Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali Tanda Cerebral Palsy pada Bayi dan Anak, Penyebab & Cara Mengatasinya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 05 Oct 2023 08:10 WIB

Disabled girl sitting in wheelchair. On her legs orthopedic equipment . Child cerebral palsy. Inclusion. Family with disabled kid.
Ilustrasi Cerebral Palsy/Foto: iStock
Jakarta -

Hari Cerebral Palsy sedunia selalu diperingati setiap tanggal 6 Oktober, Bunda. Lantas, seperti apa tanda, penyebab, dan cara mengatasi cerebral palsy pada bayi dan anak?

Cerebral palsy merupakan sekelompok kelainan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan serta postur tubuhnya, Bunda. Ini merupakan kondisi disabilitas motorik yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendefinisikan cerebral palsy sebagai gangguan motorik dan postur tubuh yang bersifat non-progresif, Bunda. Hal ini terjadi akibat adanya gangguan pada perkembangan otak.

Banner Internalizing Behavior

Sekitar 2 sampai 2,5 kasus per 1.000 kelahiran anak mengidap cerebral palsy di negara maju. Sementara itu, 5,6 kasus per 1.000 kelahiran terjadi di negara berkembang dan 9 kasus dari 1.000 kelahiran terjadi di Indonesia.

Menilik dari laman Mayo Clinic, gejala cerebral palsy umumnya muncul selama masa bayi atau masa prasekolah. Gejala dari setiap pasien pun bervariasi mulai dari sangat ringan hingga sangat serius.

Tanda bayi dan anak idap cerebral palsy

Pada laman Instagram resmi @idai_ig, IDAI menjelaskan ada beberapa tanda bayi dan anak mengidap cerebral palsy. Berikut ini deretannya:

  • Keterlambatan perkembangan motorik (gerak)
  • Kekakuan atau kelemahan otot
  • Gangguan gerak
  • Dapat disertai dengan gangguan lain seperti kejang atau epilepsi

Tanda cerebral palsy berdasarkan usia

Mengutip dari laman CDC, tanda cerebral palsy pada anak dapat dibedakan berdasarkan usianya. Berikut ulasannya:

Tanda cerebral palsy pada bayi usia di bawah 6 bulan

  • Kepalanya tertinggal saat Bunda mengangkatnya ketika ia berbaring terlentang
  • Bayi merasa kaku
  • Bayi merasa lemas
  • Ketika bayi dipeluk, ia tampak meregangkan punggung dan lehernya secara berlebihan, terus menerus seolah-olah dia sedang mendorong menjauh dari Bunda
  • Saat Bunda mengangkatnya, kakinya menjadi kaki dan menyilang atau menggunting

Tanda cerebral palsy pada bayi di atas 6 bulan

  • Bayi tidak berguling ke arah manapun
  • Bayi tidak bisa menyatukan tangannya
  • Bayi mengalami kesulitan mendekatkan tangannya ke mulut
  • Bayi mengulurkan tangan hanya dengan satu tangan sementara tangan lainnya tetap mengepal

Tanda cerebral palsy pada bayi usia 10 bulan

  • Bayi merangkak dengan posisi miring, mendorong dengan satu tangan dan kaki sambil menyeret tangan dan kaki yang berlawanan
  • Bayi berlari dengan pantatnya atau berlutut, tetapi tidak merangkak dengan empat kaki

Penyebab dan faktor risiko cerebral palsy

Dalam unggahan yang sama, IDAI mengungkap beberapa penyebab atau faktor risiko bayi dan anak mengidap cerebral palsy. Berikut ini ulasannya:

  • Kelainan genetik
  • Infeksi dalam kandungan
  • Berat badan lahir rendah
  • Bayi lahir kurang bulan
  • Kekurangan oksigen saat bayi baru lahir
  • Perdarahan otak
  • Trauma kepala
  • Infeksi otak

Terapi dan cara menangani cerebral palsy

Tujuan dari terapi cerebral palsy adalah untuk meningkatkan kualitas hidup Si Kecil, Bunda. IDAI menjelaskan beberapa terapi yang mungkin bisa dilakukan. Berikut ini ulasannya:

  • Fisioterapi
  • Terapi okupasi
  • Terapi wicara
  • Pemberian obat pelemas otot bila perlu
  • Mengidentifikasi dan mengatas gangguan penyerta, misalnya epilepsi
  • Dan tentunya nutrisi yang baik dengan cara pemberian sesuai kondisi anak

Kapan Bunda harus menemui dokter?

Hubungi ahli kesehatan anak dan dapatkan diagnosis segera jika anak memiliki gejala-gejala awal cerebral palsy ya, Bunda. Jangan lupa juga untuk bertemu ahli jika anak mengalami keterlambatan perkembangan.

Segera temui ahli kesehatan jika Bunda khawatir anak kehilangan kesadaran, gerakan, atau postur tubuh yang tidak teratur. Penting juga untuk segera menghubungi dokter ketika anak mengalami kesulitan menelan, koordinasi yang buruk, ketidakseimbangan otot mata, atau masalah perkembangan lainnya.

Bunda sudah mengenal tanda, risiko, dan cara mengatasi cerebral palsy? Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda