
parenting
Tata Cara Berwudhu saat Puasa, Ajarkan ke Anak agar Tidak Batal
HaiBunda
Rabu, 13 Mar 2024 16:00 WIB

Daftar Isi
Berwudhu merupakan syarat sah dalam mendirikan salat lima waktu. Ajarkan anak-anak cara berwudhu atau bersuci yang benar agar tak membatalkan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Anak perlu diberi pemahaman yang baik tentang tata cara berwudhu agar mereka dapat menjalankannya dengan benar ketika berpuasa. Mengingat mereka baru belajar untuk menjalani puasa, masih ada yang merasa susah menahan haus dan lapar seharian.
Jangan sampai, kesempatan berwudhu disalahgunakan untuk melegakan tenggorokan ya, Bunda. Dengan menyajikan informasi secara sederhana dan menarik, Bunda dapat membantu Si Kecil memahami pentingnya kebersihan spiritual dalam menjalankan ibadah puasa.
Panduan yang tepat dan disesuaikan dengan pemahaman anak-anak akan membantu mereka melaksanakan tata cara berwudhu secara efektif, sehingga puasa mereka tetap sah di mata agama Islam.
Hal yang perlu diperhatikan dalam berwudhu saat puasa
Melansir laman detikcom, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya bahwa melakukan tindakan berkumur dan menghirup air ke hidung saat berwudhu adalah bagian dari sunnah yang dianjurkan. Panduan ini turut diperkuat oleh Imam Nawawi dalam Kitab al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab.
Dalam konteks puasa, tata cara wudhu bagi setiap Muslim pada dasarnya mirip dengan cara wudhu biasa, namun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasanya tetap sah.
Salah satunya adalah menghindari menelan air saat berkumur atau membilas mulut. Selain itu, perlu dipastikan agar air tidak masuk ke dalam perut ketika menghirup air ke dalam hidung. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar puasa tetap sah dan tidak terganggu.
1. Membasuh lubang hidung dengan tidak terlalu kencang
Saat membasuh lubang hidung dalam berwudhu, dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dengan beristinsyaq yaitu memasukkan air ke hidung dan menghirupnya. Namun, bagi orang yang sedang berpuasa, ada pengecualian untuk melakukannya.
Ketika berpuasa, anak perlu berhati-hati dan tidak terlalu keras dalam membasuh lubang hidung. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan air masuk ke dalam kerongkongan dan membatalkan puasa.
Meski membasuh hidung tetap menjadi bagian dari tata cara wudhu, namun Si Kecil perlu berhati-hati saat berpuasa untuk menjaga keshahihan ibadah tersebut.
Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam suatu riwayat yang terdapat dalam kitab Sunan Ibnu Majah jilid 1 karya Imam Ibnu Majah:
٤٠٧ - حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْم الطَّائِفِيُّ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْن كَثِيرِ, عَنْ عَاصِم بن لَقِيط بن صَبْرَةَ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ الله أَخْبِرْنِي عَنْ الْوُضُوءِ قَالَ: أَسْبِعُ الْوُضُوءَ وَبَالِغُ فِي الاسْتِشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا - صَحِيحٌ صَحِيح أبي داود
Artinya: Dari Abu Bakar bin Abu Syaibah, dari Yahya bin Sulaim ath-Tha'ifiy, dari Isma'il bin Katsir, dari Ashif bin Laqith bin Sabrah, ia berkata, "Aku bertanya, 'Ya Rasulullah, beritahulah aku tentang wudhu.' Beliau bersabda, 'Sempurnakanlah wudhu dan beristinsyaq lah (memasukkan air ke dalam hidung) dengan sungguh-sungguh, kecuali ketika engkau sedang puasa." (HR Abu Dawud, hadits ini dikatakan shahih).
2. Berkumur tidak terlalu banyak
Berkumur ketika berwudhu merupakan sunnah, seperti dijelaskan dalam buku Fikih Praktis Puasa karya Buya Yahya. Meski begitu, berkumur tetap disunahkan saat berpuasa dengan catatan tidak boleh menelannya.
Jika tidak sengaja tertelan, berkumur saat berwudhu tidak akan membatalkan puasa, asalkan dilakukan dengan cara yang wajar. Dalam buku Sunnah Rasulullah Sehari-hari karya Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih, disebutkan bahwa berkumur saat berwudhu seharusnya dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Namun, pengecualian berlaku bagi orang yang sedang berpuasa. Ibnu Utsaimin r.a. menjelaskan bahwa mubalaghah dalam berkumur-kumur, yaitu menggerak-gerakkan air dengan kuat, sebaiknya dihindari bagi orang yang sedang berpuasa karena dapat menyebabkan air tertelan dan turun ke dalam lambung.
Dalam artian, ketika Si Kecil berkumur tidak boleh dilakukan terlalu banyak atau dengan cara yang terlalu kuat karena dapat membatalkan puasa.
Bolehkah tidak berkumur saat wudhu ketika puasa?
Menurut Buya Yahya dalam bukunya Fiqih Praktis Puasa, berkumur saat berwudhu adalah sunnah atau dianjurkan untuk mendatangkan pahala. Meski dalam keadaan puasa, berkumur tetap disunnahkan, dan tidak akan membatalkan puasa selama tidak tertelan.
Buya Yahya juga menjelaskan bahkan jika tertelan tanpa sengaja, itu tidak akan membatalkan puasa. Namun, penting untuk berkumur-kumur dengan sewajarnya dan tidak berlebihan.
Anjuran untuk berkumur saat berwudhu didukung oleh beberapa hadis yang terdapat dalam Shahih Bukhari pada Kitab Wudhu, disebutkan bahwa Rasulullah SAW minum susu dan kemudian berkumur-kumur, sambil menjelaskan bahwa susu tersebut mengandung lemak.
Imam Ibnu Baz, dalam Majmu' Fatawa wa Maqalat Mutanawi'ah juga menjelaskan bahwa saat anak sedang berpuasa, juga disarankan untuk berkumur dan melakukan istinsyaq yaitu memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya.
Namun, perlu diingatkan kala anak berpuasa agar tidak berkumur terlalu keras atau berlebihan sehingga air masuk ke kerongkongan, sehingga dapat membatalkan puasa.
Tertelan air saat wudhu, tetap sah atau batal puasanya?
Berdasarkan Kitab Lengkap dan Praktis Fiqih Wanita karya Abdul Syukur Al-Azizi, berkumur dan melakukan istinsyaq yaitu memasukkan air ke dalam hidung saat berpuasa pada dasarnya diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa. Namun, disarankan untuk tidak melakukannya secara berlebihan karena dapat dianggap sebagai perbuatan makruh.
Hal tersebut didasarkan pada salah satu hadits yang diriwayatkan dari Laqith bin Shabrah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
فَإِذَا اسْتَنْشَفْتَ، فَأَبْلِغْ، إِلَّا أَنْ تَكُوْنَ صَائِمًا
Artinya: "Jika engkau menghirup air, hendaknya engkau lakukan dengan kuat, kecuali jika engkau sedang puasa." (HR Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Abu Daud).
Para ulama menginterpretasikan hadis tersebut bahwa orang yang sedang berpuasa diizinkan untuk memasukkan air ke dalam hidung, asalkan tidak berlebihan. Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa berkumur dan beristinsyaq juga dibolehkan bagi orang yang berpuasa, sesuai dengan kesepakatan para ulama.
Bahkan, jika ada sisa air setelah berkumur di mulut dan secara tidak sengaja tertelan, puasa tetap sah. Ibnu Hajar menyatakan bahwa jika sesuatu yang basah masih ada di dalam mulut setelah menggunakan siwak dan tertelan tanpa sengaja, itu juga tidak membatalkan puasa.
Namun, menurut Imam Malik dan Abu Hanifah, menelan air saat berkumur dapat membatalkan puasa karena dianggap sebagai tindakan sengaja memasukkan air ke dalam perut. Namun, sebagian besar ulama berpendapat bahwa menelan sisa air setelah berkumur tidak membatalkan puasa.
Dalam buku Kumpulan Artikel Sya'ban dan Ramadhan karya Ammi Nur Baits, juga dibahas bahwa orang yang berpuasa boleh menelan air sisa berkumur dan tidak perlu mengeringkan mulut dari air yang digunakan untuk berkumur. Al-Mutawalli dan ulama lainnya juga setuju bahwa tidak perlu mengeringkan mulut setelah berkumur.
Maka dari itu, menelan air sisa setelah berkumur saat berpuasa tetap diperbolehkan, asalkan tidak dilakukan secara berlebihan. Tetapi, penting bagi Si Kecil untuk berhati-hati saat berkumur agar tidak membatalkan puasanya.
Tata cara berwudhu saat puasa agar tidak batal
Terdapat tata cara berwudhu saat puasa agar tidak batal. Berikut tata caranya:
- Membaca niat wudhu
- Membasuh telapak tangan hingga ke sela-sela jari
- Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung dengan hati-hati supaya air tidak sampai tertelan
- Membasuh wajah
- Membasuh tangan hingga siku
- Mengusap kepala dan telinga
- Membasuh kaki
- Membaca doa setelah wudhu sebagai berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لآّاِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhû wa rasûluhû, allâhummaj'alnî minat tawwâbîna waj'alnii minal mutathahhirîna.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih)."
Demikian ulasan tentang tata cara berwudhu saat puasa agar tidak batal untuk bekal Si Kecil. Semoga bermanfaat dan lancar untuk ibadah puasanya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
9 Doa dan Zikir Menjelang Berbuka Puasa untuk Diajarkan ke Anak

Parenting
20 Rekomendasi Lagu Ramadhan yang Bisa Dikenalkan ke Anak, Intip Daftarnya Bun!

Parenting
4 Hal Utama yang Membatalkan Wudhu, Ajari Si Kecil Sedari Dini

Parenting
Rukun Wudhu yang Benar: Wajib Diajarkan Sejak Dini ya, Bun

Parenting
3 Cara Bersuci dari Macam-macam Najis yang Perlu Bunda Ketahui


7 Foto
Parenting
7 Potret Anak Artis Belajar Puasa Ramadhan, Ada yang Nego Setengah Hari Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda