Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara Mendidik Anak Usia 4 Tahun agar Berperilaku Baik, Termasuk Ajarkan Empati

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 28 Jan 2024 14:55 WIB

7 Tips Pose Foto Keluarga saat Lebaran 2023
Ilustrasi 7 Cara Mendidik Anak Usia 4 Tahun agar Nurut dan Berperilaku Baik/Foto: Getty Images/iStockphoto/Kikujiarm
Daftar Isi
Jakarta -

Saat mencapai usia 4 tahun, anak sering kali jadi lebih sering memberontak. Anak tampak lebih aktif dan semakin tertarik pada dunia di sekitar mereka. Nah, bagaimana cara mendidik anak usia 4 tahun agar nurut dan berperilaku baik?

Dikutip dari E-medicine Health, pada dasarnya di rentang usia ini anak perlu bereksplorasi dan mencoba hal-hal baru. Maka dari itu, wajar jika anak bersikap seakan seperti tidak mau menuruti orang tua. 

Sebelum menentukan bahwa seorang anak benar-benar tidak mendengarkan, penting untuk memastikan bahwa kondisi medis yang dapat memengaruhi pendengaran atau pemahaman anak telah disingkirkan. 

Selama dokter mengatakan tidak ada hal yang terjadi yang dapat memengaruhi kemampuan anak untuk mendengarkan, memperhatikan, atau memahami, pertimbangkan apa yang dimaksud dengan 'tidak mendengarkan' dan tidak nurut ya, Bunda.

Terkadang, 'tidak mendengarkan' berarti anak cenderung bersikap mengabaikan. Namun di lain waktu, anak mungkin hanya sedang lelah, lapar, merasa tidak enak badan, atau mereka belum memiliki keterampilan bahasa untuk mengomunikasikan perasaan dan kebutuhannya secara efektif.

Cara mendidik anak usia 4 tahun agar nurut

Berikut beberapa cara untuk mendisiplinkan anak usia prasekolah yang bersikap enggan mendengarkan seperti dilansir berbagai sumber:

1. Lakukan kontak mata

Saat bicara pada Si Kecil, pastikan Bunda melakukan kontak mata dengannya. Ini membantu memperkuat komunikasi dan memastikan mereka mendengar, serta memahami apa yang Bunda katakan.

Jika perlu, Bunda dapat memposisikan tubuh setara dengan anak (misalnya dengan berlutut) agar bisa menatap matanya.

2. Hindari menanyakan sesuatu lebih dari dua kali

Katakan sesuatu satu kali dengan baik: "Tolong simpan mainanmu". Untuk kedua kalinya, tambahkan peringatan konsekuensi negatif jika ia tidak nurut dan tidak mendengarkan.

Contoh kalimatnya seperti: "Bunda memintamu untuk menyimpan mainan ini. Jika kamu belum melakukannya pada saat Bunda hitung sampai lima, kamu tidak akan bisa bermain dengan mainan ini lagi sampai besok".

3. Ketahui pemicunya

Terkadang orang tua perlu mengetahui apa yang akan memicu perilaku serupa pada anak. Lalu jika Bunda dapat mengantisipasinya, besar peluang Bunda dapat mencegah perilaku ini terjadi.

Misalnya, jika anak gemar mengambil atau mengacak-acak deretan kotak sereal dari rak supermarket, bawakan mainan saat pergi belanja agar ia tetap 'sibuk'.

4. Lakukan tindakan pencegahan

Ilustrasi Ibu dan AnakIlustrasi Bunda dan Si Kecil/Foto: Getty Images/iStockphoto

Seperti disebutkan sebelumnya, saat sedang lapar atau lelah, anak mungkin akan lebih 'bertingkah'. Jadi, upayakan untuk membatasi kegiatan anak agar tidak terlalu lelah dan perhatikan jadwal makannya agar tidak terlambat.

Contoh lainnya, jika Bunda tahu bahwa mood Si Kecil lebih baik di pagi hari dibandingkan sore hari, Bunda bisa membuat janji konsultasi ke dokter atau bepergian di waktu tersebut.

5. Bersikaplah konsisten

Pertahankan peraturan yang sama dan tanggapi dengan cara yang sama ketika anak melakukan kesalahan. Ini dapat membantu mencegah anak merasa bingung dan melakukan kesalahan itu kembali.

Beberapa anak mungkin akan melakukan hal tertentu dengan harapan Bunda bisa menuruti keinginannya. Termasuk seperti dengan bertingkah lucu. 

6. Pastikan anak paham apa yang Bunda katakan

Mintalah anak mengulangi kembali apa yang Bunda katakan. Terkadang anak salah paham atau melupakan apa yang diminta dari mereka. Mengulangi apa yang Bunda katakan juga dapat membantu meningkatkan komunikasi.

7. Ajarkan empati

Anak-anak usia prasekolah tidak selalu mengerti mengapa mereka tidak boleh melakukan sesuatu yang mereka anggap menyenangkan, seperti memukul, menggigit, atau mengambil mainan dari orang lain.

Jelaskan dengan kalimat seperti: "Saat kamu mengambil mainan teman, mereka akan merasa sedih". Kalimat seperti ini dapat membantu anak memahami bagaimana perilakunya memengaruhi orang lain dan melatih mereka memikirkan konsekuensinya.

Demikian ulasan tentang cara-cara mendidik anak usia 4 tahun agar nurut dan berperilaku baik. Ingat, tetap bersabar dalam menerapkan cara ini ya, Bunda. Mungkin diperlukan beberapa kali percobaan dalam jangka waktu tertentu, sampai anak memahami suatu konsekuensi dan mampu mengubah perilakunya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda