Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

10 Kegiatan Cegah Speech Delay pada Anak, Tiup Lilin Salah Satunya

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 14 May 2023 20:20 WIB

10 Kegiatan Cegah Speech Delay pada Anak, Tiup Lilin Salah Satunya
Ilustrasi 10 Kegiatan Cegah Speech Delay pada Anak, Tiup Lilin Salah Satunya. Foto: Getty Images/iStockphoto/BbenPhotographer

Speech delay atau terlambat bicara menjadi salah satu kondisi yang kerap membuat orang tua khawatir. Namun, ada beberapa kegiatan yang dipercaya dapat mencegah speech delay pada anak, lho.

Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kecepatan seorang anak dalam belajar bicara berbeda satu sama lain. Pada usia 2 tahun, anak diharapkan telah mampu mengucapkan kalimat yang terdiri atas dua kata. 

Namun, terdapat tanda-tanda perkembangan pada usia tertentu yang perlu dicapai sebelum ia mampu berbicara lancar. 

Ada berbagai kemungkinan penyebab terlambat bicara pada anak, seperti kelainan bentuk organ penghasil suara, gangguan pendengaran, gangguan perilaku, gangguan perkembangan umum, kurang stimulasi, masalah psikososial, dan penyebab-penyebab lainnya. 

Kegiatan untuk mencegah speech delay

IDAI menyebutkan bahwa dalam banyak kasus, kunci penting untuk mencegah speech delay yakni ada pada stimulasi perkembangan yang baik dan ketepatan waktu dalam menemukan tanda awal penyimpangan perkembangan anak.

Sayangnya, beberapa keadaan yang menyebabkan terlambat bicara terjadi sejak lahir bahkan sejak di kandungan, sehingga membutuhkan penanganan sedini mungkin. 

Berikut beberapa contoh kegiatan untuk cegah speech delay pada anak seperti dilansir berbagai sumber:

1. Meniup dengan sedotan

Sedotan bisa menjadi media yang mudah didapat untuk membantu mencegah speech delay pada anak lho, Bunda. Sediakan bola kapas dan sedotan, lalu letakkan kapas di atas meja atau lantai. 

Setelah itu, mintalah anak untuk meniup bola kapas sejauh mungkin. Meski terlihat sederhana, meniup dapat melatih otot mulut anak dan membantunya mengucapkan kata.

2. Tiup lilin

Jika di rumah tidak ada sedotan, Bunda tetap bisa melakukan kegiatan untuk cegah speech delay pada anak dengan menggunakan lilin. Caranya sangat mudah, nyalakan lilin dan minta anak untuk meniupnya sampai mati. 

Kegiatan ini dapat melatih kekuatan otot mulut dan wajah yang berguna dalam meningkatkan kemampuan bicara anak. Jika dilakukan secara berkala, tiup lilin juga dapat melatih otot motorik. 

Otot motorik sendiri merupakan sistem gerak otot yang mencakup area mulut, termasuk rahang, gigi, lidah, langit-langit, dan juga pipi.

3. Gunakan flash cards

Flash cards atau kartu bergambar juga bisa menjadi media untuk cegah speech delay pada anak. Sebutkan nama dari objek yang ada di kartu, lalu berikan kesempatan pada anak untuk berlatih mengulangi kata tersebut beberapa kali.

Cari tahu kegiatan cegah speech delay lain di halaman berikut ini, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga video tips ajak ngobrol Si Kecil untuk cegah speech delay berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




CEGAH SPEECH DELAY DENGAN KEGIATAN ROLEPLAY

5 Cara Menerapkan Positive Discipline untuk Cegah Kekerasan pada Anak

Ilustrasi 10 Kegiatan Cegah Speech Delay pada Anak, Tiup Lilin Salah Satunya. Foto: Getty Images/Erdark

4. Pilih sedotan dengan berbagai bentuk

Jika Bunda ingin menggunakan sedotan sebagai media tiup untuk mencegah speech delay pada anak, pilihlah sedotan yang bentuknya unik. Misalnya bentuk melingkar atau berombak. Bentuk ini akan melatih otot mulut anak dengan lebih kuat.

5. Bermain dengan benda di luar jangkauan anak

Letakkan benda atau mainan kesukaan anak di luar jangkauannya, sehingga ia akan meminta bantuan Bunda untuk mengambil. Ajarkan anak untuk mendatangi Bunda, menarik tangan dan mendekat ke lokasi benda.

Setelah itu, ajarkan juga untuk mengucap kata 'tolong'. Penting untuk menanamkan bicara dengan sopan santun sejak dini.

Banner Anak Bermental Kuat

6. Ajarkan bahasa tubuh sederhana

Berdasarkan sebuah penelitian, anak-anak lebih rentan frustasi dan tantrum jika tidak dapat menyampaikan apa yang diinginkannya. 

Jika Si Kecil kerap mengalami hal ini, coba ajarkan bahasa tubuh atau bahasa isyarat sederhana untuk membantunya berkomunikasi. Beberapa contoh bahasa sederhana yang dapat dilatih misalnya seperti 'makan', 'minum' atau 'tidur'.

7. Berikan pilihan

Bunda bisa lebih sering 'memancing' anak untuk berbicara dan mengungkapkan keinginannya, misalnya dengan memberi pilihan. Alih-alih langsung memberikan minuman, Bunda dapat menawarkan pilihan seperti 'Apakah kamu mau minum jus atau susu?'. Meski sederhana, kegiatan ini akan melatih anak untuk berkomunikasi.

8. Ucapkan kata yang sama berulang-ulang

Bagi anak-anak, pengulangan menjadi salah satu metode belajar yang ampuh, termasuk untuk mencegah speech delay.

Ketika anak mengucapkan sebuah kata dengan benar, ulangi kata itu kembali dengan nada positif. Namun, jika anak membuat kesalahan artikulasi, ulangi kesalahan itu kembali, sehingga anak dapat mendengar apa yang sebenarnya mereka katakan versus apa yang mereka pikir mereka katakan. 

9. Sering ajak mengobrol

Dilansir Kids Health, orang tua dianjurkan untuk banyak mengajak anak bicara langsung untuk membantu mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya. 

Manfaatkan rutinitas harian bersama, misalnya dengan menyebutkan nama buah atau sayur di supermarket, bercerita tentang apa yang Bunda lakukan saat sedang memasak atau bermain sambil menunjukkan benda-benda di sekitar rumah.

10. Bermain roleplay

Siapa bilang permainan roleplay tidak memberikan manfaat bagi perkembangan anak? Ini bisa menjadi salah satu kegiatan untuk cegah speech delay pada anak, lho. Saat berpura-pura menjadi sosok yang diinginkannya, anak cenderung berupaya lebih maksimal untuk berkomunikasi.

Demikian ulasan tentang ragam kegiatan untuk cegah speech delay pada anak. Yuk mulai coba terapkan guna meningkatkan kemampuan bicara Si Kecil, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda