parenting

10 Tanda Anak Terlambat Bicara yang Sering Disepelekan Orangtua

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 09 Sep 2023 19:25 WIB

Kemampuan berkomunikasi melalui kata-kata menjadi salah satu tahap perkembangan yang penting dicapai oleh anak, terutama di usia prasekolah. Maka dari itu, tanda anak terlambat bicara pun perlu diketahui oleh orang tua sejak dini.

Menurut data University of Michigan Health System, speech delay atau terlambat bicara terjadi pada 5-10 persen anak usia prasekolah. 

Speech delay itu sendiri merupakan kondisi ketika anak belum mampu mencapai sejumlah kosakata tertentu atau berkomunikasi secara verbal sesuai dengan tahap usia, yang seharusnya sudah bisa. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rata-rata ketika mengalami terlambat bicara, anak juga belum mampu memahami apa yang dikatakan orang lain serta berkomunikasi dengan baik.

Tanda-tanda anak terlambat bicara

Lantas apa saja tanda anak terlambat bicara yang perlu menjadi perhatian para orang tua? Berikut ulasannya, Bunda:

1. Belum memperhatikan orang lain

Menurut ahli patologi wicara di Cincinnati Children's Hospital Medical Center, Katrina Zeit, interaksi sosial adalah fondasi perkembangan bahasa.

"Jika anak tidak memperhatikan orang lain, tidak merespons suara, musik, permainan, atau mainan bergerak, itu bisa menjadi peringatan adanya tanda anak terlambat bicara," ungkap Zeit, seperti dikutip dari Parents.

2. Tidak mengoceh

Antara usia 4 dan 6 bulan, bayi umumnya akan mulai menunjukkan peningkatan dalam bersuara seperti mengoceh dan sedikit vokalisasi. 

Disampaikan oleh pakar patologi bicara dan bahasa UT Dallas Callier Center for Communication Disorders, Suzanne Bonifert, bayi akan mulai mengeluarkan beberapa bunyi vokal pada awalnya. Saat mereka mendekati usia 6 bulan, mereka akan mulai menyusun beberapa bunyi konsonan dan vokal.

Ketika proses ini terlambat terjadi, maka orang tua perlu memantau lebih lanjut dan terus memberikan stimulasi.

3. Belum mengenali nama sendiri

Zeit menyebut bahwa di antara usia 6 hingga 9 bulan, bayi biasanya akan menoleh ketika namanya dipanggil. Anak juga mulai merespons berbagai suara yang dibuat orang tua, bahkan mungkin mencoba menirunya. 

"Itulah mengapa sangat penting bagi orang tua untuk berbicara dengan bayinya sebanyak mungkin," pesan Zeit. 

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan orang tua yang banyak bicara mengembangkan kemampuan bahasanya lebih cepat.

4. Pengucapan kata pertama terlambat

Sebagian besar bayi mengucapkan kata pertama mereka, seperti 'mama', 'papa', atau 'baba pada sekitar usia 12 bulan. Namun jangan khawatir jika bayi belum bisa berbicara, sebagian mungkin memerlukan waktu lebih lama.

Bunda dapat membantu meningkatkan kosa kata anak dengan membacakan buku dan sekadar mengajaknya berbicara.

5. Tidak meniru gerakan

Kebanyakan anak mulai meniru gerakan di sekitar usia 12 bulan. Misalnya seperti melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal, serta menggelengkan kepala untuk 'tidak'.

Orang tua dapat menstimulasi bayi dengan bermain menggelindingkan bola ke depan dan ke belakang, berbagi makanan, atau bahkan mengajaknya membalik halaman buku secara bersamaan.

6. Sulit mengikuti permintaan sederhana

Bayi seharusnya sudah bisa merespons namanya, memahami kata 'tidak' atau 'selamat tinggal', serta memenuhi permintaan sederhana pada usia 18 bulan. Di rentang usia ini mereka juga sudah bisa menunjuk ke berbagai bagian tubuh ketika ditanya. 

Untuk membantu stimulasi, Bunda dapat mengajaknya bermain permainan seperti cilukba.

7. Kurang mengekspresikan perasaannya

Pada usia 24 bulan, anak rata-rata sudah dapat mengomunikasikan kebutuhannya kepada orang tua menggunakan kata-kata (walaupun tidak semuanya koheren). Pada usia ini, orang dewasa sepatutnya dapat memahami pembicaraan anak sekitar 50 persen.

8. Kosakata tidak bertambah

Begitu anak mulai mendengar dan mencoba meniru berbagai kata-kata yang ada di sekitarnya, kosakata anak akan bertambah semakin banyak setiap hari. Sebaliknya, pada tanda anak terlambat bicara, kosakata yang dimiliki tampak stagnan alias tidak bertambah banyak selama lebih dari beberapa bulan.

9. Belum bisa merangkai kalimat

Memasuki usia 2 tahun, sebagian besar anak juga sudah mulai bisa membuat kalimat dua kata. Nanti seiring bertambah usia, jumlah kalimat yang mampu dirangkainya juga turut meningkat.

Pada tanda anak terlambat bicara, kemampuan untuk mengucapkan kata berupa kalimat biasanya belum sesuai seperti yang seharusnya.

10. Ucapannya sulit dipahami orang lain

Apabila anak sudah mencapai usia 3 tahun tetapi ucapannya masih sulit untuk dipahami oleh orang dewasa, maka ini juga bisa menjadi salah satu tanda anak terlambat bicara yang perlu Bunda pantau.

Apa penyebab anak terlambat bicara?

Sebenarnya tidak selalu jelas apa yang menyebabkan keterlambatan bicara pada anak, sebab bisa berbeda pada masing-masing individu. Terkadang anak-anak hanya membutuhkan waktu ekstra dan stimulasi lebih untuk mengembangkan keterampilan ini. 

Banyak hal, termasuk kelahiran prematur, yang dapat memengaruhi kapan anak mulai mencapai kemampuan bicara sesuai tahap usia. Bayi prematur biasanya mengejar pencapaian anak-anak lain pada usia 2 tahun.

Keterlambatan bicara juga bisa disebabkan oleh kondisi seperti gangguan pendengaran (yang mungkin disebabkan oleh infeksi telinga berulang), cerebral palsy, atau kondisi perkembangan lain seperti autisme.

Apabila anak belum mencapai tahap perkembangan bahasa sesuai tahap usia, Bunda bisa membantunya dengan memberi stimulasi tambahan. Misalnya perbanyak kontak mata, sering ajak mengobrol, membaca bersama, dan bermain.

Jika perlu, lakukan juga konsultasi dengan dokter anak atau psikolog anak untuk skrining tumbuh kembang. Rujukan dengan terapis wicara mungkin diperlukan pada kasus-kasus tertentu. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT