagai istri, Bunda harus berani mengungkapkan serta membicarakan masalah ini dengan suami. Hal ini dilakukan agar sang suami dapat menjalankan perannya sebagai seorang Ayah dengan baik.

"Kalau sudah menjadi keluarga, berani enggak berani, berdaya enggak berdaya, harus dilakukan (berbicara) untuk mencapai suatu goals. Tetap harus membicarakan kepada suami agar peran ini (Ayah) berfungsi dengan baik," tutur Danang.

1001 Nama Bayi Perempuan Islam

2. Perbaiki cara berkomunikasi

Cara berkomunikasi dengan pasangan juga harus diperhatikan, Bunda. Jangan sampai cara bicara Bunda dan Ayah yang kurang tepat membuat suatu hal penting tidak tersampaikan dengan baik.

"Perlu dikoreksi bagaimana berkomunikasi dengan pasangan. Jangan-jangan selama ini pasangan mengalami resistensi karena cara ngomong kita kurang tepat atau ada hal-hal belum tersampaikan dari suami ke kita," imbuh psikolog yang berpraktik di RSJ Menur Surabaya ini.

3. Minta bantuan orang ketiga

Kalau Bunda tidak berani membicarakan hal ini kepada suami karena sikap tertentu, Bunda bisa minta bantuan dari orang ketiga yang dipercaya oleh suami. Kalau masih belum berhasil, Bunda bisa minta bantuan psikolog atau konselor.

"Jika semuanya sudah dilakukan dan tidak berhasil, baru minta bantuan ke psikolog. Jangan-jangan kita merasa sudah baik, sudah semaksimal mungkin, tapi dari sisi psikolog enggak," ucap Danang.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda