
parenting
7 Kebiasaan Ini Bikin Anak Speech Delay, Termasuk Terlalu Banyak Screentime
HaiBunda
Minggu, 21 Jul 2024 15:47 WIB

Daftar Isi
Speech delay yang terjadi pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Diyakini beberapa kebiasaan tertentu juga bisa membuat anak jadi speech delay. Hmm, apa saja?
Dikutip dari Healthline, setiap anak berkembang dengan lajunya masing-masing. Namun, anak mungkin mengalami keterlambatan bicara atau speech delay jika mereka tidak mencapai tahap perkembangan tertentu.
Beberapa anak fokus mempelajari satu keterampilan terlebih dahulu dibandingkan yang lain. Namun jika Bunda ragu, ada baiknya lakukan pemeriksaan ke tenaga profesional untuk mengetahui apakah anak benar mengalami speech delay atau ada kondisi lain yang mendasarinya.
Apa itu speech delay pada balita?
Bicara adalah tindakan fisik yang menghasilkan suara dan mengucapkan kata-kata. Balita dengan keterlambatan bicara mungkin mencoba melakukannya, tetapi mengalami kesulitan dalam membentuk suara yang tepat untuk membuat kata-kata.
Keterlambatan bicara atau speech delay umumnya tidak melibatkan pemahaman atau komunikasi nonverbal. Anak mungkin juga mengalami keterlambatan bahasa atau language delay, yang melibatkan pemahaman dan komunikasi, baik secara verbal maupun nonverbal.
Balita yang mengalami keterlambatan bahasa mungkin dapat mengeluarkan bunyi dan mengucapkan beberapa kata dengan benar, tetapi mereka belum dapat membentuk frasa atau kalimat yang masuk akal. Mereka biasanya juga mengalami kesulitan memahami orang lain.
Anak-anak dapat mengalami speech delay atau juga language delay, tetapi kedua kondisi tersebut terkadang tumpang tindih.
Kebiasaan yang berisiko membuat anak speech delay
Beberapa kebiasaan tertentu disebut-sebut bisa berisiko membuat anak jadi speech delay. Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Kurang stimulasi
Untuk bisa berbicara dua arah yang lancar, anak perlu belajar berbicara dan ikut serta dalam percakapan. Sulit untuk menangkap pembicaraan jika tidak ada orang yang berinteraksi dengan Si Kecil.
Maka dari itu, lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan bicara dan bahasa anak. Kurangnya rangsangan verbal pun dapat menghalangi anak untuk mencapai tahap perkembangannya yang optimal.
Hal ini kemungkinan besar akan memengaruhi semua jenis perkembangan bahasa, termasuk perkembangan bicara itu sendiri, serta kemampuan untuk memahami dan mengungkapkan konsep serta belajar bagaimana berkomunikasi secara sosial.
2. Terlalu banyak screentime
Sebuah studi dalam Journal of American Medical Association Pediatrics Edition melaporkan bahwa lebih banyak screen time pada anak usia 1 tahun dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan dalam komunikasi dan pemecahan masalah pada usia 2 hingga 4 tahun.
Keterlambatan tersebut khususnya terdapat pada keterampilan motorik halus, serta keterampilan sosial. Hal ini juga berkorelasi dengan keterlambatan komunikasi atau berbicara.Â
3. Berbicara dengan bahasa bayi
Saat bicara dan memperkenalkan kata baru pada anak, gunakan pengucapan yang jelas dan mudah dipahami. Kebiasaan menggunakan bahasa bayi, kata yang tidak jelas atau kata yang terdengar seperti cadel, bisa membuat anak sulit memahami kata atau kalimat baru.Â
4. Mengabaikan tanda awal speech delay
Penting untuk mengetahui seperti apa tanda-tanda speech delay. Dengan begitu, Bunda bisa segera berkonsultasi ke dokter dan Si Kecil mendapat penanganan yang tepat sedini mungkin.
5. Bicara dengan dua bahasa yang digabung
Untuk tahap awal memperkenalkan bahasa pada anak, lebih baik gunakan satu bahasa saja terlebih dahulu, yakni bahasa ibu. Hindari penggunaan dua bahasa yang dicampur dan tidak konsisten.
Selain bisa membuat anak bingung, anak juga rentan kesulitan untuk berkomunikasi dengan kata dan maksud yang jelas.
6. Jarang membacakan buku
Dikutip dari Child Mind Institute, membacakan buku sejak dini, bahkan sebelum mereka dapat berkomunikasi secara verbal, dapat membantu menstimulasi perkembangan bahasa dan bicaranya.Â
Ini karena buku memaparkan anak-anak pada kosa kata dan tata bahasa, yang jarang mereka dengar.
"Ketika anak-anak sedang bersama pengasuh atau orang tua, mereka dihadapkan pada bahasa yang sama, kosa kata yang sama, dan pola bicara yang sama," ungkap pakar psikologi klinis, Laura Phillips, PsyD.
Akan tetapi, buku memungkinkan anak mendengar kosa kata baru dan cara-cara baru dalam merangkai kata, sehingga memperluas kemampuan mereka untuk memahami dan menggunakan bahasa.
7. Berbicara terlalu cepat
Bila orang tua atau pengasuh sering berbicara terlalu cepat kepada anak, besar kemungkinan mereka akan lebih sulit dalam memahami kata-kata yang diucapkan. Sebab untuk bisa meniru ucapan, anak memerlukan waktu memproses dan memahami kata yang diucapkan.Â
Demikian ulasan tentang berbagai kebiasaan yang bisa membuat anak jadi speech delay. Jika Bunda memiliki pertanyaan tentang kemampuan bicara atau bahasa Si Kecil, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke tenaga profesional, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Tanda Speech Delay pada Anak 1 Tahun, Jangan Diabaikan Bun!

Parenting
5 Kesalahan Pola Asuh Orang Tua yang Bikin Anak Berisiko Speech Delay

Parenting
Tanda Speech Delay pada Anak Bisa Ditemukan pada 3 Rentang Usia Ini Bun

Parenting
Anak Speech Delay? Simak 12 Ide Terapi Wicara yang Bisa Dilakukan di Rumah

Parenting
4 Cara Sederhana Mengajari Anak agar Cepat Bicara


7 Foto
Parenting
7 Potret Shafiyyah Anak Ketiga Shireen Sungkar yang Alami Keterlambatan Bicara
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda