Gejala TB pada Anak 2 Tahun, Pahami Bahaya untuk Pertumbuhannya

Tuberkolosis atau lebih familiar disebut TB adalah infeksi kronis berkelanjutan yang disebabkan oleh bakteri. Biasanya menginfeksi paru-paru. Tetapi organ lain seperti ginjal, tulang belakang, atau otak mungkin juga terpengaruh.

TBC paling sering menyebar melalui droplet yang dihirup atau dibatukkan ke udara. Seorang anak dapat terinfeksi bakteri TBC dan tidak memiliki penyakit aktif.

Mengutip dari laman World Health Organization (Global TB Report, 2022) sampai saat ini TB masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Pada tahun 2021 secara global sebanyak 10,6 juta orang terinfeksi, dengan kata lain mengalami kenaikan sekitar 600.000 kasus dari tahun 2020. Dari 10,6 juta kasus tersebut, sebanyak 1,2 juta kasus merupakan anak-anak.

Lantas apa saja gejala TB pada anak usia 2 tahun dan apa saja bahaya untuk pertumbuhannya, Bunda? Yuk simak sampai selesai. 

Penyebab TB pada Anak 

Mengutip dari Rochester Edu, TB disebabkan oleh bakteri. Bakteri TB menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau tertawa. Seorang anak biasanya tidak terinfeksi kecuali mereka telah berulang kali kontak dengan bakteri tersebut.

TB tidak menyebar melalui barang-barang pribadi, seperti pakaian, tempat tidur, gelas, peralatan makan, toilet, atau barang-barang lain yang telah disentuh oleh penderita TB.

Gejala TB pada Anak

Berikut merupakan gejala TB pada anak di bawah lima tahun:

• Demam
• Penurunan berat badan
• Pertumbuhan yang buruk
• Batuk
• Kelenjar bengkak (beberapa mungkin mulai mengeluarkan cairan melalui kulit)
• Panas dingin

Gejala TB aktif yang paling umum pada anak yang lebih besar meliputi:

• Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
• Sakit di dada
• Darah dalam dahak
• Kelemahan
• Kelelahan
• Kelenjar bengkak (beberapa mungkin mulai mengeluarkan cairan melalui kulit)
• Penurunan berat badan
• Penurunan nafsu makan
• Demam
• Berkeringat di malam hari
• Panas dingin

Jenis penyakit TB

Ulasan lain oleh CDC menyebutkan bahwa orang dengan penyakit TB paru-paru atau tenggorokan dapat menyebarkan bakteri ke orang lain yang menghabiskan waktu dengan mereka setiap hari. Namun, anak-anak cenderung menyebarkan bakteri TB ke orang lain. 

Ini karena bentuk penyakit TB yang paling sering terlihat pada anak-anak biasanya kurang menular dibandingkan bentuk yang terlihat pada orang dewasa.

Tidak semua orang yang terinfeksi bakteri TB menjadi sakit. Akibatnya, ada dua kondisi terkait TB: infeksi TB laten dan penyakit TB.

1. Infeksi TB laten 

Ciri-cirinya:

• Biasanya dilakukan tes kulit atau tes darah yang menunjukkan infeksi TB
• Memiliki bakteri TBC di dalam tubuhnya, tetapi bakteri tersebut tidak aktif
• Tidak sakit dan tidak memiliki gejala
• Tidak dapat menyebarkan bakteri ke orang lain, dan
• Sering diberi obat untuk mencegah mereka terkena penyakit TB.

2. Penyakit TB

Jika bakteri TB menjadi aktif di dalam tubuh dan berkembang biak, maka orang tersebut akan terserang penyakit TB.

Ciri penyakit TB:

• Biasanya dilakukan tes kulit atau tes darah yang menunjukkan infeksi TB;
• Sakit akibat bakteri TB yang aktif (artinya berkembang biak dan merusak jaringan di dalam tubuhnya);
• Biasanya memiliki gejala penyakit TB dan
• Harus diberikan obat untuk mengobati penyakit TB.

Bahaya TB untuk perkembangan anak

Setelah terinfeksi bakteri TB, anak-anak lebih mungkin terkena penyakit TB dan lebih cepat sakit daripada orang dewasa. Dibandingkan dengan anak-anak, penyakit TB pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh infeksi TB di masa lalu yang menjadi aktif bertahun-tahun kemudian, ketika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah karena beberapa alasan (misalnya, infeksi HIV, diabetes).

Bentuk penyakit TB yang paling umum terjadi di paru-paru, tetapi penyakit TB juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya. Gejala penyakit TB pada bagian tubuh lain tergantung pada daerah yang terkena. Bayi, anak kecil, dan anak dengan gangguan sistem imun (misalnya, anak dengan HIV) memiliki risiko tertinggi untuk mengembangkan bentuk TB yang paling parah seperti meningitis TB atau penyakit TB diseminata.

Diagnosis penyakit TB

Sementara mengkonfirmasi diagnosa penyakit TB pada anak-anak dengan tes laboratorium sedikit sulit, karena:

• Sulit untuk mengumpulkan spesimen dahak dari bayi dan anak kecil; Dan
• Tes laboratorium yang digunakan untuk menemukan TB dalam dahak cenderung tidak memberikan hasil positif pada anak-anak; hal ini disebabkan fakta bahwa anak-anak lebih mungkin terkena penyakit TB yang disebabkan oleh jumlah bakteri yang lebih sedikit (penyakit paucibacillary).

Untuk alasan ini, diagnosis penyakit TB pada anak sering berdasarkan kombinasi dari faktor-faktor berikut:

• Tanda dan gejala klinis biasanya terkait dengan penyakit TB,
• Hasil tes kulit tuberkulin (TST) positif atau tes darah TB positif (IGRA),
• Rontgen dada yang memiliki pola khas terkait dengan penyakit TBC, dan
• Riwayat kontak dengan penderita penyakit TB menular.

Tes TB pada anak

Jika tidak ada gejala, biasanya satu-satunya tanda infeksi TB adalah reaksi positif terhadap tes kulit TB atau tes darah TB. Tes kulit TB dianggap aman pada anak-anak dan lebih disarankan untuk anak di bawah usia 5 tahun dibandingkan tes darah TB.

Semua anak dengan hasil tes positif infeksi TB, gejala TB, atau riwayat kontak dengan penderita penyakit TB menular harus menjalani evaluasi medis. Evaluasi medis untuk penyakit TB termasuk rontgen dada dan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan penyakit TB dan harus dilakukan sebelum memulai pengobatan untuk infeksi TB laten.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!