PARENTING
7 Contoh Tes Buta Warna untuk Anak dan Penyebabnya, Bunda Perlu Tahu
Asri Ediyati | HaiBunda
Jumat, 18 Aug 2023 18:24 WIBButa warna terjadi ketika seseorang tidak dapat melihat warna dengan cara normal. Buta warna sering terjadi ketika seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu. Ini biasanya terjadi antara hijau dan merah, dan terkadang biru, Bunda.
Kenapa anak bisa buta warna? Dilansir laman American Academy of Opthamology, jika dijelaskan secara ilmiah, di retina, ada dua jenis sel yang mendeteksi cahaya. Kedua sel itu disebut batang dan kerucut. Sel batang hanya mendeteksi terang dan gelap dan sangat sensitif terhadap tingkat cahaya rendah.
Sel kerucut mendeteksi warna dan terkonsentrasi di dekat pusat penglihatan anak. Ada tiga jenis kerucut yang melihat warna: merah, hijau dan biru. Otak menggunakan masukan dari sel kerucut ini untuk menentukan persepsi warna kita.
Nah, buta warna dapat terjadi ketika satu atau lebih sel kerucut warna tidak ada, tidak berfungsi, atau mendeteksi warna yang berbeda dari biasanya. Buta warna yang parah terjadi ketika ketiga sel kerucut tidak ada. Buta warna ringan terjadi ketika ketiga sel kerucut ada tetapi satu sel kerucut tidak berfungsi dengan baik. Ini mendeteksi warna yang berbeda dari biasanya.
Ada berbagai tingkat buta warna. Beberapa orang dengan kekurangan warna yang ringan dapat melihat warna secara normal dalam cahaya yang baik tetapi mengalami kesulitan dalam cahaya redup.
Ada juga tidak dapat membedakan warna tertentu dalam cahaya apa pun. Bentuk buta warna yang paling parah, di mana segala sesuatu terlihat dalam nuansa abu-abu, tapi jarang terjadi. Buta warna biasanya memengaruhi kedua mata anak secara merata dan tetap stabil sepanjang hidup mereka.
7 Contoh Tes Buta Warna
Buta warna biasanya merupakan sesuatu yang anak miliki sejak lahir tetapi anak juga bisa mendapatkannya di kemudian hari. Perubahan penglihatan warna bisa menandakan kondisi yang lebih serius. Siapa pun yang mengalami perubahan persepsi warna yang signifikan harus mengunjungi dokter spesialis mata.
Ada beberapa contoh tes buta warna yang perlu diketahui:
1. Tes Warna Ishihara
Tes warna Ishihara dikembangkan oleh dokter mata Jepang, tes warna Ishihara menilai kebutaan warna merah-hijau. Tes yang paling umum dipakai ini terdiri dari 38 kartu.
Setiap kartu memiliki banyak titik yang membentuk lingkaran di atasnya. Titik-titik tersebut memiliki ukuran dan warna yang berbeda dan membentuk angka, baik satu atau dua digit.
Jika anak memiliki penglihatan warna yang normal, anak seharusnya dapat melihat angka dengan mudah. Jika anak memiliki kekurangan penglihatan warna, anak akan kesulitan membedakan angka atau tidak akan bisa membedakannya sama sekali.
2. Tes Anomaloskop
Dikutip dari laman Color Blind Test, melalui tes ini bisa dilakukan pemeriksaan apakah anak dapat mencocokkan warna yang berbeda. Melihat melalui lensa mata, anak akan melihat lingkaran yang terdiri dari lampu kuning, merah, dan hijau.
Anak harus menyesuaikan warna lingkaran agar cocok. Jika anak kesulitan melihat warna merah dan hijau, anak tidak akan dapat menyesuaikan warna dengan benar.
3. Tes Farnsworth-Munsell 100 Hue
Farnsworth-Munsell menggunakan balok atau pasak berwarna berbeda untuk mengidentifikasi kekurangan penglihatan warna. Anak harus mengatur balok dalam urutan pelangi, yaitu dari yang paling terang ke yang paling gelap atau merah ke ungu.
Tes ini sering digunakan untuk orang yang bekerja di sektor yang membutuhkan penglihatan warna yang sangat akurat, seperti desainer grafis.
4. Tes Lentera Farnsworth
Tes Lentera Farnsworth atau FALANT, adalah salah satu tes penglihatan warna terbaik yang awalnya dikembangkan untuk menyaring pelaut atau marinir untuk tugas yang membutuhkan penglihatan warna, seperti mengenali lampu sinyal di malam hari. Tes ini mengetahui apakah orang tersebut buta warna merah-hijau atau tidak.
Lantern Test menunjukkan sepasang lampu berorientasi vertikal yang terdiri dari kombinasi warna merah, hijau, atau kuning-putih. Pengguna diminta untuk mengidentifikasi dua warna (beberapa di antaranya identik).
5. Tes Warna Cambridge
Tes Warna Cambridge Tes ini sangat mirip dengan tes Ishihara, tetapi alih-alih menggunakan kartu, penglihatan warna dinilai menggunakan layar komputer. Huruf “C” akan berbeda warna dengan background layar dan akan muncul secara acak. Anak harus menekan tombol yang sesuai ketika anak dapat melihat gambar itu.
6. Tes Tata Warna D-15
Pada tahun 1947 Farnsworth merilis tes dikotomis D-15. Sampai hari ini, ini juga merupakan salah satu tes buta warna yang paling terkenal.
Anak hanya perlu mengatur warna yang diberikan dalam urutan warna yang benar. Jika anak menderita suatu bentuk buta warna, ia akan mengaturnya dengan sangat berbeda dibandingkan dengan orang dengan penglihatan warna normal.
Dengan tes ini tidak hanya mungkin untuk memeriksa jenis kekurangan penglihatan warna tetapi juga tingkat keparahannya.
7. Tes Buta Warna EnChroma (Online)
Tes Buta Warna EnChroma adalah tes buta warna eksklusif yang dirancang untuk menentukan jenis dan tingkat buta warna seseorang. Dibuat oleh EnChroma, sebuah perusahaan independen yang berbasis di California.
Tes EnChroma didasarkan pada metode tes 'digit tersembunyi' Ishihara yang dikembangkan oleh Profesor Shinobu Ishihara di Universitas Tokyo dan dikombinasikan dengan algoritme adaptif komputer untuk mengukur jenis dan tingkat kekurangan penglihatan warna (CVD). Tiga jenis utama buta warna yang dapat dideteksi adalah Deutan, Protan, dan Tritan.
Penyebab Buta Warna
Mengutip laman Cleveland Clinic, perubahan (mutasi) pada gen menyebabkan buta warna yang diturunkan. Bentuk paling umum, kebutaan warna merah-hijau, mengikuti pola pewarisan resesif terkait-X.
Kondisi yang diwariskan dengan cara ini biasanya memengaruhi bayi dan jarang terjadi pada bayi laki-laki. Berikut penjelasan penyebab buta warna merah-hijau secara genetik:
1. Anak Laki-laki
Anak laki-laki akan mewarisi buta warna merah-hijau jika ibunya memiliki kondisi tersebut. Memiliki 50 persen kemungkinan mewarisi buta warna merah-hijau jika ibu adalah pembawa (ini berarti ibu membawa satu salinan mutasi genetik tetapi tidak memiliki kondisi tersebut).
Salinan lainnya normal, maka peluangnya 50:50. Tidak akan mewarisi kondisi tersebut jika hanya sang ayah yang memilikinya karena sang ayah menyumbangkan kromosom Y pada bayi laki-laki dan kromosom X pada bayi perempuan.
2. Anak Perempuan
Anak perempuan akan mewarisi buta warna merah-hijau jika kedua orang tuanya memiliki kondisi tersebut. Akan menjadi carrier jika ayah memiliki kondisi tersebut tetapi ibunya tidak (dan bukan carrier). Akan mewarisi buta warna merah-hijau (kemungkinan 50 persen) atau menjadi pembawa (kemungkinan 50 persen) jika ayah memiliki kondisi tersebut dan ibu adalah pembawa.
Penyebab buta warna yang didapat (acquired color blindness)
Kebutaan warna yang didapat atau acquired color blindness lebih jarang terjadi daripada bentuk yang genetik. Biasanya berkembang sebagai buta warna biru-kuning, memiliki banyak kemungkinan penyebab. Ini termasuk:
- Paparan bahan kimia yang membahayakan sistem saraf, seperti pelarut organik, campuran pelarut, dan logam berat.
Paparan jangka panjang terhadap lampu las. - Obat-obatan, termasuk hidroksiklorokuin (untuk mengobati rheumatoid arthritis).
- Kondisi mata, termasuk degenerasi makula terkait usia, glaukoma, dan katarak.
- Kondisi medis yang memengaruhi otak atau sistem saraf Bunda, termasuk diabetes, penyakit Alzheimer, dan multiple sclerosis (MS).
Semoga penjelasan mengenai penyebab buta warna pada anak, beserta ciri-ciri pada anak laki-laki dan perempuan di atas membantu Bunda memahami kesehatan mata anak ya. Termasuk mengetahui apa saja jenis-jenis tes buta warna yang bisa dilakukan pada anak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)