Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

13 Peran Ayah dalam Keluarga untuk Perkembangan Anak, Tidak Hanya Cari Nafkah

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 09 Apr 2023 07:00 WIB

Father's day. Happy family daughterhugs his dad  on holiday
Ilustrasi 13 Peran Ayah dalam Keluarga untuk Perkembangan Anak, Tidak Hanya Cari Nafkah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Mongkolchon Akesin

Gaya pengasuhan dari Ayah memengaruhi kesejahteraan anak di masa depan. Dalam beberapa penelitian, ketika anak-anak memiliki hubungan dekat dengan sosok Ayah, mereka cenderung menghindari perilaku berisiko. Si Kecil lebih cenderung memiliki hubungan yang sehat dan stabil saat mereka dewasa.

Anak-anak juga cenderung memiliki nilai tes IQ yang lebih tinggi pada usia 3 tahun dan mengalami lebih sedikit masalah psikologis sepanjang hidup mereka. Ini dapat terjadi karena para Ayah mengambil perannya dengan serius.

"Ketika Ayah secara aktif terlibat dengan anak-anak mereka, anak-anak menjadi lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa ayah penting untuk perkembangan anak,” kata Paul Amato, PhD, seorang sosiolog yang mempelajari hubungan orang tua-anak di Pennsylvania State University dikutip dari Fatherly.

Peran Ayah untuk Perkembangan Anak

Kehadiran Ayah dalam pengasuhan berpengaruh pada perkembangan anak. Untuk itu, penting mengetahui 13 peran ayah dalam keluarga, berikut ini seperti dilansir berbagai sumber:

1. Teman main

Bunda mungkin lebih baik dalam urusan merawat anak, tapi Ayah adalah teman bermain yang sangat baik. Terutama untuk permainan yang melatih motorik kasar dan aktivitas fisik.

Dari bermain kuda saat balita hingga menendang bola sebagai anak prasekolah hingga berkompetisi dalam video game saat remaja, seorang anak selalu meminta ditemani Ayahnya.

Penting untuk dicatat, sebagai seorang Ayah, jangan terlalu sibuk untuk meluangkan waktu bermain dengan anak. Karena sebagian besar Ayah tidak pandai berbicara dan mengobrol panjang, bermain dengan anak memberi Ayah media komunikasi yang sangat baik.

2. Guru

Dilansir Being The Parent, Ayah adalah guru kehidupan pertama anak. Tidak peduli berapa usia mereka, mereka selalu ingat bahwa ayah mengajari mereka cara bersepeda, bahwa mereka bermain sepak bola untuk pertama kalinya dengan Ayah.

Anak juga akan ingat, bahwa selalu sosok Ayah yang menantang mereka untuk menjadi lebih baik. Berbeda dengan Bunda yang lebih lembut terhadap anaknya, Ayah cenderung memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anaknya. Ayah mendorong mereka untuk unggul dan ini penting karena ketangguhan mempersiapkan mereka untuk kehidupan nyata.

3. Melindungi

Anak-anak merasa aman dan terlindungi ketika mereka memiliki Ayah mereka. Anak-anak dapat berkonsentrasi pada pekerjaan dan aktivitasnya dengan lebih baik.

Ketika mereka merasa aman, sehingga Ayah memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan anak-anaknya bahwa Ayah ada untuk melindungi mereka dari masalah apa pun.

4. Mendampingi

Anak-anak tidak butuh hadiah apa pun selain kehadiran orang tua mereka, termasuk Ayah, di momen-momen penting mereka. Berbeda dengan Bunda, seorang Ayah tidak selalu ada untuk anak dan itu membuat waktunya sangat berharga dalam benak Si Kecil.

Hal ini karena seorang anak berbagi persamaan emosional yang berbeda dengan Ayah mereka. Sementara, Bunda adalah seorang Bunda. Namun, Ayah bisa lebih dari Ayah.

Ayah bisa menjadi temannya, rekannya dalam kejahatan, rekan konspiratornya, dan saudara seperjuangannya. Habiskan waktu bersama anak, sehingga dapat membangun dan memperkuat ikatan persahabatan.

7 Kesalahan Mendidik Anak Laki-laki yang Jarang DisadariIlustrasi Ayah dan anak/Foto: Getty Images/ Edwin Tan.

5. Menjadi role model

Seorang anak perempuan memandang Ayahnya sebagai pria sempurna pertama dalam hidupnya. Anak perempuan biasanya mengharapkan pria lain untuk memperlakukannya dengan rasa hormat yang sama seperti Ayahnya hingga bahkan mencari karakteristik yang sama pada seorang suami.

Sementara seorang anak laki-laki tumbuh menjadi replika Ayahnya. Jika melihat Ayah menghormati Bunda dan saudara perempuannya, anak laki-laki akan tumbuh untuk menghormati wanita.

Jika melihat Ayahnya baik, anak laki-laki akan tumbuh menjadi orang yang baik dan tulus. Anak laki-laki akan meniru dari prioritas Ayahnya dalam hidup, kerendahan hati, dan kejujuran.

6. Pilar perkembangan emosi anak

Ayah, seperti halnya Bunda, adalah pilar dalam perkembangan kesejahteraan emosional anak. Anak-anak bergantung pada Ayah mereka untuk menetapkan peraturan dan menegakkannya.

Si Kecil juga mengandalkan Ayah mereka untuk memberikan rasa aman, baik secara fisik maupun emosional. Anak-anak ingin membuat Ayah mereka bangga serta Ayah yang terlibat meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan batin.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika Ayah penuh kasih sayang dan suportif, itu sangat memengaruhi perkembangan kognitif dan sosial anak. Hal ini juga menanamkan rasa kesejahteraan dan kepercayaan diri secara keseluruhan.

7. Menjadi pendengar

Dikutip dari India Parenting, untuk tumbuh dekat dengan anak, seorang Ayah merasa lebih baik mendengarkan anak-anaknya daripada menceramahi perilaku mereka. Selama masa remaja, Ayah memiliki tanggung jawab untuk membentuk dirinya menjadi sosok yang dapat diandalkan.

Ayah mungkin mendapatkan kepercayaan remaja mereka dengan bersabar dengan mereka selama masa remaja. Baca peran ayah lainnya di halaman berikutnya, ya.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga dampak psikologis anak jauh dari orang tua dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PERAN AYAH DALAM PERKEMBANGAN ANAK

Father's day. Happy family daughterhugs his dad  on holiday

Ilustrasi 13 Peran Ayah dalam Keluarga untuk Perkembangan Anak, Tidak Hanya Cari Nafkah. Foto: Getty Images/iStockphoto/evgenyatamanenko

8. Mengajarkan kedisiplinan

Para Ayah juga harus memikul tanggung jawab untuk mengajarkan disiplin kepada anak-anaknya. Ayah memiliki tanggung jawab untuk menentukan batasan yang jelas bagi anak-anak mereka. Tujuannya agar mereka mengerti apa yang bisa mereka lakukan dan apa yang tidak bisa mereka lakukan.

9. Mengajarkan tanggung jawab

Ayah harus mengambil tanggung jawab yang cukup dalam melakukan kegiatan rumah tangga dan pekerjaan di luar juga. Ini akan mendorong anak-anak mereka untuk belajar bertanggung jawab.

10. Figur yang bijaksana

Ayah memiliki peran sebagai figur yang bijaksana, yang membantu memastikan anaknya belajar bagaimana memecahkan masalah. Ayah tidak hanya memengaruhi diri anak, tetapi juga bagaimana anak memiliki hubungan dengan orang lain saat mereka bertumbuh.

Banner Kebiasaan untuk Kecilkan Lingkar Perut

Cara seorang Ayah memperlakukan anaknya akan mempengaruhi apa yang anak cari pada orang lain. Teman, kekasih, dan pasangan semuanya akan dipilih berdasarkan bagaimana sang anak memahami makna hubungan dengan Ayahnya.

Pola yang ditetapkan seorang Ayah dalam hubungan dengan anak-anaknya akan menentukan bagaimana anak-anaknya berhubungan dengan orang lain.

11. Tak hanya pemberi nafkah

Secara umum, seorang pria berperan sebagai pencari nafkah bagi keluarganya ketika dia menikah. Meskipun secara teknis, ini mungkin tidak berlaku untuk semua orang.

Akan tetapi, seorang Ayah yang perlu memenuhi kebutuhan spiritual, emosional, di samping finansial keluarganya. Ayah harus harmonis bersama Bunda, hal ini mengajari anak-anak mereka pentingnya hidup dengan cara yang pasti dan bertanggung jawab serta mandiri secara finansial.

12. Membuka dunia untuk anak

Ayah seperti jendela besar yang membuka seluruh dunia di depan anak-anak yang mulai mengenal dunia melalui mata Ayah. Bagi anak-anak, Ayah mereka adalah pembimbing terbaik untuk mengajari mereka apa yang ada di dunia ini dan Ayah memiliki tanggung jawab untuk mengikuti anak-anak.

13. Ikut belajar dengan anak

Jangan mengharapkan anak-anak berprestasi baik dalam ujian mereka tanpa mengetahui apa yang mereka pelajari. Ayah harus terlibat dengan studi anak-anak mereka. Mereka tidak hanya harus membaca untuk anak-anak mereka, tetapi mereka harus ikut belajar bersama.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda