HaiBunda

PARENTING

Alasan Protein Nabati Tak Lagi Diprioritaskan pada MPASI Bayi 6 Bulan, Ini Kata Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 17 Sep 2023 10:30 WIB
Ilustrasi Anak Makan MPASI/Foto: Getty Images/iStockphoto/Poravute
Jakarta -

Baru-baru ini, ramai dibicarakan terkait aturan menu MPASI anak 6 bulan, Bunda. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa protein nabati tidak menjadi prioritas pada MPASI anak. Kenapa ya?

Protein nabati sendiri merupakan protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Protein nabati bisa ditemukan pada berbagai jenis makanan seperti tempe, tahu, kacang hijau, biji wijen, dan masih banyak lagi.

Sama seperti sayuran, protein nabati juga mengandung serat yang tinggi sehingga baik untuk tumbuh dan kembang anak. Namun, para dokter menilai bahwa anak-anak yang sedang belajar makan tak perlu diberikan banyak protein nabati.


Alasan protein nabati tidak diberikan pada MPASI

Diijelaskan dokter spesialis anak, dr. Meta Hanindita Sp.A, IDAI sudah sejak dahulu merekomendasikan untuk memprioritaskan protein hewani pada MPASI anak.

"Sudah dari dulu pun IDAI merekomendasikan untuk pemberian protein selalu prioritaskan protein hewani. (Namun) Salah juga kalau bilang protein nabati tidak direkomendasikan," ungkapnya pada HaiBunda, Kamis (14/9/2023).

"Yang benar adalah protein nabati boleh-boleh saja diberikan, namun prioritas tetap protein hewani," sambungnya.

Lebih lanjut, Meta menjelaskan bahwa bayi memiliki kapasitas lambung yang masih sangat terbatas. Karena itu, protein nabati tidak masalah jika dilewatkan.

"Untuk bayi baru makan misalnya dengan kapasitas lambung masih sangat terbatas, ya kalau protein nabatinya di-skip dulu tidak masalah. Lama-lama, diperkenalkan porsi sedikit boleh saja."

"Tapi kalau dari awal mau diberikan juga ya enggak masalah selama protein hewani yang diprioritaskan. Protein nabatinya sedikit saja," sambung dr. Meta.

Usia anak bisa dikenalkan protein nabati

Protein hewani sangat diprioritaskan untuk anak yang sedang dalam masa MPASI, Bunda. Artinya, anak usia 6 hingga 23 bulan disarankan lebih banyak mengonsumsi protein hewani.

"Ini (banyak mengonsumsi protein hewani) berlaku untuk MPASI. MPASI untuk anak 6 bulan sampai 23 bulan," kata Meta.

"Tapi sebetulnya semakin bertambah usia kan kapasitas lambung bisa semakin besar. Bisa sedikit ditambah walaupun tetap yang diprioritaskan protein hewani," lanjutnya.

Lantas, bagaimana isi piringku yang kaya akan protein hewani untuk MPASI Si Kecil menurut Kementerian Kesehatan? Simak selengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua)
ISI PIRINGKU UNTUK MPASI ANAK

ISI PIRINGKU UNTUK MPASI ANAK

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Rekomendasi Santan untuk Bahan MPASI Si Kecil

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Potret Rumah Mewah Jessica Jane dan Erwin Phang, Estetik Ada Air Terjun dan Liftnya

Mom's Life Amira Salsabila

Cara Skrining Kanker Serviks Gratis dengan BPJS Kesehatan

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Amankah Penggunaan KB Yasmin untuk Ibu Menyusui?

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

7 Buah yang Bisa Mengenyangkan Perut Lebih Lama, Cocok untuk Diet

Mom's Life Arina Yulistara

Pemerintah Keluarkan Aturan Ayah Antar Anak Hari Pertama Sekolah, Ternyata Ini Manfaatnya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Kehidupan Rini Yulianti & Suami Korea Usai Pindah ke Australia

Mengenal Anak CIBI: Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa Beserta Ciri-cirinya

Amankah Penggunaan KB Yasmin untuk Ibu Menyusui?

Cara Skrining Kanker Serviks Gratis dengan BPJS Kesehatan

7 Potret Rumah Mewah Jessica Jane dan Erwin Phang, Estetik Ada Air Terjun dan Liftnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK