HaiBunda

PARENTING

Mendidik Anak 7x3 ala Ali bin Abi Thalib Sesuai Tahap Usianya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 31 Oct 2023 18:45 WIB
Ilustrasi Gaya Parenting 7x3 ala Ali bin Abi Thalib/Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Setiap orang tua boleh mencontoh gaya parenting dari mana saja, termasuk parenting Islami. Salah satu gaya parenting yang kerap diterapkan dalam kehidupan adalah cara mendidik anak ala Ali bin Abi Thalib.

Ali bin Abi Thalib merupakan salah satu sahabat nabi yang dikenal karena kecerdasannya. Mengutip buku Tarbiyatul Shahabah, ada 586 hadis yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA. 

Salah satu ajaran Ali Bin Abi Thalib yang terkenal di kalangan orang tua muslim yaitu tentang mendidik anak sesuai tahap usianya. Sebagaimana dikutip dari approachableparenting.org, riwayat Islam memberi petunjuk mengenai cara membesarkan anak dengan tiga tahapan usianya.


Sama halnya seperti penjelasan dari Ustaz H. Yoyon Mulyono, Alumnus Pondok Al Fatah Temboro sekaligus pembimbing Umrah dan Haji yang menjelaskan mengenai pola parenting 7x3 ala Ali bin Abi Thalib.

Mendidik anak ala Ali bin Abi Thalib sesuai tahapan usia

Ustaz Yoyon menjelaskan tiga tahapan dalam mendidik anak sesuai anjuran Ali bin Abi Thalib, Bunda. Berikut deretannya:

1. Usia 0-7 tahun

Pada usia 0 sampai 7 tahun, orang tua baiknya menganggap anak sebagai raja. Artinya, seluruh pendidikan agama anak masih di bawah tanggung jawab Bunda dan Ayah.

"Dalam arti, semua pendidikan agamanya, umumnya, yang bertanggung jawab adalah oleh orang tua terutama ibunya. Karena madrasah utama adalah seorang ibu," ungkap Ustaz Yoyon ketika diwawancara HaiBunda beberapa waktu lalu.

Di usia ini pula Bunda dan Ayah perlu mengajarkan anak-anak tentang kebesaran Allah serta kecintaan kepada Rasulullah. Dengan catatan, Bunda dan Ayah perlu menjadi teladan bagi mereka.

"Jadi kita manjakan anak kita, kita berikan pendidikan sesuai dengan syariat kita, yaitu agama Islam. Kita berikan suri tauladan yang baik, tidak hanya sekadar memerintah kepada anak, tetapi orang tuanya dijadikan sebagai suri tauladan," sambung Ustaz Yoyon.

2. Usia 8-14 tahun

Di tahapan usia selanjutnya yakni 8 hingga 14 tahun, Bunda dan Ayah perlu mengajarkan anak tentang hak dan kewajibannya dalam agama. Di sini, hal yang paling penting adalah salat.

Dalam penjelasannya, Ustaz Yoyon mengatakan orang tua boleh memukul anak jika mereka tidak mau salat. Namun, pukulan yang dimaksud berupa pukulan kasih sayang.

"Usia 7 tahun, orang tua ini bisa mendidik anaknya memperkenalkan solat. Seandainya anak kita masih, maaf, tidak mau, membangkang, itu diperbolehkan dengan dipukul. Dalam arti dipukul ini, ya, pukulan kasih sayang."

"Bahkan dalam satu hadis, orang tua ini harus mempersiapkan rotan di rumahnya untuk mendidik anaknya. Tentang kewajiban kita kepada Allah SWT itu perkara salat. Bisa dipukul tangannya, bokongnya, dengan pukulan kasih sayang, tidak usah keras-keras. Jadi mengajari anak tentang hak dan kewajiban," imbuhnya.

Tak hanya itu, di usia ini Bunda juga harus mengajarkan anak tentang berbakti kepada orang tua, berkata baik, serta berakhlak baik. Ajarkan pula pendidikan lainnya seperti bermuamalah hingga yang berhubungan dengan hablum minannas serta hablum minallah.

"Ini sudah kita berikan pelajaran kepada anak-anak kita. Tidak cukup hanya di sekolah, tetapi kita sebagai orang tua pun harus memberikan bagaimana kita berakhlak kepada yang lebih tua. Memiliki adab sopan santun terhadap sesama, adab sopan santun terhadap usia di bawah kita. Ini kita ajar di usia 8 sampai 14 tahun," papar Ustaz Yoyon.

3. Usia 15 hingga 21

Pada tahapan ketiga, Bunda dan Ayah bisa memperlakukan anak sebagai sahabat. Di sini, orang tua tidak boleh bertindak otoriter dan perlu menanamkan nilai musyawarah.

"Ketika ada masalah, kita duduk bersama, bermusyawarah. Bicara dari hati ke hati, bermahabah, berkasih sayang terhadap anak. Jadi kita bisa bermusyawarah, mendudukkan anak dalam menghadapi masalah," tutur Ustaz Yoyon.

Ustaz Yoyon juga menyebut tahapan ini merupakan tahap di mana usia anak sangat rentan. Jadi, Bunda tidak boleh memaksakan kehendak dan perlu belajar menjadi orang tua yang lebih bijak.

"Usia 15 sampai 21 tahun ini, MasyaAllah, usia yang sangat menentukan. Makanya orang tua ini harus bijak sekali. Tidak boleh memaksakan kendak orang tua. Kita harus belajar menjadi orang tua yang bijak, menjadikan anak kita sahabat, ngobrol dari hati ke hati," lanjutnya.

Bunda juga mendidik anak dengan gaya parenting 7x3 ala Ali bin Abi Thalib? Ini menjadi poin penting dalam mengasuh Si Kecil sesuai tahap usianya ya. Dimulai dari 7 tahun pertama kehidupannya, dilanjutkan dengan 7 tahun fase menuju remaja yang rentan. Terakhir, 7 tahun menuju kehidupan manusia dewasa. Bagikan pengalamannya di kolom komentar, yuk.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Rekomendasi SD Swasta Islam Terbaik di Wilayah Jakarta Beserta Rincian Biayanya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Bareng

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Aline Adita Ungkap Miliki Uterus Didelphys atau Rahim Ganda hingga Akhirnya Hamil setelah 12 Th

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

Mom's Life Arina Yulistara

58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Benarkah Pekerja Gen Z Paling Rentan Burnout dan Stres saat Bekerja?

5 Potret Kentaro Sakaguchi, Aktor Tampan Jepang yang Jadi Lawan Main Lisa BLACKPINK

Terpopuler: Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Bareng

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

20 Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari: Pengertian, Ciri, Syarat, Faktor, hingga Tujuan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK