Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

ADVERTISEMENT

parenting

Aturan Liburan Tanpa Tiktok & Instagram: Anak-anak di Negara Ini Terancam Alami Isolasi Sosial

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Dec 2025 17:20 WIB

Aturan Liburan Tanpa Tiktok & Instagram: Anak-anak di Negara Ini Terancam Alami Isolasi Sosial
Ilustrasi Aturan Liburan Tanpa Tiktok & Instagram: Anak-anak di Negara Ini Terancam Alami Isolasi Sosial/Foto: Getty Images/Teerasak1988
Jakarta -

Liburan sekolah biasanya menjadi waktu yang tepat untuk anak-anak bermain dan berkegiatan, Bunda. Namun di tahun ini, suasana itu sedikit berbeda bagi anak-anak di Australia.

Dikutip dari laman Reuters, baru-baru ini Australia menonaktifkan dan menghapus akun TikTok serta Instagram bagi anak-anak yang umurnya di bawah 16 tahun, Bunda.

Bicara soal ini, remaja asal Sydney yang bernama Ayris Tolson, awalnya merasa santai saat sedang liburan musim panas pertamanya tanpa media sosial. Ia menghabiskan waktunya bersama keluarga, tapi seiring berjalannya waktu, rasa sepi dan takut terisolasi pun mulai muncul.

"Pada dasarnya, saya terisolasi selama sekitar enam minggu selama liburan sekolah," ujar Tolson.

Larangan ini pun berdampak pada lebih dari satu juta anak di bawah 16 tahun, Bunda. Selama libur panjang Desember hingga Januari, mereka harus benar-benar berkegiatan tanpa adanya media sosial.

Dampak liburan panjang tanpa media sosial bagi kesehatan mental remaja

Dilansir dari Reuters, para ahli kesehatan mental menyampaikan bahwa larangan yang diterapkan menjelang liburan panjang ini bisa membuat remaja merasa lebih terguncang, Bunda.

Hal ini terutama untuk anak-anak yang biasanya mengandalkan teknologi untuk berinteraksi atau belum punya rutinitas serta dukungan di sekolahnya. Efek ini pun akan lebih terasa pada anak-anak di daerah terpencil atau kelompok minoritas.

Lebih lanjut, bagi anak-anak yang mempunyai lebih banyak waktu luang, pikiran mereka bisa mudah merasa cemas, khawatir, atau sedih, Bunda. Menyendiri tanpa adanya media sosial justru bisa membuat mereka merasa terisolasi atau kesepian.

Berkaitan dengan hal ini, para ahli kemudian menekankan kepada orang tua untuk tetap memberikan dukungan sosial kepada anak-anaknya selama larangan ini berlangsung.

Dengan begitu, meski media sosial dibatasi sementara, risiko anak merasa terisolasi bisa lebih terkendali, Bunda.

Anak-anak di Australia harus beradaptasi tanpa media sosial

Selama liburan panjang, larangan akses TikTok dan Instagram membuat anak-anak di Australia harus mencari cara lain untuk tetap berinteraksi dengan teman-temannya.

Kepala kebijakan Dewan Urusan Pemuda Victoria di Australia, Lauren Frost mengatakan dirinya mendapat banyak pertanyaan dari organisasi pemuda soal cara untuk anak tetap beraktivitas tanpa media sosial. Ia pun berencana membuat aturan baru untuk membahas cara menjangkau anak-anak secara langsung.

Selama liburan, kesempatan untuk anak bertemu langsung dengan teman atau gurunya juga akan sangat terbatas. Kondisi inilah yang bisa membuat anak-anak kehilangan dukungan sosialnya yang biasanya mereka dapatkan di sekolah.

"Interaksi antara kaum muda dengan guru, staf pendukung, atau pekerja remaja akan berkurang, sehingga anak tidak akan dapat memainkan peran melalui masa transisi ini," kata Frost.

"Mereka bisa merasakan banyak ketakutan dan kecemasan," tambahnya.

Bicara mengenai rasa cemas, kondisi ini bisa saja muncul karena anak-anak kehilangan akses yang cepat ke teman-temannya, serta sumber informasi yang biasa mereka gunakan di media sosialnya, Bunda.

Itulah aturan liburan tanpa TikTok dan Instagram, anak-anak di negara ini berisiko mengalami isolasi sosial.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda