
parenting
Kadar Gula Darah Normal pada Bayi, Kenali Tanda & Penyebab Hipoglikemia
HaiBunda
Senin, 11 Sep 2023 13:35 WIB

Masalah kadar gula darah tak cuma bisa dialami oleh orang dewasa, tetapi juga bayi terutama ketika baru lahir. Salah satu yang perlu diwaspadai yakni hipoglikemia. Apa itu?
Dikutip dari Medical News Today, hipoglikemia atau kadar gula darah rendah, sering terjadi pada bayi baru lahir. Hal ini umumnya muncul segera setelah lahir dan membaik dengan sendirinya saat bayi mulai menyusu secara teratur.
Dokter biasanya mendeteksi hipoglikemia saat bayi masih dalam pantauan setelah dilahirkan. Jika memang kadar gula darah normal pada bayi belum stabil atau masih rendah, dokter biasanya belum akan memulangkan pasien.Â
Namun terkadang, hipoglikemia bisa bertahan atau muncul kembali. Jika hipoglikemia terjadi setelah 48 jam pertama setelah kelahiran, itu mungkin merupakan adanya suatu kondisi medis lain yang mendasarinya.
Hipoglikemia pada bayi baru lahir bisa diobati. Namun, jika tidak diobati, kondisi medis ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang.Â
Kadar gula darah normal pada bayi
Dikutip dari laman resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa hipoglikemia ditandai dengan nilai-nilai yang unik pada masing-masing individu neonatus. Kondisi ini juga dapat bervariasi sesuai dengan kematangan fisiologis dan pengaruh patologis masing-masing bayi.
Hipoglikemia pada bayi terjadi bila kadar glukosa darah
Setelah 24 jam pertama setelah dilahirkan, batas bawah kadar gula darah normal bayi adalah 30 mg/dL.
Tanda-tanda hipoglikemia pada bayi baru lahir
Tidak semua bayi dengan hipoglikemia mengalami gejala, terutama pada tahap awal. Oleh karena itu, banyak rumah sakit menguji glukosa darah saat lahir untuk bayi yang berisiko dan secara berkala setelahnya.
Beberapa tanda kadar gula darah rendah pada bayi di antaranya:
- Perubahan warna kebiruan pada bibir dan kulit
- Kurangnya minat untuk menyusu
- Otot yang lemah atau terkulai
- Energi rendah
- Suhu tubuh rendah
- Kejang
Hipoglikemia mungkin menjadi lebih parah jika glukosa darah terus menurun atau tetap rendah selama 3 hari atau lebih.
Penyebab hipoglikemia
Ada beberapa faktor risiko yang bisa menjadi penyebab bayi baru lahir mengalami kadar gula darah rendah atau hipoglikemia, di antaranya:
1. Ibu memiliki kondisi diabetes
Ibu dengan diabetes tidak terkontrol memiliki kadar glukosa darah yang tinggi, yang bisa melewati plasenta sehingga merangsang pembentukan insulin pada bayi. Saat lahir, kadar glukosa darah tiba-tiba turun karena pasokan dari plasenta berhenti, padahal kadar insulin masih tinggi, sehingga terjadi hipoglikemia.Â
Langkah pencegahannya adalah dengan mengontrol kadar glukosa darah pada ibu hamil.
2. Bayi kecil pada masa kehamilan
Selama dalam kandungan, bayi sudah mengalami kekurangan gizi, sehingga tidak sempat membuat cadangan glikogen, dan terkadang persediaan yang ada sudah terpakai.Â
Bayi Kecil pada Masa Kehamilan (KMK) mempunyai kecepatan metabolisme lebih besar, sehingga menggunakan glukosa lebih banyak daripada berat bayi lahirnya Sesuai Masa Kehamilan (SMK), dengan berat badan yang sama.
Meskipun bayi KMK tampak bugar, bayi mungkin tampak lapar dan memerlukan lebih banyak perhatian. Bayi KMK perlu diberi minum setiap 2 jam dan terkadang masih hipoglikemia, sehingga perlu diberikan suplementasi dan terkadang memerlukan cairan intravena sambil menunggu ASI ibu cukup.
3. Bayi kurang bulan
Deposit glukosa berupa glikogen biasanya baru terbentuk pada trimester ketiga kehamilan, sehingga bila bayi lahir terlalu awal, persediaan glikogen ini terlalu sedikit dan akan lebih cepat habis terpakai.
4. Bayi lebih bulan
Fungsi plasenta pada bayi lebih bulan sudah mulai berkurang. Asupan glukosa dari plasenta pun berkurang, sehingga janin menggunakan cadangan glikogennya. Setelah bayi lahir, glikogen tinggal sedikit, sehingga bayi mudah mengalami hipoglikemia.
5. Polisitemia
Bayi dengan polisitemia atau peningkatan abnormal sel darah merah mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya hipoglikemia dan hipokalsemia, karena pada polisitemia terjadi perlambatan aliran darah.
6. Bayi yang mengalami stres selama kehamilan atau persalinan
Contoh kasus misalnya ibu hamil dengan hipertensi. Setelah kelahiran, bayi mempunyai kecepatan metabolisme yang tinggi dan memerlukan energi yang lebih besar dibandingkan bayi lainnya.
Diagnosis dan pengobatan hipoglikemia pada bayi
Dikutip dari Very Well Family, diagnosis hipoglikemia pada bayi baru lahir dilakukan dengan tes glukosa serum. Ini adalah tes darah yang mengukur gula darah pada bayi baru lahir. Cara ini termasuk minimal invasif untuk melakukan pemeriksaan darah pada bayi baru lahir, di mana darah diambil dari tumit kaki.
Jika gula darah rendah, dokter dan tim tenaga kesehatan lain akan terus memantaunya untuk menentukan apakah pengobatan lebih lanjut diperlukan. Terkadang, tes tambahan pada bayi baru lahir dilakukan untuk mencari kelainan metabolisme atau penyakit yang dapat menyebabkan gula darah rendah.
Untuk tindakan pengobatan, biasanya bergantung pada gejala yang muncul. Pemberian ASI yang cukup pun menjadi salah satu langkah yang dapat diberikan pada tahap awal.Â
Beberapa bayi baru lahir mungkin memerlukan larutan gula (glukosa) secara intravena melalui pembuluh darah, terutama jika bayi tidak dapat menyusu melalui mulut atau jika glukosa darahnya sangat rendah.
Perawatan akan berlanjut selama beberapa jam atau hari, atau sampai kadar gula darah pada bayi baru lahir dapat stabil. Maka dari itu, bayi prematur, bayi dengan infeksi, atau mereka yang lahir dengan berat badan lahir rendah mungkin perlu dirawat intensif dalam jangka waktu yang lebih lama.Â
Demikian ulasan tentang kadar gula darah normal pada bayi, tanda dan gejala hipoglikemia. Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Anak Mendadak Sakit saat Liburan? Lakukan Pertolongan Pertama Ini

Parenting
Posisi Kaki Bayi Saat Tidur yang Ideal dan Sehat, Jangan Keliru ya Bun

Parenting
Gangguan Spektrum Autisme: Gejala, Faktor Risiko & Cara Mengatasinya

Parenting
Cara Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir, Simak Angka Normal untuk Anak Laki-laki & Perempuan

Parenting
Benarkah Penggunaan Baby Walker Aman untuk Anak Belajar Jalan?


7 Foto