HaiBunda

PARENTING

Mengenal Perbedaan Hari Anak Nasional, Internasional, dan Sedunia

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 21 Jul 2023 11:37 WIB
Ilustrasi Hari Anak/Foto: iStock
Jakarta -

Anak-anak adalah generasi emas yang akan menentukan perkembangan dunia di masa depan. Karena itu, Indonesia bahkan dunia turut memperingati Hari Anak, Bunda.

Peringatan Hari Anak sendiri memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Tak hanya itu, tanggal peringatannya pun berbeda-beda.

Lantas, apa yang membedakan Hari Anak Nasional, Hari Anak Internasional, serta Hari Anak Sedunia ya, Bunda?


Hari Anak Nasional

Hari Anak Nasional selalu diperingati setiap tanggal 23 Juli, Bunda. Hal ini bermula ketika dikeluarkannya Keputusan Presiden RI ke-44 tahun 1984 silam.

Aturan ini berisi tentang penetapan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli. Kala itu, posisi presiden Indonesia masih dijabat oleh Soeharto.

Soeharto berpendapat bahwa anak-anak adalah aset kemajuan bangsa yang perlu diperingati keberadaannya. Maka sejak itulah, setiap tanggal 23 Juli, Hari Anak Nasional diperingati dengan visi mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah dan peduli anak.

Tujuan Hari Anak Nasional

Hari Anak Nasional 2023 bertujuan sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa, Bunda. Sementara itu, melansir dari laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, berikut ini adalah beberapa tujuan khusus Hari Anak Nasional tahun 2023:

  • Peningkatan peran Pelopor dan Pelapor (2P) dalam rangka menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak.
  • Penciptaan ruang berkualitas dalam rangka meningkatkan pengasuhan keluarga sebagai upaya pencegahan kekerasan dan eksploitasi terhadap anak.
  • Pemberian edukasi baik untuk anak maupun orang tua (lingkungan) mengenai pencegahan perkawinan anak dan pekerja anak.
  • Pemberdayaan ekonomi keluarga dalam upaya peningkatan kualitas anak.

Hari Anak Sedunia

Pada mulanya penetapan Hari Anak Sedunia bermula ketika Majelis Umum PBB pertama kali meresmikan Deklarasi Hak Anak pada 20 November 1959. Pada saat yang bersamaan, Majelis Umum PBB juga mengadopsi Konvensi Hak Anak. Sejak saat itulah, setiap tanggal 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia.

Meskipun Hari Anak Sedunia sudah diresmikan sejak tahun 1954, namun baru mulai tahun 1990 diresmikan oleh Majelis Umum PBB.

Hari Anak Sedunia diperingati sebagai bentuk kepedulian dan perhatian masyarakat terhadap kondisi anak di seluruh dunia. Hal ini bertujuan guna memberikan penghormatan, perlindungan, serta pemenuhan hak-hak anak.

Maka dari itu, UNICEF yang merupakan organisasi dunia yang bekerja untuk pemenuhan hak-hak anak di seluruh dunia, menekankan fokus pada beberapa hal sebagai berikut:

  • Setiap anak berhak tumbuh di lingkungan yang aman.
  • Setiap anak berhak untuk hidup dan berkembang.
  • Setiap anak berhak untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang layak.
  • UNICEF berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan agar setiap anak mendapatkan kesempatan hidup yang sama.
  • UNICEF berupaya untuk memberdayakan anak perempuan dan perempuan, serta memastikan partisipasi penuh dari mereka dalam sistem politik, sosial, dan ekonomi.
  • UNICEF berada di lapangan pada sebelum, saat, dan sesudah keadaan darurat untuk menjangkau anak-anak dan keluarga mereka dengan memberikan bantuan penyelamat hidup serta perlindungan jangka panjang.

Menurut data laporan UNESCO 2017-2018 Global Education Monitoring Report, jumlah anak yang tak mendapat akses pendidikan mencapai 246 juta. Dengan adanya data ini, Hari Anak Sedunia dapat menyadarkan banyak pihak untuk lebih mementingkan pendidikan anak-anak.

Permasalahan utama

Selain masalah pendidikan, ada pula beberapa hal yang disoroti dalam Hari Anak Sedunia, Bunda. Berikut ini deretannya menurut paparan UNICEF:

  • Permasalahan pemenuhan akan air bersih, udara yang bersih, dan iklim yang aman. Hampir setengah juta anak-anak hidup di wilayah dengan potensi banjir.
  • Satu dari empat anak hidup dan belajar di wilayah konflik. Menurut UNICEF, 75 juta anak dan remaja menjadi dampak dari konflik dan bencana alam sehingga mengganggu aktivitas pendidikannya.
  • Masalah kesehatan mental pada anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 62.000 remaja meninggal pada tahun 2016 karena melukai diri sendiri, yang sekarang menjadi penyebab utama kematian bagi remaja berusia 15-19 tahun.

Hari Anak Internasional

Hari Anak Sedunia kerap disamakan dengan Hari Anak Internasional. Padahal, keduanya memiliki konsentrasi isu yang berbeda.

Jika Hari Anak Sedunia diperingati 20 November, Hari Anak Internasional diperingati pada 1 Juni.

Hari Anak Sedunia dirayakan untuk mengubah cara masyarakat melihat dan memperlakukan anak. Selain itu, ini juga dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan anak.

Sementara itu, Hari Anak Internasional lebih menyepakati untuk memberikan perlakuan yang tepat pada anak ketika menghadapi masa-masa sulit. Perayaan ini memastikan bahwa anak juga berkembang dengan baik tanpa adanya eksploitasi dan mengarahkan anak untuk menunjukkan keahliannya yang berguna bagi masyarakat.

Meskipun berbeda-beda tujuan dan konsentrasi, peringatan hari anak ini sama-sama fokus pada keadaan anak-anak di dunia, Bunda. Semoga informasinya bermanfaat, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Bunda, saksikan juga video ciri anak cerdas berikut ini:

(mua)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Ciri-ciri Anak Cerdas dan Memiliki IQ Tinggi, Bisa Dikenali Sejak Dini Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Atisha Anak Dewi Lestari Sudah Gadis dan Tinggi Melebihi Ibunda, Intip Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Bunda Perlu Tahu! Ini Kebutuhan Kalori Harian Anak dan Cara Menghitungnya

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Arti Nama dari 5 Pemeran Sinetron Asmara Gen Z, Fattah Syach Menjadi Favorit

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Oki Setiana Dewi Akui Berat Kuliah di Mesir sambil Urus 3 Anak, Paksa Belajar hingga Masuk RS

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Makanan yang Diam-diam Merusak Jantung Anak Menurut Dokter

Parenting Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pangeran Arab Saudi "Sleeping Prince" Meninggal Usai Koma 20 Tahun, Begini Kisahnya...

Arti Nama dari 5 Pemeran Sinetron Asmara Gen Z, Fattah Syach Menjadi Favorit

Bunda Perlu Tahu! Ini Kebutuhan Kalori Harian Anak dan Cara Menghitungnya

Oki Setiana Dewi Akui Berat Kuliah di Mesir sambil Urus 3 Anak, Paksa Belajar hingga Masuk RS

5 Makanan yang Diam-diam Merusak Jantung Anak Menurut Dokter

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK