Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara Ajarkan Anak Berani dan Tegas Bilang Tidak agar Tak Jadi People Pleaser

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 07 Feb 2024 17:05 WIB

5 Pengaruh Pernikahan yang Sehat Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Ilustrasi 7 Cara Ajarkan Anak Berani dan Tegas Bilang Tidak agar Tak Jadi People Pleaser/Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa
Daftar Isi
Jakarta -

People pleaser biasanya akan selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain, tapi mengorbankan kesejahteraan diri sendiri. Apa yang bisa dilakukan orang tua agar Si Kecil berani bilang 'tidak' dan tidak menjadi people pleaser?

Dikutip dari laman Times of India, seseorang dengan karakter people pleaser juga terang-terangan berusaha bersikap ekstra baik kepada orang lain, tanpa memperhatikan kesejahteraan sendiri. Termasuk dari segi fisik, sosial, atau bahkan mental. 

Jadi, dapat dikatakan bahwa ada garis tipis antara menjadi orang yang baik hati dan perhatian, dengan menjadi people pleaser. 

Anak dengan kecenderungan karakter people pleaser biasanya adalah seseorang yang dianggap 'bermanfaat' dan baik hati oleh semua orang, termasuk guru dan orang dewasa lainnya. Misalnya, di dalam kelas, jika ada pekerjaan yang harus dilakukan atau ada kebutuhan bagi seseorang untuk menjadi sukarelawan, mereka akan sangat bersedia untuk membantu.

Meskipun hal ini tampaknya tidak menjadi masalah, jika secara berlebihan berpotensi menimbulkan konsekuensi negatif. Anak yang mendapat reputasi 'baik' mungkin berusaha keras untuk memenuhi gambaran ini terus-menerus tanpa jeda.

Dalam jangka panjang, mereka mungkin tidak hanya sekadar senang membantu, tetapi berisiko memiliki harga diri yang rendah dan selalu menjaganya agar dapat diterima oleh lingkungan sekitar. 

Apa dampak buruk menjadi people pleaser?

Anak-anak dengan karakter people pleaser rentan mengalami kesulitan membuat keputusan mandiri di kemudian hari. Hal ini pun dapat menimbulkan masalah yang signifikan, terutama di masa remaja dan dewasa.

Murah hati dan kasih sayang adalah salah satu ciri-ciri individu yang berwawasan luas. Namun sikap menyenangkan orang lain secara berlebihan berarti selalu mengutamakan kebutuhan, keinginan, atau perasaan orang lain dibandingkan kebutuhan, keinginan, atau perasaan mereka sendiri.

Dikhawatirkan ini juga dapat membuat seseorang merasa stres, mudah cemas, dan merasa tidak berharga.

Bagaimana caranya agar anak tak jadi people pleaser?

Jangan lupa ajarkan ketegasan pada anak sejak dini, agar mereka tumbuh menjadi lebih berani menolak dan bilang 'tidak'. Hal ini dipercaya bisa menurunkan peluang anak menjadi people pleaser lho, Bunda. Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:

1. Memberi contoh dari diri sendiri

Anak-anak adalah peniru terbaik, jadi besar kemungkinan mereka akan selalu mengikuti karakter orang tua sebagai teladan. 

Ketahui di mana harus menetapkan batasan, dengan harapan untuk membantu anak berkembang menjadi individu yang baik hati sesuai batasnya. Mereka tidak perlu merasa stres karena selalu mencoba menyenangkan orang lain dengan mengorbankan kesejahteraannya sendiri.

2. Jangan menanamkan rasa bersalah pada anak

Saat mengajarkan kedisiplinan pada anak, jangan sampai mereka merasa dirinya atau kesalahannya menjadi penyebab kesedihan atau menyakiti hati seseorang. Buatlah mereka paham bahwa perbuatannya salah, tetapi tidak perlu sampai membuat merasa 'tidak enak' atau segan.

3. Asah rasa percaya diri

Dokter spesialis anak, Asmita Mahajan, menyebutkan bahwa rasa percaya diri sangat penting untuk selalu ditanamkan pada anak. Beri pujian atas pencapaian positif yang didapat, namun tetap jangan berlebihan. Demikian dilansir laman Times of India.

4. Ajari kapan dan bagaimana meminta maaf

5 Tanda Anak Usia 1-3 Tahun Alami Overstimulasi, Rewel Salah Satunya BunIlustrasi Bunda dan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel

Beri anak pilihan untuk meminta maaf ketika mereka melakukan kesalahan, tetapi jangan memaksanya. Pastikan anak tahu bahwa mereka telah dimaafkan setelah mereka benar-benar meminta maaf secara tulus.

Ajarkan juga pada anak untuk berani mengatakan 'tidak', terutama pada anak yang usianya sudah lebih tua. Mereka perlu mengetahui batasan pribadi dan berani menolak saat ada seseorang mencoba melanggar batasan tersebut.

5. Validasi perasaan anak

Orang tua harus bisa memvalidasi perasaan dan pendapat anak, bukan justru mengungkit kesalahan atau menghindari konflik.

"Sebagai orang tua, kita harus mengajari mereka bahwa tidak apa-apa untuk mengatakan 'tidak' dan menetapkan batasan. Tekankan pentingnya sayang pada diri sendiri dan jaga harga diri," imbuh ahli saraf anak, Puja Kapoor, dikutip dari Only My Health.

6. Pastikan anak paham dirinya berharga

Pastikan Bunda membantu anak memahami bahwa nilai dan harga diri mereka tidak bergantung pada pendapat orang lain. Rasa percaya diri yang rendah dapat membuat anak mencari pengakuan dari orang lain.

7.​ Biarkan anak berbicara

Saat mendisiplinkan anak, jelaskan kesalahan apa yang mereka lakukan atau tanyakan mengapa mereka melakukannya. Ketika mereka sudah tenang dan memahami, tanyakan pada mereka apa solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut dan bantu mereka melakukannya. 

Demikian ulasan tentang cara ajarkan anak berani dan tegas bilang 'tidak' agar tak jadi people pleaser. Pastikan Bunda juga memberi contoh nyata di keseharian, agar anak dapat menjadikannya sebagai role model, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda