HaiBunda

PARENTING

Mengenal Kadar TSH Normal pada Bayi untuk Pemeriksaan Hormon Tiroid

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 12 Oct 2023 11:05 WIB
Ilustrasi Mengenal Kadar TSH Normal pada Bayi untuk Pemeriksaan Hormon Tiroid/Foto: Getty Images/iStockphoto/mmpile

Kadar Thyroid Stimulating Hormone atau TSH pada bayi penting untuk dipantau karena menjadi salah satu pemeriksaan hormon tiroid. Skrining sindrom hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir pun kini disebutkan oleh Kemenkes RI termasuk penting dilakukan.

Kelenjar pituitari menghasilkan hormon TSH, yang membantu mengatur produksi dan metabolisme hormon. Tingkat TSH pada setiap individu dapat sangat bervariasi, termasuk pada anak-anak, sesuai usianya.

Jika kadar TSH normal pada bayi tidak normal, maka kemungkinan besar ini disebabkan oleh hipotiroid kongenital (HK).


Berapa kadar TSH normal pada bayi?

Dikutip dari Healthline, berikut kadar TSH normal pada bayi:

  • Usia 0-4 hari: 1.6–24.3 mU/L (rendah: 30 mU/L)
  • Usia 2-20 minggu: 0.58–5.57 mU/L (rendah: 6.0 mU/L)
  • Usia >20 minggu: 0.55–5.31 mU/L (rendah: 6.0 mU/L)

Pentingnya cek kadar TSH normal pada bayi

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), TSH mutlak diperlukan untuk suatu fungsi tiroid yang baik. Hormon tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh, kerja jantung, perkembangan susunan saraf pusat (otak), dan produksi panas tubuh. 

Dengan demikian, hormon ini sangat penting peranannya pada bayi dan anak yang sedang tumbuh.

Apa itu hipotiroid kongenital?

Menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid disebut sebagai hipotiroid. Bila terdapat sejak lahir, maka kondisi ini disebut hipotiroid kongenital.

Penyebab hipotiroid kongenital antara lain karena kelainan primer dari kelenjar gondok:

  • Kelainan pembentukan kelenjar, yaitu kelenjar tidak dibentuk, kelenjar kecil atau posisi kelenjar tidak pada tempatnya (ektopik)
  • Gangguan pada pembuatan hormon tiroid
  • Kekurangan yodium pada ibu hamil

Bila kelenjar gondok tidak berfungsi normal, hormon yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan tubuh, akibatnya kelenjar hipofisis di otak memproduksi lebih banyak TSH. 

Hipotiroid pada bayi bisa bersifat permanen (menetap) atau sementara (transien). Disebut sebagai hipotiroid kongenital transien bila setelah beberapa bulan atau beberapa tahun sejak lahir kelenjar gondok mampu memproduksi sendiri hormon tiroidnya, sehingga pengobatan dapat dihentikan. HK permanen membutuhkan pengobatan seumur hidup dan penanganan khusus.

Dampak hipotiroid kongenital

Kekurangan hormon tiroid pada bayi dan masa awal kehidupan, bisa mengakibatkan hambatan tumbuh kembang anak, sehingga diagnosis dini sangat diperlukan. Namun, sebagian besar bayi baru lahir tidak memperlihatkan gejala jika kadar TSH-nya tidak normal. 

Pada bayi tersebut gejala akan jelas beberapa bulan kemudian dan pengobatan jadi terlambat. Tanpa pengobatan, gejala hipotiroid kongenital lambat laun mulai tampak seperti bayi kurang aktif, malas menyusu, mengalami kuning (ikterus) yang lama, tangan dan kaki kurang aktif bergerak, lidah makin besar, sehingga minum sering tersedak, perut buncit, dan bayi mudah kedinginan.

Skrining hipotiroid kongenital

Skrining hipotiroid kongenital paling baik dilakukan saat bayi berumur 48-72 jam atau sebelum bayi pulang dari rumah sakit. Sedikit darah bayi diteteskan di atas kertas saring khusus, dikeringkan, kemudian sampel dikirim ke laboratorium.

Di laboratorium, kadar hormon TSH diukur dan hasilnya dapat diketahui dalam waktu kurang dari 1 minggu. Bila hasil tes tidak normal, bayi akan diperiksa lebih lanjut.

Dikutip dari Sehat Negeriku Kemenkes RI, skrining hipotiroid kongenital sejak tahun 2022 mulai diakses oleh seluruh bayi baru lahir di Indonesia dengan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional. Skrining dapat dilakukan pada fasilitas kesehatan yang sudah bekerja sama dengan BPJS.

Kesimpulannya, skrining hipotiroid kongenital dengan mengetahui kadar TSH normal pada bayi bertujuan untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin dan mencegah kerusakan otak yang permanen dengan memberikan pengobatan sebelum anak berusia satu bulan.

Selama obat diberikan dengan takaran yang benar secara teratur, anak dengan hipotiroid akan memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan seperti anak normal seusianya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Tips Memilih Perhiasan untuk Bayi Baru Lahir

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

9 Potret Artis Korea Terkaya 2025, Song Hye Kyo Peringkat Tiga

Mom's Life Amira Salsabila

20 Menu Diet Tanpa Minyak dan Tepung, Sehat Sekaligus Bantu Turunkan Berat Badan

Mom's Life Annisa Karnesyia

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Penuh Sampah Bertahun-tahun Meski Dapat Uang Sewa Rp43,8 Juta per Bulan

20 Menu Diet Tanpa Minyak dan Tepung, Sehat Sekaligus Bantu Turunkan Berat Badan

9 Potret Artis Korea Terkaya 2025, Song Hye Kyo Peringkat Tiga

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK