PARENTING
Kenali Ciri-Ciri Anak Disleksia atau Gangguan Belajar Berdasarkan Usia
Asri Ediyati | HaiBunda
Selasa, 30 Jan 2024 17:26 WIBDisleksia adalah gangguan belajar yang melibatkan kesulitan membaca karena masalah dalam mengidentifikasi bunyi ujaran dan mempelajari kaitannya dengan huruf dan kata (decoding). Disleksia ditandai dengan ketidakmampuan membaca, yang disebabkan oleh perbedaan individu pada area otak yang memproses bahasa.
Disleksia bukan disebabkan oleh masalah kecerdasan, pendengaran, atau penglihatan, Bunda. Kebanyakan anak pengidap disleksia dapat berhasil di sekolah melalui bimbingan belajar atau program pendidikan khusus. Dukungan emosional juga memainkan peran penting.
Disleksia adalah kondisi seumur hidup, Bunda. Meskipun tidak ada obat untuk disleksia, penilaian dan intervensi dini akan memberikan hasil terbaik. Terkadang disleksia tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun dan tidak dikenali hingga dewasa, namun tidak ada kata terlambat untuk mencari bantuan.
Penyebab dan faktor risiko
Disleksia disebabkan oleh perbedaan individu di bagian otak yang memungkinkan membaca. Ini cenderung diturunkan dalam keluarga.
Disleksia tampaknya terkait dengan gen tertentu yang memengaruhi cara otak memproses membaca dan berbahasa. Riwayat keluarga penderita disleksia atau ketidakmampuan membaca atau belajar lainnya meningkatkan risiko terkena disleksia. Demikian dilansir Mayo Clinic.
Baca Juga : 4 Jenis Disleksia, Ketahui Bedanya Yuk Bunda |
Ciri-ciri anak disleksia berdasarkan usia
Tidak semua anak pengidap disleksia mempunyai perjuangan yang sama. Seperti yang telah dibahas, beberapa anak mengalami kesulitan dengan keterampilan membaca awal seperti melafalkan kata (decoding). Ada yang membaca kata dan kalimat dengan baik, namun mereka kesulitan memahami apa yang mereka baca.
Disleksia juga dapat terlihat berbeda seiring bertambahnya usia anak. Pelajari tanda-tanda umum disleksia pada berbagai usia berikut ini!
Usia anak-anak prasekolah
Dikutip dari NHS, dalam beberapa kasus, gejala disleksia dapat dideteksi sebelum seorang anak mulai bersekolah. Gejalanya bisa meliputi:
- Keterlambatan perkembangan bicara dibandingkan dengan anak-anak lain pada usia yang sama (walaupun hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal berbeda).
- Masalah bicara, seperti tidak bisa mengucapkan kata-kata panjang dengan benar dan frasa campur aduk misalnya, mengucapkan "hekilopter" bukannya "helikopter".
- Masalah dalam mengekspresikan diri menggunakan bahasa lisan, seperti tidak dapat mengingat kata yang tepat untuk digunakan, atau salah menyusun kalimat.
- Sedikit pemahaman atau apresiasi terhadap kata-kata berima, kuku kakiku kaku-kaku, atau kesulitan menyanyikan lagu anak-anak atau sedikit minat mempelajari huruf-huruf alfabet.
Usia anak sekolah dasar
Gejala disleksia biasanya semakin terlihat ketika anak mulai bersekolah dan mulai lebih fokus belajar membaca dan menulis. Gejala disleksia pada anak usia 5 hingga 12 tahun antara lain:
- Masalah mempelajari nama dan bunyi huruf.
- Ejaan yang tidak dapat diprediksi dan tidak konsisten.
- Kebingungan atas huruf-huruf yang terlihat mirip dan penempatan huruf yang salah (seperti menulis "b" bukannya "d").
- Membingungkan urutan huruf dalam kata.
- Membaca dengan lambat atau membuat kesalahan saat membaca dengan suara keras.
- Menjawab pertanyaan dengan baik secara lisan, tetapi kesulitan menuliskan jawabannya.
- Kesulitan melakukan serangkaian arahan
- Berjuang untuk mempelajari urutan, seperti hari dalam seminggu atau alfabet
- Kecepatan menulis lambat
- Tulisan tangan yang buruk
- Masalah menyalin bahasa tertulis dan membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk menyelesaikan pekerjaan tertulis, kesadaran fonologis, dan keterampilan menerka kata-kata.
Usia remaja
Selain permasalahan yang telah disebutkan, gejala disleksia pada anak yang lebih besar dan orang dewasa dapat berupa:
- Hasil tulisan yang tidak terorganisir dengan baik dan kurang ekspresi. Meskipun mereka sangat menguasai tentang suatu subjek tertentu, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pengetahuan tersebut secara tertulis.
- Kesulitan merencanakan dan menulis esai, surat, atau laporan.
- Kesulitan merevisi ujian.
- Mencoba menghindari membaca dan menulis bila memungkinkan.
- Kesulitan membuat catatan atau menyalin.
- Ejaan yang buruk.
- Kesulitan mengingat hal-hal seperti PIN atau nomor telepon.
- Berjuang untuk memenuhi tenggat waktu.
Komplikasi disleksia
Disleksia dapat menimbulkan beberapa masalah, antara lain:
- Kesulitan belajar. Karena membaca adalah keterampilan dasar pada sebagian besar mata pelajaran sekolah lainnya, anak penderita disleksia berada pada posisi yang kurang menguntungkan di sebagian besar kelas, dan mungkin mengalami kesulitan untuk mengimbangi teman-temannya.
- Masalah sosial. Jika tidak diobati, disleksia dapat menyebabkan rendahnya harga diri, masalah perilaku, kecemasan, agresi, dan penarikan diri dari teman, orang tua, dan guru.
- Masalah saat dewasa. Ketidakmampuan membaca dan memahami dapat menghalangi anak untuk mencapai potensinya saat tumbuh dewasa. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pendidikan, sosial dan ekonomi dalam jangka panjang.
Itu tadi adalah ciri-ciri anak disleksia berdasarkan usianya. Bagaimana pun, sebagai orang tua, kita tidak bisa 'cocoklogi' saja dengan ciri-ciri tadi, Bunda.
Ada baiknya, jika Bunda ingin tahu lebih mengenai disleksia, segera menghubungi ahlinya untuk berkonsultasi lebih lanjut. Hal yang perlu diingat, bahwa penanganan pada anak yang lebih dini akan lebih mudah dibandingkan di usia lebih besar. Semoga informasi ini dapat membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Tak Selalu Negatif! Ini 5 Manfaat Anak Bermain Gadget, Tetap Harus Ditemani, Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bunda Tak Perlu Khawatir, Ini 5 Cara Membantu Anak Disleksia
4 Tes untuk Mendeteksi Disleksia pada Anak
4 Jenis Disleksia, Ketahui Bedanya Yuk Bunda
Tanda dan Gejala Anak Disleksia, Jika Dibiarkan Bisa Jadi Masalah Serius
TERPOPULER
Cinta Laura hingga Davina Karamoy, Ini Deretan Artis yang Ulang Tahun pada 17 Agustus
Daftar 65 Diskon & Promo 17 Agustus Hari Kemerdekaan 2025, Potongan Hingga 50% dari Makanan-Minuman
Kisah Mpok Alpa Lawan Kanker hingga Wafat, Sempat Jalani Pengobatan saat Hamil Anak Kembar
7 Cara Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-Laki
Skrining Tahunan Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara, Ini Cara Melakukannya
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Cinta Laura hingga Davina Karamoy, Ini Deretan Artis yang Ulang Tahun pada 17 Agustus
7 Cara Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-Laki
Skrining Tahunan Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara, Ini Cara Melakukannya
Kisah Mpok Alpa Lawan Kanker hingga Wafat, Sempat Jalani Pengobatan saat Hamil Anak Kembar
HUT ke-80 RI Usung Tema yang Penuh Harapan, Ini Maknanya Bun!
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
5 Gunung Indonesia Tempat Ikonik Rayakan Kemerdekaan
-
Beautynesia
11 Pahlawan Perempuan Indonesia dan Perannya dalam Kemerdekaan
-
Female Daily
5 Rekomendasi Parfum Lokal Powdery, Aromanya Lembut dan Bikin Nyaman
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sinopsis Together, Film Horror 2025 Dibintangi Dave Franco dan Alison Brie
-
Mommies Daily
13 Kesalahan Orang Tua saat Potty Training, Nomor 3 Paling Sering Terjadi