Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mycoplasma Pneumoniae pada Anak: Gejala, Penyebab, Penularan dan Pengobatannya

Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A   |   HaiBunda

Rabu, 20 Dec 2023 21:20 WIB

Dokter Sisipan
Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A
Dokter Spesialis Anak di RS Kenak Medika Gianyar Bali Berpraktik pada hari Senin-Jumat (09.00-14.00 WITA). Co-founder Klinik Vaksinasi Anak Kiddos Immunos.
Mycoplasma Pneumoniae pada anak
Mycoplasma Pneumoniae, kenali gejala hingga pengobatannya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/dolgachov
Daftar Isi
Jakarta -

Belakangan gangguan saluran pernapasan pada anak meningkat yang dikenal dengan nama Mycoplasma pneumonia. Ini merupakan penyakit yang penyebab utamanya adalah bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai pneumoniae atau radang paru-paru. Pada anak-anak, infeksi ini bisa menjadi masalah serius, oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Usia paling berisiko terkena Mycoplasma pneumonia

Mycoplasma pneumoniae dapat memengaruhi anak-anak dari berbagai rentang usia, tetapi cenderung lebih umum terjadi pada anak-anak yang lebih besar, khususnya mereka yang berusia antara 5 hingga 15 tahun. Meskipun demikian, infeksi ini tidak terbatas pada rentang usia tersebut dan bisa juga mempengaruhi anak-anak yang lebih muda atau bahkan bayi.

Penyebab Mycoplasma Pneumoniae pada Anak

Mycoplasma pneumoniae adalah jenis bakteri yang memiliki sifat unik, yaitu tidak memiliki dinding sel bakteri. Karena hal ini, mereka tidak dapat dihancurkan oleh antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi bakteri lainnya. Bakteri ini menyebar melalui droplet udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Anak-anak usia prasekolah dan sekolah lebih rentan terhadap infeksi ini, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan. Selain itu, interaksi sosial di sekolah atau tempat bermain dapat meningkatkan risiko penularan.

Gejala Mycoplasma Pneumoniae pada Anak

Gejala infeksi Mycoplasma pneumoniae pada anak bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Gejala yang umum meliputi:

  • Batuk Kering: Batuk yang bisa menjadi semakin parah dan tidak merespon pengobatan batuk biasa.
  • Demam: Anak bisa mengalami demam tinggi, kadang-kadang disertai menggigil.
  • Sesak Napas: Kesulitan bernapas atau napas yang cepat bisa terjadi, terutama pada kondisi yang lebih parah.
  • Nyeri Dada: Anak mungkin mengeluh nyeri di dada, terutama saat bernapas atau batuk.
  • Selain itu, anak juga bisa mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala, dan mual.

Infeksi Mycoplasma ini sifatnya ringan dibandingkan dengan kuman yang lain, sehingga seringkali penderitanya dikatakan sedang mengalami walking pneumonia, alias meskipun terkena pneumonia masih dapat berjalan-jalan.

Diagnosis

Diagnosis infeksi Mycoplasma pneumoniae pada anak umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, serta tes darah dan tes dahak. Dokter juga mungkin melakukan tes lain seperti chest X-ray untuk melihat kondisi paru-paru.

  • Tes darah

Tes darah dapat membantu dalam mendiagnosis infeksi Mycoplasma pneumoniae. Tes ini dapat mengukur jumlah sel darah putih yang mungkin meningkat sebagai respons terhadap infeksi. Selain itu, tes darah juga bisa mencakup pengujian untuk melihat adanya antibodi terhadap bakteri Mycoplasma pneumoniae.

  • Tes dahak atau sputum

Dalam beberapa kasus, dokter dapat meminta anak untuk mengeluarkan dahak atau sputum dari paru-paru mereka. Sampel ini kemudian akan dianalisis di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bakteri Mycoplasma pneumoniae.

  • Tes tambahan

Dokter juga dapat memesan tes tambahan seperti tes serologi atau tes PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi bakteri secara langsung. Tes PCR dapat lebih sensitif dan spesifik dalam mendeteksi DNA atau materi genetik dari Mycoplasma pneumoniae.

  • Pemeriksaan radiologi

Dokter dapat merujuk anak untuk menjalani pemeriksaan radiologi seperti foto rontgen dada. Hal ini bisa membantu dokter melihat adanya perubahan pada paru-paru yang bisa terkait dengan infeksi, meskipun foto rontgen seringkali tidak spesifik untuk Mycoplasma pneumoniae. Tampilan rontgen pada Mycoplasma seringkali menunjukkan diskongruensi dengan klinis penderita, yakni pada rontgen tampak bercak yang parah, namun anak masih beraktivitas normal.

Tatalaksana Medikamentosa

Simak pengobatan anak yang terkena bakter Mycoplasma pneumoniae di bawah ini:

Antibiotik:

  • Makrolida: Seperti azitromisin, klaritromisin, atau eritromisin. Biasanya merupakan pilihan utama untuk mengobati infeksi Mycoplasma pneumoniae pada anak.
    Obat-obatan Simptomatik:
  • Antipiretik: Parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa tidak nyaman.
  • Obat Batuk: Dokter dapat meresepkan obat batuk untuk membantu meredakan batuk yang kuat atau mengganggu tidur anak.

Tatalaksana Non-Medikamentosa:

Berikut detail pengobatannya:

Istirahat dan asupan cairan:

  • Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu tubuhnya melawan infeksi.
  • Berikan banyak cairan, seperti air atau jus, untuk mencegah dehidrasi.

Perawatan diri:

  • Ajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
  • Pastikan anak mencuci tangan secara teratur untuk mencegah penyebaran infeksi.

Perawatan tambahan dan pemeriksaan lanjutan:

  • Jika anak mengalami gejala parah atau tidak merespons pengobatan, dokter mungkin memerlukan pemeriksaan lanjutan atau perawatan di rumah sakit.

Follow-Up:

  • Penting untuk mengikuti petunjuk dokter terkait pengobatan dan melakukan kunjungan follow-up sesuai jadwal untuk memastikan pemulihan yang baik.

Pencegahan Penyebaran:

  • Anak harus tetap di rumah sampai gejalanya membaik dan tidak lagi menularkan infeksi kepada orang lain.

Pencegahan dan Perawatan

Untuk mencegah infeksi Mycoplasma pneumoniae pada anak, penting untuk mengajarkan kebiasaan baik seperti mencuci tangan secara teratur, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, serta menjaga jarak fisik dengan orang yang sedang sakit.

Bagi anak-anak yang telah terinfeksi, istirahat yang cukup, asupan cairan yang memadai, dan konsumsi makanan bergizi penting untuk pemulihan yang optimal. Penting juga untuk mematuhi petunjuk dokter terkait pengobatan dan menjaga anak tetap di rumah sampai mereka pulih sepenuhnya untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.

Infeksi Mycoplasma pneumoniae pada anak dapat menjadi masalah serius, tetapi dengan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang tepat, sebagian besar anak-anak pulih sepenuhnya. Penting bagi orang tua untuk memperhatikan gejala infeksi saluran pernapasan pada anak dan segera menghubungi dokter jika mencurigai adanya infeksi Mycoplasma pneumoniae. Pencegahan melalui kebersihan dan perhatian pada perawatan yang tepat juga kunci untuk mengurangi risiko penularan dan memastikan pemulihan yang cepat bagi anak-anak yang terinfeksi.

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda