PARENTING
Hindari Ucapkan 'Kamu Bisa Lakukan Apa pun' pada Anak, Ini Alasannya Bun
Kinan | HaiBunda
Kamis, 14 Mar 2024 18:20 WIBSebagai orang tua, biasanya ayah dan bunda akan selalu meyakini bahwa anak bisa melakukan segalanya yang ia inginkan. Tetapi beberapa ahli justru menganjurkan orang tua untuk menghindari ucapan ke arah tersebut, Bunda.
Ya, memberi tahu anak bahwa mereka bisa melakukan apa saja dianggap sebagai sesuatu yang bisa menjadi kontraproduktif.
"Ucapan tersebut sangat umum. Saya pikir kita perlu menjelaskannya secara spesifik untuk anak-anak, dan memberikan contoh yang benar-benar praktis untuk mereka," ungkap konsultan psikoterapis, Joanna North, dikutip dari CBNC beberapa waktu lalu.
Mengapa orang tua secara naluri akan mengatakan hal tersebut?
Menurut psikolog Emma Kenny, teori psikologi pada anak selama 50 tahun terakhir berfokus pada pertumbuhan harga diri anak. Memberi tahu mereka 'kamu bisa melakukan apa pun' dapat membuat orang tua merasa mereka menciptakan peluang dalam hidup anak, bukan batasan.
Orang tua mungkin menggunakan ungkapan tersebut karena mereka benar-benar percaya bahwa akan selalu ada keajaiban pada anak kelak, apa pun yang terjadi.
Kenny mengacu pada teori self-efficacy yang dikembangkan oleh psikolog Kanada-Amerika, Albert Bandura, yang menunjukkan bahwa orang yang berpikir bahwa mereka 'dapat melakukan sesuatu' cenderung akan selalu mengambil bagian dalam suatu aktivitas dan terus mencoba.
Berhati-hatilah terhadap apa yang dikatakan pada anak
Akan tetapi, North menegaskan bahwa memberi tahu seorang anak bahwa mereka bisa melakukan 'apa saja' adalah hal yang tidak jelas dan menjadi bias. Bahkan dalam beberapa kasus, ucapan seperti ini bisa terlihat seperti sebuah hal yang meremehkan.
Misalnya, mengatakan 'kamu bisa melakukan apa saja' dapat diartikan sebagai: 'Bunda sebenarnya tidak terlalu memikirkan apa yang mungkin terjadi'.
"Orang tua perlu menciptakan ekspektasi dan antisipasi yang realistis, tanpa membuat anak merasa dibatasi," imbuh Kenny.
Bagaimana cara melatih anak belajar dari kegagalan?
North menganjurkan orang tua untuk mundur sejenak dan memperhatikan apa yang disukai anak. Perhatikan minat dan motivasi anak, serta apa yang membuat mereka bahagia.
"Terkadang, anak terjebak dalam sebuah safe zone mereka. Jadi untuk terlibat dalam sesuatu yang berbeda, kita perlu mengajari mereka untuk mengambil langkah kecil yang berbeda. Tak masalah jika gagal," pesannya.
Jika seorang anak mempunyai mimpi yang besar, bantulah mereka memahami bahwa mencapainya kemungkinan besar berarti ada kegagalan dalam perjalanannya.
Memberi tahu seorang anak bahwa mereka bisa melakukan 'apa saja' dapat mengabaikan gagasan bahwa anak-anak membutuhkan batasan. Penting untuk menemukan keseimbangan antara membiarkan mereka berkreasi dengan bebas, tapi tetap memiliki batasan.
Mungkinkah ini dampak dari sistem pendidikan yang ada?
Sistem pendidikan yang ada saat ini lebih mendorong pemikiran akademis dan menggunakan tes untuk menilai kemampuan anak. Dengan kata lain, saat anak memulai belajar, mereka mengukur dirinya sendiri dari keberhasilan atau kegagalannya.
Apabila anak memiliki nilai yang pas atau bahkan di bawah rata-rata, mereka akan selalu merasa dirinya 'kurang'. Nah, orang tua yang khawatir terhadap mental anak pun mungkin berusaha meyakinkan mereka dengan ucapan 'kamu bisa melakukan apa saja'.
Orang tua tentu ingin melindungi anak dari rasa sakit karena tidak unggul dalam segala bidang, namun Kenny berpesan untuk selalu bersikap realistis. Bunda dapat membantu anak memahami bahwa kegagalan meningkatkan ketahanan, ketahanan menciptakan penghargaan, dan penghargaan menciptakan kesuksesan. Semoga bermanfaat, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tips Parenting agar Si Kecil Tumbuh Berani dan Mandiri, Simak Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Cara agar Anak Merasa Miliki Privasi, tapi Tetap Bisa Bunda Pantau
3 Dampak Buruk Tak Menjaga Kesehatan Mental Anak
3 Tips Melatih Anak agar Tak Gampang Cemas
Ucapan Orang Tua yang Dapat Mengganggu Psikologis Anak
TERPOPULER
5 Potret Avi Basalamah Jadi Ibu PKK, Dampingi Suami yang Jabat Wakil Bupati Cianjur
Lama Tak Terlihat, Ini Penampilan Terbaru Mira Asmara 'Jin dan Jun' Bersama Keluarga
Dalam Bayang-bayang Putri Diana, Kisah Perjuangan Kanker Payudara Sarah Ferguson
Ini yang Terjadi pada Otak Anak Jika Mengalami Trauma dan Stres
Tak Disangka, 9 Makanan Ini Ternyata Ampuh Redakan Rasa Mual saat Hamil
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Kapas Wajah yang Bagus untuk Bersihkan Makeup
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Aaliyah Massaid Olahraga Sebelum 1 Bulan Pasca Melahirkan, Amankah?
Tak Hanya IQ Tinggi, Ini 7 Tanda Anak & Orang Dewasa Memiliki Otak Jenius
5 Potret Avi Basalamah Jadi Ibu PKK, Dampingi Suami yang Jabat Wakil Bupati Cianjur
Ini yang Terjadi pada Otak Anak Jika Mengalami Trauma dan Stres
Dalam Bayang-bayang Putri Diana, Kisah Perjuangan Kanker Payudara Sarah Ferguson
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Scarlett Johansson Salip Samuel L Jackson Jadi Artis Berpendapatan Tertinggi di Hollywood
-
Beautynesia
Top 5 List: 5 Wisata Edukasi Terbaik di Bali untuk Anak, Liburan sambil Belajar!
-
Female Daily
Nespresso Hadirkan Nostalgia Muslim Panas Ala 90-an melalui Instalasi Coffee Cart!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
5 Fakta Menarik Drakor Terbaru Lee Jong Suk, Law and the City
-
Mommies Daily
10 Rekomendasi Lunch Box Anak Sekolah: Antitumpah, BPA Free, dan Desain Gemas