HaiBunda

PARENTING

Preschool untuk Anak: Manfaat dan Bedanya dengan Kindergarten & Daycare

Putri Monica Patricia   |   HaiBunda

Kamis, 06 Jul 2023 04:00 WIB
Ilustrasi Preschool untuk Anak: Manfaat dan Bedanya dengan Kindergarten & Daycare. Foto: Getty Images/iStockphoto/Chatchai Limjareon
Jakarta -

Bunda tentunya menginginkan pendidikan terbaik untuk Si Kecil sejak sedini mungkin. Saat ini, tak perlu menunggu hingga usia sekolah untuk memulai Si Kecil belajar di luar rumah. 

Preschool atau pendidikan prasekolah merupakan pilihan yang tepat bagi Bunda jika ingin mempersiapkan Si Kecil sebelum benar-benar pergi ke sekolah. Preschool dapat membantu Si Kecil untuk menjelajahi berbagai pelajaran akademik, sosial, fisik, dan emosional. Selain itu, preschool juga melatih keterampilan bicara kritis dan keterampilan motorik halus Si Kecil.

Pada dasarnya, preschool adalah tempat untuk membantu persiapan Si Kecil sebelum masuk TK. Sehingga di TK mereka sudah siap untuk berbicara dalam frasa dan kalimat yang lebih panjang, menggunakan gunting, mengikuti instruksi, atau bahkan menendang bola. Preschool mengajarkan dasar-dasar pendidikan kepada Si Kecil.


Kurikulum yang ditawarkan di suatu preschool mungkin akan berbeda secara signifikan dari apa yang ditawarkan preschool lain. Hal ini dikarenakan preschool tidak diatur oleh standar pendidikan. Jadi, sebuah preschool memiliki kebebasan untuk menetapkan kurikulum dan bahan ajar mereka. 

Meskipun tidak semua preschool mengikuti pedoman pendidikan yang sama, tujuan preschool adalah sama, yaitu dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa menuju taman kanak-kanak. Sehingga preschool umumnya mengajarkan keterampilan utama yang meliputi keterampilan matematika, sains, dan literasi.

Konsep-konsep penting dalam kurikulum preschool antara lain sebagai berikut:

  • Kalender, termasuk musim, hari dalam seminggu, dan bulan dalam setahun
  • Warna
  • Kerja sama
  • Pemotongan
  • Menggambar dan melukis
  • Menempel
  • Kebersihan
  • Surat
  • Mendengarkan
  • Alam
  • Angka
  • Aktivitas fisik seperti berlari, melompat, melompat dengan satu kaki, dan menggunakan peralatan bermain dan bola
  • Bentuk
  • Membagikan
  • Menyortir objek
  • Bergantian
  • Beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya
  • Cuaca
  • Menulis huruf dan angka

Manfaat preschool untuk anak

Preschool memiliki banyak manfaat untuk persiapan sekolah Si Kecil, Bunda. Mulai dari membantu mengembangkan motorik hingga mengasah kemampuan bersosialisasi. Berikut adalah manfaat preschool dirangkum dari Very Well Family:

1. Memperkuat kemampuan sosial dan emosional

Ilustrasi anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image

Preschool akan membantu Si Kecil memperkuat perkembangan sosial dan emosionalnya. Si Kecil akan belajar bagaimana berkompromi, menghormati, dan memecahkan masalah.

Preschool menyediakan lingkungan untuk Si Kecil dapat bereksplorasi, mengenal diri sendiri, dan bermain dengan teman sebaya. Di preschool, anak belajar bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas dan membuat keputusan sendiri tanpa campur tangan Ayah dan Bunda.

2. Mengembangkan kemampuan motorik

Anak usia prasekolah sedang belajar untuk menguasai keterampilan motorik kasar atau kemampuan melibatkan gerakan fisik besar dan keterampilan motorik halus, seperti ketangkasan manual dan koordinasi tangan-mata. 

Preschool melatih aktivitas motorik halus Si Kecil dengan kegiatan menulis, menggenggam, dan mengoordinasikan gerakan halus, termasuk menggambar, memotong, mewarnai, dan mengelem. Sedangkan keterampilan motorik kasar dilatih selama istirahat dengan melibatkan penggunaan peralatan bermain, berlari, melompat, dan menendang atau melempar bola ke teman.

3. Membantu kesiapan sekolah

Manajemen perilaku adalah bagian utama dari pembelajaran di preschool. Si Kecil belajar bagaimana menjadi siswa. Belajar tentang kesabaran, bagaimana mengangkat tangan dan bergiliran, serta bagaimana berbagi perhatian guru.

Si Kecil juga belajar agar terbiasa dengan rutinitas, mengikuti arahan, dan menunggu. Preschool yang berkualitas membantu Si Kecil menemukan jawaban melalui eksplorasi, eksperimen, dan percakapan.

Pergi ke preschool juga membantu Si Kecil belajar untuk mandiri, belajar tanpa Bunda di sekelilingnya. Di beberapa tempat, preschool juga dapat membantu anak-anak menyelesaikan pelatihan toilet mereka.

4. Mengajarkan keterampilan bahasa dan kognitif

Ilustrasi anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/chanakon laorob

Keterampilan bahasa Si Kecil diasah dalam lingkungan yang "kaya bahasa". Di ruang kelas, guru membantu Si Kecil untuk memperkuat keterampilan bahasa mereka dengan memperkenalkan kosa kata baru di setiap saat.

Guru akan melibatkan Si Kecil dengan pertanyaan untuk memberi mereka kesempatan belajar bahasa melalui nyanyian, berbicara tentang buku, dan permainan kreatif.

5. Materi akademik dan guru yang berlisensi

Di preschool, Si Kecil juga diperkenalkan dengan keterampilan matematika dan literasi dasar. Si Kecil akan dikenalkan dengan angka dan huruf melalui cara yang menarik seperti menggambar dan bernyanyi.

Guru juga akan membacakan cerita untuk mendorong keterampilan mendengarkan, pemahaman, dan bahasa ekspresif Si Kecil. Berbagai permainan seperti menyusun teka-teki bisanya juga digunakan untuk mendorong Si Kecil agar memperhatikan pola dan melatih keterampilan memecahkan masalah.

Prasekolah bukan tentang mencapai kesuksesan akademik, ini tentang menciptakan anak yang berpengetahuan luas yang ingin menjelajahi dan mempertanyakan lingkungannya. Guru yang mengajar juga biasanya memang memiliki latar belakang pendidikan prasekolah.

6. Menumbuhkan kepercayaan diri anak

Saat masuk prasekolah, Si Kecil belajar bahwa mereka benar-benar dapat melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Si Kecil akan belajar mencuci tangan, pergi ke toilet, dan melepas sepatu tanpa dibantu oleh orang dewasa. Anak mempelajari keterampilan baru yang akan membantu membangun kepercayaan diri mereka.

Perbedaan Preschool dengan Kindergarten

Ilustrasi anak TK/Foto: Getty Images/iStockphoto/artplus

Kindergarten atau Taman Kanak-Kanak merupakan awal karier akademik Si Kecil. Preschool hanyalah merupakan persiapan menuju jenjang pendidikan selanjutnya, yaitu kindergarten.

Melansir dari laman Mom Junction, syarat usia Si Kecil untuk dapat masuk preschool adalah 2,5 hingga 5 tahun. Maka kindergarten adalah setelahnya, sekitar 5 tahun hingga sebelum masuk usia sekolah dasar.

Jika Bunda masih bingung, berikut adalah perbedaan kurikulum preschool dan kindergarten dirangkum dari laman Very Well Family dan Parents:

1. Keterampilan Seni Bahasa

Jika di preschool Si Kecil hanya mempelajari kosa kata baru dengan bermain dan berinteraksi bersama guru serta temannya. Di TK, kemampuan ucapan Si Kecil akan meningkat menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami.

Keterampilan membaca dan menulis anak juga akan muncul dan meningkat. Anak juga akan dapat menulis kalimat pendek sederhana seperti "Kucing itu lari pulang".

2. Keterampilan Berhitung

Di kindergarten Si Kecil akan belajar nama-nama angka dan cara menghitungnya secara berurutan. Si Kecil juga akan mulai mengenal angka 11–19 dan  harus mampu menghitung benda dan memulai pengenalan geometri dengan belajar mengenal dan menamai bentuk-bentuk seperti segitiga, persegi panjang, lingkaran, dan bujur sangkar.

3. Kemampuan yang Lain

Selain matematika dan bahasa yang menjadi fokus utama taman kanak-kanak, Si Kecil juga akan mulai belajar  sains,  ilmu sosial, dan biasanya seni, musik, kesehatan dan keselamatan, serta pendidikan jasmani.

Perbedaan preschool dengan daycare

Ilustrasi perbedaan preschool dan daycare/Foto: iStock

Berbeda dengan preschool yang memang berbasis pendidikan, daycare merupakan lembaga penitipan anak sehingga mereka biasanya lebih fokus kepada perawatan Si Kecil selama Bunda pergi bekerja.

Ada beberapa lagi perbedaan preschool dengan daycare, berikut penjelasannya seperti dirangkum dari Mom Junction:

1. Perbedaan Fokus

Preschool berfokus pada pendidikan dan perkembangan Si Kecil. Sedangkan perkembangan Si Kecil bukanlah prioritas utama di daycare. Alih-alih, fokusnya adalah merawat Si Kecil dan menjaga mereka tetap aktif.

2. Waktu Libur

Seperti sekolah, preschool biasanya tidak buka di hari libur. Sedangkan daycare tetap buka, bahkan saat libur dan tanggal merah.

3. Target Usia

Preschool melayani anak-anak dengan kelompok usia 2,5 hingga 5 tahun. Sedangkan daycare terbuka untuk kelompok usia yang lebih luas, dari bayi hingga yang lebih besar.

4. Durasi

Preschool beroperasi untuk jam yang lebih pendek, biasanya hanya selama tiga hingga empat jam. Sedangkan untuk memberikan pelayanan penuh waktu, daycare bisa buka selama delapan hingga sembilan jam.

5. Kurikulum

Preschool memiliki kurikulum dan metodologi yang berbeda seperti Montessori, Waldorf, dan Reggio Emilia. Sedangkan di daycare kegiatannya biasanya seragam hanya terdiri dari permainan bebas, waktu tidur siang, dan pembelajaran informal.

Itulah Bunda penjelasan tentang preschool serta perbedaannya dengan kindergarten dan daycare. Semoga informasinya bermanfaat Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bingung Titipkan Si Kecil ke Daycare, Intip 5 Kelebihan dan Kekurangannya Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kartika Putri Umumkan Hamil Anak Ketiga, Suami Ungkap Rencana Punya 7 Anak

Kehamilan Annisa Karnesyia

Momen Kebersamaan Zaskia Gotik Bareng Putri Sambung, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Orang Indonesia Peringkat 5 Dunia Terbanyak Sakit Diabetes, Penyebabnya Minuman Ini

Mom's Life Annisa Karnesyia

10 Tanda Lingkungan Kerja Toksik, Resign atau Bertahan?

Mom's Life Arina Yulistara

5 Potret Menawan Hassya Sabri, Anak Sambung Irish Bella yang Kuliah di Kedokteran

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Hati-Hati! Ini 5 Bahaya Simpan Telur di Dalam Kulkas

Momen Kebersamaan Zaskia Gotik Bareng Putri Sambung, Ini 5 Potretnya

Kartika Putri Umumkan Hamil Anak Ketiga, Suami Ungkap Rencana Punya 7 Anak

10 Pantangan Makanan Ibu Menyusui yang Sebaiknya Dihindari, Bisa Bikin ASI Seret

10 Tanda Lingkungan Kerja Toksik, Resign atau Bertahan?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK